Showing posts sorted by relevance for query pemberdayaan-masyarakat-usaha-kecil-dan. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query pemberdayaan-masyarakat-usaha-kecil-dan. Sort by date Show all posts

Saturday, January 19, 2013

Manfaat Pemberdayaan Dan Peranannya Dalam Pembangunan

Manfaat Pemberdayaan Meningkatkan Ekonomi Usaha Kecil Masyarakat Manfaat Pemberdayaan dan Peranannya Dalam Pembangunan
Pemberdayaan masyarakat sanggup diartikan sebagai suatu proses membangun insan atau sekelompok orang dengan cara pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan sikap masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat.

Manfaat pemberdayaan dan peranannya dalam pembangunan masyarakat baik di kota maupun di desa remaja ini semakin terasa. Hal ini bisa terlihat melalui sejumlah kegiatan pemberdayaan yang ada di masyarakat ketika ini, dan sinkronisasi di dalamnya merupakan sebuah tatanan yang bisa dianggap paling mendekati dalam konteks pembangunan masyarakat yang memanusiakan manusia.


Kemampuan masyarakat yang sanggup dikembangkan tentunya banyak sekali menyerupai kemampuan untuk berusaha, kemampuan untuk mencari informasi, kemampuan untuk mengelola kegiatan, kemampuan dalam pertanian dan masih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.  
Perilaku masyarakat yang perlu diubah tentunya sikap yang merugikan masyarakat atau yang menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pengorganisasian masyarakat sanggup dijelaskan sebagai suatu upaya masyarakat untuk saling mengatur dalam mengelola kegiatan atau kegiatan yang mereka kembangkan. Disini masyarakat sanggup membentuk panitia kerja, melaksanakan pembagian tugas, saling mengawasi, merencanakan kegiatan, dan lain-lain.
Pemberdayaan masyarakat muncul alasannya adanya suatu kondisi Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang rendah mengakibatkan mereka tidak bisa dan tidak tahu. Ketidakmampuan dan ketidaktahuan masyarakat mengakibatkan produktivitas mereka rendah.
Sikap hidup yang perlu diubah tentunya sikap hidup yang merugikan atau menghambat peningkatan kesejahteraan hidup. Merubah sikap bukan pekerjaan mudah. Mengapa ? alasannya masyarakat sudah bertahun-tahun bahkan puluhan tahun sudah melaksanakan hal itu. Untuk itu memerlukan waktu yang cukup usang untuk melaksanakan perubahan sikap.  
Masyarakat mempunyai pemikiran dan pola pikir masing-masing, berbeda tiap orang dan tiap lapisannya. Terkadang secara sadar maupun tidak sadar, masyarakat sering melaksanakan hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri dan juga orang lain, dan ini tentunya harus dipahami oleh para pendamping masyarakat. Oleh alasannya itu perlu diperhatikan secara bijaksana cara-cara penyadaran masyarakat.  Hal ini sanggup dilakukan dengan memperlihatkan banyak warta dengan menggunakan aneka macam media, menyerupai buku-buku bacaan, mengajak untuk melihat tempat lain, menyetel film penerangan, dan masih banya cara lain.
Pada pengorganisasian masyarakat, kuncinya yakni menempatkan masyarakat sebagai pelakunya. Untuk itu masyarakat perlu diajak mulai dari perencanaan kegiatan, pelaksanaan, hingga pemeliharaan dan pelestarian. Ini merupakan pemberdayaan masyarakat melalui taktik pendampingan secara konseptual.
Pelibatan masyarakat semenjak awal kegiatan memungkinkan masyarakat mempunyai kesempatan berguru lebih banyak. Pada awal-awal kegiatan mungkin “Pendamping” sebagai pendamping akan lebih banyak memperlihatkan warta atau klarifikasi bahkan memperlihatkan pola langsung. Pada tahap ini masyarakat lebih banyak berguru namun pada tahap-tahap berikutnya “Pendamping” harus mulai memperlihatkan kesempatan kepada masyarakat untuk mencoba melaksanakan sendiri hingga bisa atau bisa. Jika hal ini terjadi maka dikemudian hari pada ketika “Pendamping” meninggalkan masyarakat tersebut, masyarakat sudah bisa untuk melakukannya sendiri atau mandiri. Hal ini sangat bekerjasama antara pemberdayaan masyarakat dan indeks pembangunan manusia.
Prinsip dasar pemberdayaan untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya atau mandiri:
a.   Penyadaran
Untuk sanggup maju atau melaksanakan sesuatu, orang harus dibangunkan dari tidurnya. Demikian masyarakat juga harus dibangunkan dari “tidur” keterbelakangannya, dari kehidupannya sehari-hari yang tidak memikirkan masa depannya. Orang yang pikirannya tertidur merasa tidak mempunyai masalah, alasannya mereka tidak mempunyai aspirasi dan tujuan-tujuan yang harus diperjuangkan.
Penyadaran berarti bahwa masyarakat secara keseluruhan menjadi sadar bahwa mereka mempunyai tujuan-tujuan dan masalah-masalah. Masyarakat yang sadar juga mulai menemukan peluang-peluang dan memanfaatkannya, menemukan sumberdaya-sumberdaya yang ada ditempat itu yang barangkali hingga ketika ini tak pernah dipikirkan orang.
Masyarakat yang sadar menjadi semakin tajam dalam mengetahui apa yang sedang terjadi baik di dalam maupun diluar masyarakatnya. Masyarakat menjadi bisa merumuskan kebutuhan-kebutuhan dan aspirasinya.
b.   Pelatihan
Adakah manfaat pembinaan sebagai cara meningkatkan kapasitas pemberdayaan masyarakat ? Pertanyaan ini sangat krusial alasannya mengingat peranan pendampingan terhadap masyarakat itu sendiri. Pendidikan di sini bukan hanya berguru membaca,menulis dan berhitung, tetapi juga meningkatkan ketrampilan-ketrampilan bertani, kerumahtanggaan, industri dan cara menggunakan pupuk. Juga berguru dari sumber-sumber yang sanggup diperoleh untuk mengetahui bagaimana menggunakan jasa bank, bagaimana membuka rekening dan memperoleh pinjaman. Belajar tidak hanya sanggup dilakukan melalui sekolah, tapi juga melalui  pertemuan-pertemuan informal dan diskusi-diskusi kelompok tempat mereka membicarakan masalah-masalah mereka.
Melalui pendidikan, kesadaran masyarakat akan terus berkembang. Perlu ditekankan bahwa setiap orang dalam masyarakat harus mendapat pendidikan, termasuk orangtua dan kaum wanita. Ide besar yang terkandung dibalik pendidikan kaum miskin yakni bahwa pengetahuan menganggarkan kekuatan.
c.   Pengorganisasian
Agar menjadi besar lengan berkuasa dan sanggup menentukan nasibnya sendiri, suatu masyarakat tidak cukup hanya disadarkan dan dilatih ketrampilan, tapi juga harus diorganisir.
Organisasi berarti bahwa segala hal dikerjakan dengan cara yang teratur, ada pembagian kiprah diantara individu-individu yang akan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kiprah masing-masing dan ada kepemimpinan yang tidak hanya terdiri dari beberapa gelintir orang tapi kepemimpinan diberbagai tingkatan.
Tugas-tugas harus dibagikan pada aneka macam kelompok, termasuk kaum muda, kaum wanita, dan orangtua. Pembukuan yang sehat juga sangat penting. Semua orang harus mengetahui penggunaan uang dan berapa sisanya. Pembukuan harus dikontrol secara rutin contohnya setiap bulan untuk menghindari adanya penyelewengan.
d.   Pengembangan kekuatan
Kekuasaan berarti kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Bila dalam suatu masyarakat tidak ada penyadaran, latihan atau organisasi, orang-orangnya akan merasa tak berdaya dan tak berkekuatan. Mereka berkata “kami tidak bisa, kami tidak punya kekuatan”.
e.   Membangun Dinamika
Dinamika masyarakat berarti bahwa masyarakat itu sendiri yang memutuskan dan melaksanakan program-programnya sesuai dengan planning yang sudah digariskan dan diputuskan sendiri. Dalam konteks ini keputusan-keputusan sedapat mungkin harus diambil di dalam masyarakat sendiri, bukan diluar masyarakat tersebut.
Lebih jauh lagi, keputusan-keputusan harus diambil dari dalam masyarakat sendiri. Semakin berkurangnya kontrol dari masyarakat terhadap keputusan-keputusan itu, semakin besarlah ancaman bahwa orang-orang tidak mengetahui keputusan-keputusan tersebut atau bahkan keputusan-keputusan itu keliru. Hal prinsip bahwa keputusan harus diambil sedekat mungkin dengan tempat pelaksanaan atau sasaran.
Secara garis besar pendamping masyarakat mempunyai 3 kiprah yaitu: pembimbing, enabler, dan ahli.
Sebagai pembimbing, pendamping mempunyai kiprah utama yaitu membantu masyarakat untuk memutuskan/menetapkan tindakan. Disini pendamping perlu memperlihatkan banyak warta kepada masyarakat, biar masyarakat mempunyai pengetahuan yang memadai untuk sanggup menentukan dan memutuskan tindakan yang sanggup menuntaskan problem mereka.
Sebagai enabler, dengan kemampuan fasilitasinya pendamping mendorong masyarakat untuk mengenali problem atau kebutuhannya berikut potensinya. Mendorong masyarakat untuk mengenali kondisinya, menjadi begitu penting alasannya hal ini yakni langkah awal untuk memulai kegiatan yang berorientasi pada peningkatan kemampuan masyarakat. Ketrampilan fasilitasi dan komunikasi sangat diperlukan untuk menjalankan kiprah ini.
Sebagai ahli, pendamping dengan ketrampilan khusus yang diperoleh dari lingkup pendidikannya atau dari pengalamannya sanggup memperlihatkan keterangan-keterangan teknis yang diperlukan oleh masyarakat ketika mereka melaksanakan kegiatannya.
Keterangan-keterangan yang diberikan oleh pendamping bukan bersifat mendikte masyarakat melainkan berupa penyampaian fakta-fakta saja. Biarkan masyarakat yang memutuskan tindakan yang akan diambil. Untuk itu pendamping perlu memperlihatkan banyak fakta atau contoh-contoh biar masyarakat lebih gampang untuk mengambil sikap atau keputusan dengan benar.
Pendamping dalam ruang lingkup pemberdayaan  masyarakat perlu menyadari, bahwa kiprah utamanya melaksanakan pembelajaran kepada masyarakat.
Berdasarkan kiprah pendamping sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka sanggup diidentifikasi persyaratan pendamping yakni sebagai berikut :
Mampu membangun kepercayaan bersama masyarakat.
  1. Mampu mengenali potensi masyarakat
  2. Mampu berkomunikasi dengan masyarakat.
  3. Profesional dalam pendekatan kepada masy.
  4. Memahami kondisi masyarakat.
  5. Punya ketrampilan dasar untuk peningkatan kesejahteraan masy.
  6. Mengetahui keterbatasan diri sehingga tahu :
  • Kapan meminta nasehat
  • Dimana mendapat nasehat tenaga ahli
  • Siapa yang harus didekati
  • Ruang lingkup kiprah dari aneka macam dinas
  • Sumber-sumber pertolongan tambahan.

(referensi : Pemerintah Kabupaten Grobogan : Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa)

Tuesday, October 8, 2013

Usaha Kecil Melalui Dorongan Ppmk

 diharapkan sanggup menjadi konsentrasi peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang bisa Usaha Kecil Melalui Dorongan PPMK

Usaha Kecil Melalui Dorongan PPMK diharapkan sanggup menjadi konsentrasi peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Anang dari Tim Advisori PNPM. 


Beliau memberikan hal tersebut saat menawarkan materi pembuka pada acara Pelatihan Livelihood Fasilitator PNPM - Mandiri Perkotaan di Bappelkes tanggal 18 September 2012 yang lalu.



"Seluruh tim di jajaran pusat telah bekerja keras biar konsep livelihood melalui PPMK ini benar-benar sanggup mengangkat derajat dan kesejahteraan masyarakat dengan mempertimbangkan banyak aspek yang saling berafiliasi dan berkaitan satu sama lain", demikian diutarakan dia sesudah membuka jadwal acara training tersebut sebelum menawarkan materi.


Tujuan dan sasaran PPMK sendiri ibarat yang telah dirangkum dalam buku pedoman pelaksanaan PPMK ialah warga miskin yang berwadahkan KSM-KSM yang ada di BKM kelurahan dampingan. KSM-KSM ini terdiri dari para calon akseptor manfaat yang diusulkan pada tahap anjuran dan verifikasi awal, di mana pengusulan tersebut menurut hasil survey dan pendataan yang terperinci dari BKM terhadap para pelaku perjuangan mikro produktif dan potensial. Artinya, jadwal ini ditujukan kepada warga masyarakat yang mempunyai perjuangan kecil dan potensial untuk dikembangkan, dan dikelompokkan menjadi kelompok KSM menurut karakteristik usahanya yaitu perjuangan aneka perjuangan (terdiri dari pelaku perjuangan dengan produk yang beragam), perjuangan sejenis (pelaku perjuangan mempunyai kesamaan dari segi materi baku maupun produk), dan KUBE (kelompok perjuangan bersama yang mengelola aset yang sama).

"Cara menciptakan aspek proyek sejalan dengan aspek pemberdayaan sebetulnya terletak dari pemahaman terhadap substansi yang ada. Namun yang pasti, sesudah sekian tahun jadwal PNPM-Mandiri Perkotaan berjalan, konsep tridaya tidak bisa dilepaskan, termasuk dalam penyelenggaraan jadwal PPMK ini. Hanya saja, tridaya pemberdayaan di PPMK memang benar-benar dikonsentrasikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan mendorong tridaya tersebut menyokong perjuangan kecil potensial", demikian disampaikan oleh Bapak Anang. 

Oleh Team Leader Oversight Consultant (OC2) Bengkulu, Ir.Harmudya, jadwal PPMK tidak bisa dijalankan hanya dengan memahami pedoman tanpa pembekalan. "Sangat dibutuhkan kreatifitas, keterampilan dan kecakapan pendamping masyarakat dalam hal ini fasilitator pemberdayaan di PNPM Mandiri Perkotaan dalam mengaplikasikan isi pedoman pada keadaan yang sebetulnya di lapangan. Maka untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diharapkan ibarat kredit macet, setiap fasilitator harus dibekali pemahaman dan penguatan biar mempunyai visi, misi dan abjad yang terperinci mengenai kerangka dari PPMK ini. Tidak hanya fasilitator berbasis mikro (ekonomi), namun juga fasilitator lainnya di masing-masing tim yang wilayah dampingannya mendapat dana jadwal ini", demikian arahannya dalam sesi kata sambutan pada jadwal pembukaan training tersebut."Cara meningkatkan semangat kerelawanan dengan mendorong inisiatif forum masyarakat yaitu BKM membutuhkan wadah dan tumpuan yang memadai, maka diharapkan sebuah training bagi fasilitator biar bisa mendampingi masyarakat sekaligus mengawal jadwal ini. Ada tidaknya manfaat training dalam melaksanakan pendampingan ini tergantung kepada seberapa fokus tim fasilitator mengikuti acara ini".

Sebagai informasi, jadwal PPMK akan dilaksanakan di 596 Kelurahan di Indonesia, di mana 499 di antaranya direalisasikan pada tahun 2012 dan selebihnya 97 Kelurahan pada tahun 2013. Bengkulu akan diwakili oleh 15 Kelurahan di 3 Kabupaten/Kota, dengan besaran dana sebesar Rp 100.000.000,- per kelurahan dan terbagi atas 2 termin pencairan, yaitu 60% (tahap 1) dan 40%(tahap 2). Dana tersebut akan didistribusikan kepada anggota-anggota KSM yang mempunyai usaha kecil dan potensial, yaitu maksimal Rp 5.000.000,- per anggota KSM dan atau maksimal Rp 30.000.000,- per KSM, di mana anggota KSM ialah 5 orang. PPMK akan dilakukan dengan konsep tridaya (ekonomi, sosial dan lingkungan) yang semuanya ditujukan kepada peningkatan perjuangan kecil. Artinya besaran dana tersebut tidak hanya difokuskan pada ekonomi bergulir, namun juga training keterampilan maupun sarana produktif yang menunjang berjalannya perjuangan tersebut. 

Berdasarkan pedoman terbaru PPMK, anggota KSM calon akseptor PPMK ialah warga yang sebelumnya telah mempunyai usaha kecil dan potensial dikembangkan, dan atau pernah terlibat sebagai anggota KSM dan mendapat pinjaman ekonomi bergulir oleh UPK di BKM Kelurahan yang bersangkutan, dengan perbandingan warga non miskin dan warga miskin minimal ada 1/3 dari anggota KSM yang diusulkan (paling tidak ada 3 orang warga miskin dan terlampir dalam lampiran data PS2 PJM Pronangkis). Selain itu, bagi KSM yang seluruh anggotanya ialah warga miskin yang gres akan memulai usaha, maka dipertimbangkan untuk memperoleh hibah alat produksi dari dana yang disalurkan, atau direkomendasikan untuk mendapat dana proteksi perjuangan tersebut melalui BLM reguler. 

Untuk merealisasikan jadwal ini secara terstruktur, maka setiap jenjang atau fase pelaksanaan acara akan dilakukan penilaian dan monitoring (monev) oleh tim koordinasi yang lebih tinggi (Kota dan Propinsi), sehingga diharapkan prosesnya berlangsung sempurna waktu dan sempurna sasaran. Harapan dari acara ini ialah dengan terserapnya dana secara maksimal dan sempurna sasaran, maka akan memunculkan lebih banyak KSM-KSM produktif lainnya untuk sanggup melaksanakan hal yang sama, sehingga pada balasannya perjuangan yang mereka jalani benar-benar menawarkan penghidupan yang layak dan memadai.

Saturday, January 19, 2013

Meningkatkan Kemanfaatan Sempurna Target Pada Perjuangan Kecil

Meningkatkan kemanfaatan sempurna target pada perjuangan kecil dan perjuangan perorangan merupakan hal Meningkatkan Kemanfaatan Tepat Sasaran Pada Usaha Kecil
Meningkatkan kemanfaatan sempurna target pada perjuangan kecil dan perjuangan perorangan merupakan hal yang harus dipertimbangkan terutama dalam hubungannya dengan tujuan pemberdayaan dan output dari pemberdayaan tersebut.

Pada konteks pemberdayaan berdasarkan Pedoman Umum PNPM, disebutkan bahwa tujuan umum pemberdayaan ialah meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri.


Secara khusus, tujuan tersebut yaitu masyarakat di kelurahan peserta aktivitas menikmati perbaikan sosial, ekonomi dan tatakepemerintahan lokal. Ini berarti bahwa seluruh rangkaian kegiatan pemberdayaan di lingkup PNPM, dan berlaku juga secara umum di luar konteks PNPM, pada kesannya menuju kepada peningkatan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat secara berdikari melalui perbaikan sosial, ekonomi dan kelembagaan masyarakat itu sendiri.

Hal ini menjadi teladan yang mendasari kegiatan-kegiatan pemberdayaan oleh LKM Pekan Sabtu baik dari stimulan BLM APBN maupun APBD (DDUB). Di tahun 2012 ini sejumlah kegiatan mulai diarahkan kepada target individu warga miskin. Kegiatan-kegiatan fisik memang masih dilaksanakan di beberapa titik, namun kegiatan dalam rangka peningkatan ekonomi ibarat pembuatan maupun pengadaaan sarana perjuangan telah pula berjalan. Dan akseptor manfaat dari kegiatan-kegiatan tersebut ialah warga kurang bisa ataupun warga yang mempunyai perjuangan kecil yang masuk dalam data warga PS2.

Apalagi PNPM telah menelurkan dan juga sedang menjalankan sebuah aktivitas yang mendorong ke arah peningkatan usaha kecil, yaitu PPMK (Peningkatan Penghasilan Masyarakat berbasis Komunitas). Tentu saja hal yang menggembirakan bagi masyarakat pelaku perjuangan kecil secara umum, alasannya ialah dengan adanya aktivitas ini sanggup membantu memotivasi sekaligus mendorong pengembangan perjuangan mereka. Memang LKM Pekan Sabtu yang sebelumnya diusulkan untuk aktivitas ini tidak lolos dalam seleksi akseptor PPMK, namun meskipun begitu tidak menutup peluang bagi program-program lain yang sejenis untuk sanggup melaksanakan kolaborasi kawan dengan mereka.

Selain usaha kecil dan kelompok pelaku UKM, hal lain yang menjadi sorotan ialah akseptor manfaat perjuangan keterampilan. Sebagai contoh ialah Nopiyanto, 35 tahun warga RT 13 Kelurahan Pekan Sabtu. Nopiyanto ialah seorang tukang temporer (tergantung ada kegiatan proyek fisik atau tidak), namun alasannya ialah dia mempunyai keterampilan dalam hal pembuatan profil berbahan kayu untuk bangunan, dia tidak tergantung kepada proyek-proyek pengerjaan tertentu. 

Nopiyanto ialah seorang anggota KSM yang paling aktif jikalau ada kegiatan fisik dengan sumber dana BLM APBN di LKM Pekan Sabtu. Beliau turut terlibat secara eksklusif dalam pengerjaan Puskeskel Kelurahan Pekan Sabtu, dan banyak lagi kegiatan fisik lainnya. Hanya saja, meskipun dia punya keterampilan pertukangan, namun dia belum mempunyai akomodasi dan sarana kerja yang mendukung pekerjaannya. 

Istrinya, Sarmiliati, ialah seorang ibu rumah tangga, dan di sekitar lingkungan RT 13 dia ialah seorang pelaku usaha kecil pembuat masakan ringan anggun bersama beberapa orang di lingkungan tersebut. Namun alasannya ialah keterbatasan modal maupun pasar, kue-kue hasil buatannya hanya dibuat berdasarkan pesanan dan waktu-waktu tertentu saja, sehingga perputaran uang dan penghasilan terkesan stagnan hanya cukup untuk makan dan keperluan keluarga bersama kedua anak wanita mereka saja. 

Tentu saja Nopiyanto punya cita-cita, dan tetap menanamkan optimisme hidup, bahwa segala sesuatunya niscaya mempunyai hikmah. Beliau tetap mendorong perjuangan masakan ringan anggun kecil-kecilan yang dilakukan istrinya, alasannya ialah manfaatnya bukan hanya soal laba material, namun juga pengalaman dalam membuat dan berkarya, terlebih dia dan ibu-ibu di RT tersebut membuat masakan ringan anggun secara berkelompok. 

Pada kegiatan BLM II 2012 ini, dia mendapat sumbangan alat-alat pertukangan dari LKM Pekan Sabtu bersama dengan Bpk. Bayu yang juga seorang tukang. Setengah dari harapan dia telah tercapai, dan tantangan berikutnya yaitu bagaimana cara meningkatkan dan berbagi usahanya dengan apa potensi yang dimiliki berikut sarana pendukungnya. 

Masih banyak warga lain ibarat Nopiyanto, tidak hanya di Kelurahan Pekan Sabtu. Adalah kiprah kita bersama untuk mendorong mereka biar tetap optimis dalam berbagi usaha mereka, sekaligus membuat lapangan kerja baru.


(Artikel merupakan best pratice TF03 Edisi Oktober)

Saturday, January 26, 2013

Manfaat Koperasi-Hubungannya Dengan Pemberdayaan Ekonomi

Manfaat Koperasi Dan Hubungannya Dengan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, ternyata mempunyai keterkaitan. Dalam hubungannya dengan penurunan angka kemiskinan koperasi perlu meningkatkan kinerja dan pencitraan dengan mendorongnya biar lebih aktif dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. 



Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hasan dalam sambutan pembukaan Gala Karya Pemberdayaan Masyarakat di Jakarta (Kamis,27 September 2012), koperasi mempunyai tugas penting untuk menjamin kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelaku perjuangan mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
 
Pemerintah mengklaim angka kemiskinan ketika ini mencapai 11,9% dan ditargetkan bisa turun ke level 10%.
Kementerian Koperasi dan UKM mencatat pertumbuhan koperasi rata-rata mencapai 7%-8% per tahun. Pada Juli 2012, tercatat sebanyak 192.943 unit koperasi yang beroperasi secara nasional. "Kami targetkan jumlah koperasi bisa mencapai 200.000 unit. Kami optimistis sasaran itu bisa terealisasi," katanya.


Syarifuddin menyampaikan pemerintah juga mempunyai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat guna menekan angka kemiskinan. Koperasi, lanjutnya, perlu mengambil peranan di antaranya menciptakan kemitraan dengan pelaku usaha. "Kinerja koperasi kini sudah bagus, hanya tetap harus lebih baik lagi," katanya.Namun, Menteri Koperasi dan UKM itu berharap masyarakat lebih berhati-hati dalam menentukan forum keuangan biar perkara penipuan ibarat Koperasi Langit Biru tidak terulang kembali. Masyarakat diperlukan tidak eksklusif tergiur apabila ditawari return di atas BI Rate. Jangan hingga perkara penipuan berkedok koperasi kembali terulang." paparnya


Usaha kecil melalui dorongan PPMK merupakan salah satu jadwal yang merunut pada kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarkat khususnya warga miskin melalui optimalisasi usaha-usaha produktif. Komponen modal menjadi sebuah hal penting dalam perjuangan kecil atau perjuangan produktif. Sinergi antara perjuangan kecil dengan kemitraannya dengan koperasi tentunya sangat diperlukan sanggup saling membantu.

Kebijakan untuk meningkatkan koperasi juga dilakukan dengan rencana memperbaiki instrumen penyertaan modal di tubuh organisasi itu. "Melalui jadwal itu, koperasi dan perjuangan kecil sebagai tubuh perjuangan harus diarahkan dan didorong berperan secara kasatmata meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggotanya biar bisa mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial," ujar Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Meliidi Sembiring pada Senin, (24/9).


Dia melanjutkan koperasi perlu dibina di sisi kelembagaan dan perjuangan sehingga lebih berperan sebagai wadah aktivitas ekonomi rakyat. Adapun perbaikan tugas itu membutuh kan pinjaman modal berpengaruh melalui perbaikan jalan masuk pembiayaan.


Tahun ini, Kementerian Koperasi dan UKM akan melaksanakan soslalisasi dan bimbingan teknis modal penunaan di 10 provinsi masing-masing Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Sumatra Selatan Lampung, Bengkulu, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Bali.

(sumber : Kemenkop-UKM : Koperasi Diminta Aktif Berdayakan Masyarakat

Tuesday, May 29, 2012

Meningkatkan Kerelawanan Dengan Mendorong Inisiatif Dan Kreatifitas

 dalam pelaksanaan agenda pemberdayaan masyarakat Meningkatkan Kerelawanan Dengan Mendorong Inisiatif dan Kreatifitas
Kerelawanan merupakan salah satu kata kunci dalam pelaksanaan agenda pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini yaitu PNPM-Mandiri Perkotaan. Hal inilah yang menjadi faktor penentu keberlangsungan program, mulai dari awal sampai final berjalannya program.


Dengan kata lain, di tengah dualisme aspek agenda yaitu aspek proyek maupun aspek pemberdayaan dengan aneka macam stimulan di dalamnya, kerelawanan merupakan ujung tombak pemberdayaan itu sendiri, dan rasanya akan sangat berat kalau faktor kerelawanan ini dipinggirkan begitu saja dalam segala jenis aktivitas kemasyarakatan.

Pada artikel ini tidak akan dibahas dengan detil mengenai contoh-contoh kerelawanan tersebut, lantaran lebih kepada perihal dan ajuan solusi alternatif. Pada artikel sebelumnya yaitu Pemberdayaan : Adakah Manfaat Pelatihan Sebagai Cara Meningkatkan Kapasitas Dalam Pemberdayaan Masyarakat telah disebutkan bahwa salah satu butir hambatan atau sebut saja stagnannya peranan dan semangat pemberdayaan dalam lingkup PNPM-Mandiri Perkotaan yaitu adanya kemunduran dalam hal kerelawanan. Dari hasil sejumlah diskusi dalam Pelatihan Penguatan Fasilitator OC-2 Propinsi Bengkulu, kemunduran atau berkurangnya semangat kerelawanan ini sanggup saja disebabkan aneka macam faktor, yang saya sebut menyerupai bulat setan, meskipun tidak semua masyarakat atau pelaku agenda kehilangan jiwa kerelawanan atau kepeduliannya, yang kemungkinan lantaran belum atau tidak terdeteksi sama sekali lantaran tidak pernah eksis ke permukaan, atau lantaran belum atau tidak tersosialisasi sama sekali kepada mereka, dimana tugas ini pada konsepnya yaitu tugas milik LKM/BKM bahu-membahu dengan aparatur kelurahan sebagai 'tuan rumah' masyarakat yang dimaksud.

Nah, mungkinkah ada yang salah dari ketidaktahuan, ketidakpahaman, ketidakeksisan itu dalam hubungannya dengan peranan kerelawanan ? Bisa jadi ya, sanggup jadi tidak. Namun pada dasarnya, hal tersebut mungkin sanggup menjadi indikator bahwa untuk mencari dan menemukan relawan, serta menemukenali ulang kerelawanan menurut aspek kondisi sosial dan dinamikanya, yaitu sebuah pekerjaan yang berat kalau tidak meletakkan keterlibatan kelompok-kelompok peduli didalamnya, dalam hal ini yaitu LKM/BKM, abdnegara kelurahan, tokoh masyarakat dan kelompok-kelompok masyarkat dalam porsi dan prioritas yang besar. Apalagi kalau tidak menyertakan komitmen, konsistensi, dan tanggung jawab yang proporsional sesuai dengan peranannya masing-masing. 

Sekedar mereview beberapa aktivitas yang dilakukan oleh TIM 03 Korkot Bengkulu yang biasanya dilakukan dengan pendekatan konvensional, yaitu pendekatan dengan komunikasi kekeluargaan, kekerabatan dan pertemanan, ternyata cara untuk meningkatkan kembali semangat kerelawanan itu sanggup dilakukan kalau ditambah bumbu penemuan dan kreatifitas, dengan cara mendorong masyarakat dalam hal ini yaitu LKM/BKM untuk berani tampil dalam aneka macam kegiatan, baik itu aktivitas 'kecil-kecilan' menyerupai pelatihan-pelatihan internal atau kelembagaan, diskusi-diskusi formal dan sejenisnya, maupun aktivitas skala regional atau nasional. Tim 03 sendiri pada final tahun 2011 setuju mencanangkan tahun 2012 sebagai Tahun Terobosan Inovasi dan Kreativitas LKM/BKM (pencanangannya sih sebatas tim saja, namun sosialisasi dan aplikasi teknis di lapangan sarat dengan dorongan kreatif, dan secara implisit mendapat respon serius dari sejumlah LKM/BKM di wilayah TIM 03 sendiri meskipun tidak digembor-gemborkan secara 'wah'). 
Terobosan ini bahwasanya sangat sederhana, dimulai dari rapat keikutsertaan dalam event Pameran Seni dan Budaya Tabot Expo bulan November tahun 2011 lalu. Keberminatan dan ketertarikan itu sudah terlihat semenjak Tim 03 menelurkan wangsit itu, dan secara impulsif LKM/BKM menangkap warta itu secara positif dan pribadi membentuk kepanitiaan. Keikutsertaan dan partisipasi di Tabot Expo itulah yang memunculkan ide-ide gres lainnya mengenai eksistensi masyarakat melalui LKM/BKM untuk mau tampil lebih berani, lebih inspiratif, lebih kreatif untuk even-event selanjutnya. 
Melalui sejumlah aktivitas yang sudah dilaksanakan berkaitan dengan partisipasi dan ekspresi dominan LKM/BKM serta masyrakat kelurahan dalam hal kerelawanan (Tabot Expo 2011, Pelatihan Fix Cost BKM-Relawan-Aparat Pemerintah di Wisma Loren, Rakor BKM 9 Kelurahan Dampingan Tim 03, Bengkulu Expo 2012, Arisan Bulanan dan Rakor Progres  9 BKM Dampingan), Tim 03  menangkap beberapa gejala, yaitu :
  • Cara meningkatkan animo dan semangat partisipasi dari LKM/BKM sanggup dilakukan dengan pendekatan-pendekatan yang komunikatif dan sarat dorongan kreatif dan inovatif yang sanggup membuat  LKM/BKM dan masyarakat kelurahan bukan hanya sebagai objek, tapi juga subjek.
  • Bahwa bahwasanya penanggulangan kemiskinan ternyata tidak sanggup diselesaikan hanya dengan produk-produk infrastruktur semata, namun juga kesempatan untuk memperoleh peningkatan kesejahteraan melalui kegiatan-kegiatan ekonomi produktif dan usaha kecil yang berimbang dan merata, serta kesempatan untuk sanggup mendapatkan perlakuan dan penghargaan yang layak sehubungan dengan karya mereka, meskipun sangat sederhana.
  • LKM/BKM dan masyarakat kelurahan tidak hanya membutuhkan dana bantuan, tapi juga dukungan moril, akomodasi usaha, pengemasan dan pemasaran produk yang sanggup mendorong peningkatan status sosial dan status ekonomi mereka. Sebagai contoh, pada even Tabot Expo 2011 dan Bengkulu Expo 2012, produk cemilan Peyek Pekan Sabtu dan strategi bisnis yang sanggup mengcover perjuangan kecil mereka untuk berani tampil.
  • LKM/BKM dan masyarakat kelurahan sanggup menjadi satu potensi dan kesatuan yang kuat, kalau metode pendekatan, penempatan posisi tawar, keterlibatan mereka secara aktif dan tujuan serta manfaat yang ditawarkan memang mengena pada kebutuhan masyarakat yang secara bersamaan juga sanggup memenuhi keinginan-keinginan di dalamnya. Dengan kata lain, menempatkan mereka sebagai orang yang mempunyai peranan dan tanggung jawab terhadap eksistensi orang lain sanggup mengakibatkan mereka mempunyai keterbebanan untuk melaksanakan yang terbaik. 
  • Bagaimana dengan point of interest dari masyarakat skeptis ? Kalo itu mah, gak usah repot mikirin, toh mereka juga belum tentu mau repot-repot mikirin sekelilingnya, tul gak ? Namun, yang pasti, dikala momen-momen keterlibatan pelaku aktif dan (yang) masih mempunyai semangat kerelawanan berhasil dilewati dengan baik dan mempunyai hasil yang positif, pada akibatnya kelompok masyarakat skeptis akan sanggup mendapatkan kondisi dan segera menyadari, bahwa ini semua tergantung dari sikap masing-masing orang. 

Kadang kala, banyak orang hanya sanggup menuntut namun belum tentu sanggup memberikan. Dan kadang-kadang pula sejumlah orang selalu menempatkan dirinya sebagai orang yang paling pantas untuk mendapatkan perhatian yang lebih tanpa mau memperhatikan orang lain yang sanggup jadi lebih pantas untuk menerimanya. Kadang kala banyak orang hanya mencibir dikala orang lain melaksanakan hal-hal kecil dan sederhana, namun kadang-kadang pula sejumlah orang dipaksa harus mendapatkan kenyataan bahwa bahwa mereka yaitu orang-orang yang justru pantas dikasihani lantaran tidak melaksanakan apa-apa selain mencibir.  Semoga review dan perihal ini sanggup menjadi ajuan solusi cara meningkatkan kerelawanan di wilayah dampingan, sederhana namun inspiratif.


Friday, August 31, 2012

Meningkatkan Perjuangan Kecil Kelurahan Dusun Besar Melalui Ppmk

Cara Meningkatkan Usaha Kecil Di Kelurahan Dusun Meningkatkan Usaha Kecil Kelurahan Dusun  Besar Melalui PPMK
Cara Meningkatkan Usaha Kecil Di Kelurahan Dusun  Besar Melalui PPMK merupakan angin segar bagi pelaku perjuangan rumahan. Adanya kegiatan ini menjadi kabar baik dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan khususnya masyakat kurang mampu, berpenghasilan rendah dan tidak mempunyai modal namun berpotensi.



Dengan demikian, opini masyarakat bahwa PNPM lebih identik dengan infrastruktur sanggup berubah, alasannya yaitu dana yang akan dicairkan dalam kegiatan ini sepenuhnya dalam rangka peningkatan kesejahteraan ekonomi dan peningkatan perjuangan produktif.


BKM Danau Indah Kelurahan Dusun Besar merupakan salah satu dari 15 Kelurahan di Propinsi Bengkulu peserta dana kegiatan PPMK tahun 2012. Sebagai informasi, terdapat 596 Kelurahan di Indonesia yang akan menerima dana ini, 499 diantaranya akan direalisasikan tahun 2012 dan selebihnya tahun 2013. 15 Kelurahan di Bengkulu tersebar di 3 Kabupaten/Kota. Untuk wilayah dampingan Tim3 terdapat 3 Kelurahan yang menjadi peserta manfaat program, yaitu BKM Danau Indah Dusun Besar, BKM Gedang Bersatu Kelurahan Jalan Gedang, dan BKM Panorama Bersama Kelurahan Panorama. BKM yang disebut terakhir merupakan BKM yang akan mendapatkan manfaat pada tahun 2013.  Masing-masing BKM akan menerima stimulan dana sebesar Rp 100 juta dan akan dibagikan ke KSM-KSM yang telah memenuhi syarat verifikasi. 

Cara meningkatkan perjuangan kecil di Kelurahan Dusun Besar melalui PPMK ini seolah menjadi kabar baik, alasannya yaitu dikala ini di wilayah ini terdapat banyak jenis perjuangan kecil yang produktif dan sebelumnya telah menjadi peserta manfaat kegiatan PNPM melalui kegiatan Ekonomi Bergulir baik dengan dana APBN maupun tempat (DDUB-APBD), dan sebelumnya telah bergabung dalam sejumlah KSM pemanfaat. Oleh alasannya yaitu itu, menurut aliran PPMK, bahwa KSM yang dibuat yaitu KSM aneka usaha, perjuangan sejenis maupn perjuangan bersama (KUBE), maka para pelaku perjuangan kecil tersebut bergabung membentuk kelompok yang dimaksud oleh pedoman, sehingga dikala ini telah terdapat 5 KSM calon peserta PPMK, terdiri dari 2 KSM KUBE, 2 KSM perjuangan sejenis dan 1 KSM aneka usaha. Meskipun begitu, proses verifikasi tetap akan dijalankan, terutama menyangkut perangkat database mereka sebagai warga PS2 (warga miskin) yang tercantum dalam PJM Pronangkis. 

Cara Meningkatkan Usaha Kecil Di Kelurahan Dusun Meningkatkan Usaha Kecil Kelurahan Dusun  Besar Melalui PPMK
Bpk. Dediyanto, Korkot Kota, mengharapkan kolaborasi yang efektif di badan BKM

"Usaha kecil melalui dorongan PPMK ini diharapkan menjadi pemicu optimisme warga miskin bahwa mereka layak memperoleh kesejahteraan ekonomi menyerupai warga lainnya. Oleh alasannya yaitu itu sangat diharapkan kolaborasi yang baik antara BKM, UPK-Dewan Pengawas dan Fasilitator untuk memfasilitasi bahwa KSM yang dimaksud di buku aliran PPMK memang telah melalui verifikasi yang baik sehingga tidak salah sasaran. PPMK kali ini ditujukan kepada anggota KSM yang sedang menjalankan perjuangan yang dimaksud sehingga indikator tingkat pengembalian menjadi prasyarat kegiatan sejenis akan diterapkan secara merata oleh lembaga-lembaga lain sebagai wujud kemitraan, dan memang itu yang kita harapkan," demikian disampaikan oleh Bapak Dediyanto,SPt., Koordinator Kota PNPM-Mandiri Perkotaan pada kegiatan sosialisasi PPMK dan Tinjauan Partisipatif di Kelurahan Dusun Besar. 

Salah satu pertimbangan fundamental prospek PPMK ini yaitu pemberdayaan perjuangan kecil dan industri kreatif sanggup menyerap lebih banyak tenaga kerja. Artinya, keberadaan PPMK diharapkan sanggup menjadi perangsang munculnya KSM-KSM lain, alasannya yaitu dengan adanya KSM-KSM yang lebih banyak mencerminkan bahwa kegiatan ini benar-benar bermanfaat terhadap perjuangan produktif.

Cara Meningkatkan Usaha Kecil Di Kelurahan Dusun Meningkatkan Usaha Kecil Kelurahan Dusun  Besar Melalui PPMK
Bpk. Budiarto, UPK Danau Indah, diharapkan monitoring dan taktik yang efektif terhadap KSM


 Bapak Budiarto, UPK BKM Danau Indah Kelurahan Dusun Besar menyambut baik kegiatan ini. Ini menjadi momentum bagi dunia perjuangan kecil, dan tentunya membutuhkan pendampingan KSM yang efektif sehingga kegiatan ini sempurna sasaran. "Cara untuk membangun masyarkat cerdas, terutama dalam kegiatan PPMK ini, tidak terlepas dari taktik pendekatan dan monitoring yang dilakukan sehingga KSM-KSM benar-benar bertanggung jawab terhadap usahanya," demikian dipaparkan oleh beliau. Dalam pelaksanaannya kelak, kemungkinan dalam dana bergulir akan diterapkan berbeda pada masing-masing KSM tergantung pada kemampuan setiap anggota KSM, tentunya sehabis melaksanakan analisis yang mendekati terhadap potensi usahanya.

Cara Meningkatkan Usaha Kecil Di Kelurahan Dusun Meningkatkan Usaha Kecil Kelurahan Dusun  Besar Melalui PPMK
Keripik Pisang Cokelat, Makanan Cemilan Khas Terlaris Bengkulu Expo 2012, menjadi sajian dikala sosialisasi

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, para seruan disuguhi dengan kudapan hasil olahan rumah tangga yang dikelola oleh salah seorang calon peserta PPMK dari KSM perjuangan sejenis, yaitu keripik pisang coklat (silahkan baca Artikel Usaha : Keripik Pisang Coklat, Makanan Ringan Terlaris Bengkulu Expo 2012) cemilan lainnya. Salah satu cara meningkatkan perjuangan kecil supaya mempunyai nilai lebih menguntungkan yaitu dengan menyediakan makanan-makanan cemilan khas pada dikala acara-acara pertemuan lintas lembaga, sehingga produk perjuangan kecil tersebut lebih dikenal dan mempunyai nilai tersendiri.

Sunday, September 2, 2012

Strategi Pelaku Perjuangan Kecil Dan Ukm Dalam Mengelola Karyawan

Dalam menghadapi dunia usaha, Strategi Pelaku Usaha Kecil dan UKM Dalam Mengelola Karyawan sangatlah perlu untuk dipertimbangkan, alasannya ialah hal ini berafiliasi dengan keberlangsungan perjuangan tersebut. Bila tidak melaksanakan perhitungan dan analisa dengan cermat, bisa-bisa perjuangan menjadi kolaps alias bangkrut. 
Tenaga kerja atau karyawan merupakan salah satu hal yang krusial yang menjadi aspek berhasil tidaknya perjuangan tersebut. Usaha kecil dan industri kreatif membuka lapangan kerja baru, sehingga secara tidak pribadi sanggup mengatasi problem pengangguran dan kemiskinan.

Terdapat kaitan antara pemberdayaan dan perbedaan angka kemiskinan, namun demikian hal tersebut tetaplah harus disikapi dengan teladan dan langkah strategis khususnya bagi para pelaku perjuangan kecil yang berada pada garis status kemiskinan yang dimaksud, alasannya ialah salah satu cara meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kurang bisa ialah melalui intervensi stimulan perjuangan kecil.

Pemberdayaan dan pertumbuhan ekonomi yang tidak optimal menjadi kajian yang juga mempunyai keterkaitan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, utamanya perjuangan kecil. Bila pengelolaan tidak dilakukan secara optimal, tentu saja berakibat lebih luas.

Dalam hubungannya dengan tenaga kerja atau karyawan yang direkrut oleh pelaku usaha kecil, seorang karyawan mempunyai tugas penting dalam sebuah usaha. Tanpa adanya loyalitas dari para karyawan, bisa dipastikan pergerakan bisnis Anda tidak akan berjalan lancar dan produktivitas perusahaan pun menjadi kurang maksimal. Faktor inilah yang sering menyulitkan para pelaku UKM sehingga mereka dituntut untuk lebih bijak dan berhati-hati dalam merekrut serta mengelola para karyawannya.

Meskipun begitu, mengelola para karyawan memang bukanlah perkara gampang bagi para pelaku UKM. Setiap karyawan mempunyai huruf serta kemampuan yang berbeda-beda, sehingga para pelaku perjuangan harus bisa menjadi pemimpin yang baik dan benar-benar berakal untuk membangun akad karyawan.

Oleh alasannya ialah itu, salah satu cara meningkatkan perjuangan kecil dan wirausaha sebagai lapangan kerja menguntungkan perlu memperhatikan analisa tenaga kerja ibarat berikut :
  • Butuh waktu cukup lama membangun akad karyawan. Prinsip inilah yang harus dipahami para pelaku usaha, loyalitas serta akad para karyawan tidak bisa dibangun dalam waktu sehari atau dua hari. Sehingga para pengusaha bisa mengamati perkembangan masing-masing karyawan setiap harinya dengan memperlihatkan teladan yang baik semoga mereka semakin loyal dengan perusahaan yang Anda jalankan.
  • Lakukan pendekatan secara personal. Untuk membuat kondisi lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan, upayakan untuk selalu menjaga kekerabatan baik antara pengusaha dan karyawan maupun kekerabatan kerjasama antar masing-masing karyawan. Bila perlu, lakukan pendekatan secara personal semoga kekerabatan Anda dan para karyawan bisa semakin erat sehingga mereka betah berlama-lama kerja di daerah perjuangan Anda.
  • Bekali karyawan dengan training serta orientasi wacana perusahaan. Hampir setiap karyawan membutuhkan training serta orientasi mengenai profil perjuangan serta budaya kerja yang ada di perusahaan Anda. Oleh alasannya ialah itu, jangan ragu-ragu untuk memperlihatkan beberapa training khusus bagi para karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka serta memperlihatkan embel-embel orientasi mengenai citra perjuangan yang Anda jalankan. Hal ini penting semoga kemampuan karyawan bisa meningkat dan fokus serta tujuan para karyawan bisa sejalan dengan visi dan misi perusahaan.
  • Dibutuhkan supervisi untuk menjaga kualitas kerja karyawan. Terkadang para karyawan membutuhkan pengawasan pribadi dari para pimpinan semoga kinerjanya tetap terjaga. Kondisi inilah yang menuntut para pelaku UKM untuk sesekali turun pribadi mengawasi kualitas kerja karyawan atau menunjuk seorang supervisor untuk mengawasi kerja harian para karyawan. Strategi ini cukup efektif sehingga kualitas kerja karyawan tetap terjaga dan sasaran yang ditentukan perusahaan bisa tercapai setiap bulannya.

Oleh alasannya ialah itu, tentu saja diharapkan banyak pemahaman dan seni administrasi mengenai pendekatan ketenagakerjaan. Usaha kecil tidak hanya mengenai modal, namun juga analisis pasar dan perangkat perjuangan ibarat karyawan. Dengan demikian, usaha kecil dengan dorongan kegiatan ibarat PPMK dan program-program peningkatan ekonomi produktif lainnya sanggup benar-benar berjalan sesuai rencana perjuangan yang diinginkan. 

Wednesday, August 29, 2012

Pemberdayaan Dan Manfaat Ppmk, Keinginan Perjuangan Produktif


Pemberdayaan Program PPMK untuk Usaha Kecil Pemberdayaan dan Manfaat PPMK, Harapan Usaha Produktif
Pemberdayaan dan Manfaat PPMK, Sebuah Harapan Usaha Produktif - Pelatihan sekaligus penguatan aspek-aspek pemberdayaan dalam rangka peningkatan kesejahteraan melalui usaha produktif berbasis komunitas telah selesai diselenggarakan.

Pelatihan aktivitas Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas (PPMK) PNPM-Perkotaan berlangsung semenjak tanggal 18-25 September 2012, di mana kegiatan tersebut dibuka oleh Tim Advisori PNPM-Perkotaan.


Manfaat aktivitas PPMK diperlukan sanggup meningkatkan kuantitas kelompok-kelompok swadaya masyarakat (KSM), dimana dengan meningkatnya jumlah KSM maka diasumsikan bahwa dana aktivitas PPMK benar-benar berhasil menjadi salah satu stimulan dalam meningkatkan usaha-usaha produktif yang ada di masyarakat, khususnya bagi warga kurang bisa yang sedang menjalankan usaha potensial.

Seyogyanya aktivitas PPMK ini telah beberapa kali berganti nama, mulai dari livelihood, PMPK (Peningkatan Mata Pencaharian Keluarga) sampai PPMK, dan ini disebabkan oleh pembahasan substansial dan keterkaitan antar aspek dan elemen di dalamnya satu sama lain. Oleh utusan tim advisori, hal ini merupakan sebuah usaha semoga segala aspek yang bersentuhan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin benar-benar sinergi.

Secara nasional, PPMK akan diserap oleh 596 kelurahan, dimana 499 kelurahan di antaranya akan direalisasikan pada tahun anggaran 2012 dan selebihnya 97 kelurahan di tahun 2013. Bengkulu merupakan salah satu kawasan yang 15 kelurahannya yang tersebar di 3 kabupaten/kota akan dilaksanakan pada tahun 2012, dan 1 kelurahan di tahun 2013.

Adakah manfaat training sebagai cara meningkatkan kapasitas pemberdayaan masyarakat khususnya dalam mensukseskan PPMK ? Tentu saja diperlukan ada, dan semuanya tergantung kepada pelaksanaan di lapangan. Adanya pelatihan-pelatihan penguatan menyerupai ini merupakan cara untuk mendorong pemberdayaan sejalan dengan aspek proyek.

Salah satu poin penting yang menjadi materi perhatian dalam salah satu sesi training ini dan benar-benar harus dipertimbangkan dalam pelaksanaannya di lapangan ialah cara meningkatkan semangat kerelawanan dengan mendorong inisiatif dan kreatifitas forum masyarakat, khususnya BKM dan KSM selaku kelompok usaha produktif yang akan menjadi calon pemanfaat dana program. BKM merupakan suatu kelompok kolektif yang benar-benar harus berpengaruh dan mempunyai kapasitas kemandirian yang tinggi, termasuk unsur UPK selaku salah satu unit pelaksana yang mengelola keuangan lembaga. Peranan UPK sangat penting dalam hal pembukuan, lantaran dalam alur penggunaan dana baik reguler (APBN) dalam wujud kegiatan ekonomi bergulir, DDUB (APBD) maupun PMPK ini sumber data pengembalian pertolongan dan KSM peminjam bersumber dari unit ini. Pada tahap verifikasi KSM yang diusulkan oleh BKM, track record pemanfaatan kegiatan ekonomi bergulir merupakan hal penting semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, yaitu kredit macet.

Maka, sebuah keinginan yang besar tentunya bagi para pelaku usaha mikro produktif khususnya warga kurang bisa dengan adanya produk-produk stimulan yang benar-benar nyata. Sejatinya, tahun 2012-2014 merupakan periode yang secara konsep PNPM merupakan fase mandiri, di mana pada fase ini BKM dampingan telah mengelola kelompok-kelompok masyarakat dengan usaha produktif dan telah mempunyai ikatan kemitraan atau kolaborasi dengan lembaga-lembaga lain sehubungan dengan itu. PPMK sendiri mensyaratkan KSM calon akseptor aktivitas ini dengan beberapa item, yaitu BKM sudah pada fase berdaya, rekomendasi audit pembukuan 3 bulan terakhir khususnya Bengkulu (Desember 2011-Februari 2012) Wajar Tanpa Pengecualian, dan pembukuan sekretariat dengan status memadai. 

Semoga saja dengan training ini, fasilitator sebagai peserta training dan juga pelaku di lapangan benar-benar sanggup menjalankan tugas fungsinya mengawal aktivitas PPMK semoga benar-benar terealisasi sesuai fatwa dan sejalan dengan harapan.

Manfaat Ppmk Bagi Perjuangan Kecil Di Kelurahan Dampingan Tim 3

Manfaat PPMK Bagi Usaha Kecil di Kelurahan Dampingan Tim 3 PNPM-Mandiri Perkotaan Bengkulu dibutuhkan menunjukkan donasi yang signifikan terhadap pengembangan perjuangan produktif sekaligus sebagai solusi terhadap permasalahan kemiskinan.
Oleh alasannya itu, pemberian dan motivasi serta penguatan terhadap berlangsungnya jadwal PPMK ini merupakan tanggung jawab bersama baik KSM,BKM, Tim Fasilitator dan perangkat di atasnya, serta lembaga-lembaga terkait lainnya.
Manfaat PPMK Bagi Usaha Kecil di Kelurahan Dampingan Tim  Manfaat PPMK Bagi Usaha Kecil di Kelurahan Dampingan Tim 3
Bpk.Herman (TA MK OC2 Bengkulu ketika menunjukkan instruksi pada sesi tanya jawab

Hal ini ibarat disampaikan oleh Tenaga Ahli MK OC2 Bengkulu Bpk. Herman Fitriansyah,SE pada ketika sosialisasi PPMK bersama abdnegara Kecamatan (PJOK), Kelurahan dan utusan BKM akseptor jadwal PPMK di Gedung Workshop PU Kamis lalu, 27 September 2012, bahwa taktik untuk meningkatkan kesejahteraan melalui perjuangan produktif perlu dikawal dan dimonitoring untuk mengetahui sejauh mana kelak jadwal ini benar-benar menyentuh dan mengangkat derajat ekonomi masyarakat kecil khususnya warga kurang mampu, menindaklanjuti instruksi dari Tim Leader OC2 Bpk.Ir.Harmudya.

PPMK di wilayah dampingan Tim 3 diberikan kepada BKM Danau Indah Kelurahan Dusun Besar, BKM Gedang Bersatu Kelurahan Jalan Gedang, dan BKM Panorama Bersama Kelurahan Panorama, di mana 2 BKM kelurahan yang disebut pertama akan direalisasikan pada tahun 2012, dan BKM yang disebut terakhir pada tahun 2013. Propinsi Bengkulu sendiri menerima kuota 16 BKM Kelurahan di Kabupaten/Kota dari 596 Kelurahan di Indonesia, dimana 499 Kelurahan diantaranya akan direalisasikan tahun 2012 ini, dan 99 kelurahan selebihnya di tahun 2013.

Pemberdayaan dan Manfaat PPMK menjadi impian sebuah impian ekonomi produktif. Cara meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan perjuangan produktif melalui jadwal PPMK ini, menurut pedomannya ditujukan pada KSM-KSM yang anggotanya mempunyai perjuangan potensial untuk dikembangkan, dengan besaran maksimal per kelurahan Rp 100 juta, maksimal KSM Rp 30 jt, dan maksimal anggota KSM ialah Rp 5 juta. 

Meningkatnya Usaha kecil melalui dorongan PPMK dibutuhkan menjadi indikator keberhasilan fasilitasi dan pemberdayaan masyarakat yang selama ini bagi sebagian orang lebih terlihat pada infrastruktur saja. Di 3 BKM Kelurahan dampingan Tim 3, terdapat banyak perjuangan kecil produktif yang bantu-membantu perlu menerima perhatian. Dengan konsep tridaya, dibutuhkan PPMK ini bisa mengangkat para pelaku perjuangan kecil menjadi lebih optimis dalam meningkatkan perekonomiannya melalui 3 bidang perjuangan yaitu aneka usaha, perjuangan sejenis dan kelompok perjuangan bersama (KUBE). Selain itu, adanya pelatihan-pelatihan yang dilakukan di dalam jadwal ini untuk mendorong para pelaku perjuangan lebih kreatif, inovatif dan sanggup bertahan (surviving).

Tuesday, October 8, 2013

Usaha Kecil Dan Koperasi Mendorong Peningkatan Ekonomi Nasional

 Dan Koperasi Mendorong Peningkatan Ekonomi Nasional Usaha Kecil Dan Koperasi Mendorong Peningkatan Ekonomi Nasional
Usaha Kecil UKM Dan Koperasi Mendorong Peningkatan Ekonomi Nasional - Sejalan peringatan Hari Koperasi Nasional(Harkopnas) ke-65 di seluruh Indonesia, pengurus, pengawas, pengelola dan anggota, serta penggiat koperasi, semakin terpicu untuk terus berkiprah lebih giat.



Terukir juga momentum bersejarah bagi gerakan koperasi di Indonesia dan dunia. Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sustainable, semakin baik, cukup tinggi dikala ini, telah membuat banyak peluang ekonomi bagi Koperasi Indonesia. Kedua, kode Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa melalui gerakan revitalisasi koperasi yaitu salah satu kegiatan utama Pemerintah untuk menunjang perekonomian Indonesia menuju masyarakat yang makmur dan sejahtera. Ketiga, PBB telah mencanangkan tahun 2012 sebagai Tahun Koperasi Dunia (International Year Co-operative).


"Kita patut berbangga sebagai warga koperasi, bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui resolusinya No 64/136/2012 telah mengakui bahwa tugas koperasi, khususnya Koperasi Indonesia, sebagai organisasi perjuangan telah terbukti, di samping bisa bertahan dalam keadaan krisis ekonomi global, juga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, menurunkan tingkat kemiskinan, dan meningkatkan kemakmuran rakyat."ungkap Menkop UKM DR Syarifudin Hasan, MM. MBA di sebuah kesempatan dikala memenngkati Harkop-Nas di Provinsi Sulawesi Utara.


Dia menegaskan, memasuki tahun ketiga Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2009-2014 Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) pada 2009 berhasil membentuk 17O4H unit Koperasi Indonesia. Lalu, jumlahnya naik menjadi 177.482 unit koperasi pada 2010. Pada 2011, jumlahnya kembali naik menjadi 188.181 unit koperasi. Hingga paruh 2012 ini, jumlah Koperasi Indonesia telah mencapai 192.443 unit dengan anggota sebanyak 33.687.417 orang.


"Peningkatan jumlah unit koperasi tersebut, tak lepas dan pinjaman kegiatan Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (Gemaskop) dan Kemenkop UKM berhubungan dan sinergi dengan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin)," tutur Menkop UKM Syarif Hasan.Namun saya menyadari bahwa masih terdapat banyak koperasi yang tidak aktif. Untuk itu melalui Gemaskop, kita harus mendorong biar koperasi-koperasi yang tidak aktif tersebut segera bangun aktif untuk menggapai kemakmuran."


"Kepada para Kepala Dinas yang membidangi Koperasi UKM Provinsi, Kabupaten dan Kota, saya harapkan harus lebih meningkatkan pelatihan dan pengawasan terhadap koperasi, sebab hanya melalui pelatihan intensif akan menghasilkan koperasi yang kuat, besar, dan mandiri, serta mempunyai SDM, manajemen, dan penguasaan teknologi yang tinggi dan berkualitas," tambah Menkop UKM.


"Karenanya saya menyadari, bahwa dalam melakukan pelatihan dan pengembangan Koperasi yaitu tidak gampang serta penuh tantangan dan kendala. Untuk itu diharapkan perhatian dan janji tinggi Tingkatkan pelatihan dan pengembangan perkoperasian dengan jiwa, semangat, prinsip, dan nilai-nilai koperasi," ujar Menkop UKM DR Syarifudin Hasan, MM, MBA.


Hingga dikala ini, tambah Menkop, di Tanah Air telah ada 8 Provinsi Penggerak Koperasi, yakni Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah spesial Yogyakarta. Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Serta sebanyak 134 Kabupaten dan Kota Penggerak Koperasi. Bahkan, 26 Kabupaten dan Kota di antaranya, ada yang sudah dua kali terpilih sebagai Kab/Kota Penggerak Koperasi.


"Tingkatkan terus sinergi dan kolaborasi antarkoperasi atau koperasi dengan Badan Usaha lainnya. Beri pinjaman dan fasilitasi, baik dalam penanganan kualitas SDM. kelembagaan, dan usaha, serta kemudahan koperasi dalam mengakses perijinan maupun permodalan, melalui pelayanan yang cepat, mudah, dan murah. Semangat kebangsaan dan bersama-sama harus dijadikan sebagai salah satu spirit dalam pemberdayaan koperasi secara integral dari seluruh komponen bangsa," harap Menkop Syarif Hasan.



(sumber : KemenkopUKM-Koperasi dan UKM Tingkatkan Ekonomi Nasional)