Pemberdayaan masyarakat sanggup diartikan sebagai suatu proses membangun insan atau sekelompok orang dengan cara pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan sikap masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat. 
 
Manfaat pemberdayaan dan peranannya dalam pembangunan masyarakat baik di kota maupun di desa remaja ini semakin terasa. Hal ini bisa terlihat melalui sejumlah kegiatan pemberdayaan yang ada di masyarakat ketika ini, dan sinkronisasi di dalamnya merupakan sebuah tatanan yang bisa dianggap paling mendekati dalam konteks pembangunan masyarakat yang memanusiakan manusia.
 Manfaat pemberdayaan dan peranannya dalam pembangunan masyarakat baik di kota maupun di desa remaja ini semakin terasa. Hal ini bisa terlihat melalui sejumlah kegiatan pemberdayaan yang ada di masyarakat ketika ini, dan sinkronisasi di dalamnya merupakan sebuah tatanan yang bisa dianggap paling mendekati dalam konteks pembangunan masyarakat yang memanusiakan manusia.
 Kemampuan  masyarakat yang sanggup dikembangkan tentunya banyak sekali menyerupai  kemampuan untuk berusaha, kemampuan untuk mencari informasi, kemampuan  untuk mengelola kegiatan, kemampuan dalam pertanian dan masih banyak  lagi sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi oleh  masyarakat.  
  Perilaku  masyarakat yang perlu diubah tentunya sikap yang merugikan  masyarakat atau yang menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat. 
  Pengorganisasian  masyarakat sanggup dijelaskan sebagai suatu upaya masyarakat untuk saling  mengatur dalam mengelola kegiatan atau kegiatan yang mereka kembangkan.  Disini masyarakat sanggup membentuk panitia kerja, melaksanakan pembagian  tugas, saling mengawasi, merencanakan kegiatan, dan lain-lain. 
  Pemberdayaan  masyarakat muncul alasannya adanya suatu kondisi Kondisi sosial ekonomi  masyarakat yang rendah mengakibatkan mereka tidak bisa dan tidak tahu.  Ketidakmampuan dan ketidaktahuan masyarakat mengakibatkan produktivitas  mereka rendah.
  Sikap  hidup yang perlu diubah tentunya sikap hidup yang merugikan atau  menghambat peningkatan kesejahteraan hidup. Merubah sikap bukan  pekerjaan mudah. Mengapa ?  alasannya masyarakat sudah bertahun-tahun bahkan puluhan tahun sudah  melaksanakan hal itu. Untuk itu memerlukan waktu yang cukup usang untuk  melaksanakan perubahan sikap.  
  Masyarakat mempunyai pemikiran dan pola pikir masing-masing, berbeda tiap orang dan tiap lapisannya. Terkadang secara sadar maupun tidak sadar, masyarakat sering melaksanakan hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri dan juga orang lain, dan ini tentunya harus dipahami oleh para pendamping masyarakat. Oleh alasannya itu perlu diperhatikan secara bijaksana cara-cara penyadaran masyarakat.  Hal ini sanggup dilakukan dengan memperlihatkan  banyak warta dengan menggunakan aneka macam media, menyerupai buku-buku  bacaan, mengajak untuk melihat tempat lain, menyetel film penerangan,  dan masih banya cara lain.
  Pada  pengorganisasian masyarakat, kuncinya yakni menempatkan masyarakat  sebagai pelakunya. Untuk itu masyarakat perlu diajak mulai dari  perencanaan kegiatan, pelaksanaan, hingga pemeliharaan dan pelestarian. Ini merupakan pemberdayaan masyarakat melalui taktik pendampingan secara konseptual.
  Pelibatan  masyarakat semenjak awal kegiatan memungkinkan masyarakat mempunyai  kesempatan berguru lebih banyak. Pada awal-awal kegiatan mungkin “Pendamping”  sebagai pendamping akan lebih banyak memperlihatkan warta atau  klarifikasi bahkan memperlihatkan pola langsung. Pada tahap ini masyarakat  lebih banyak berguru namun pada tahap-tahap berikutnya “Pendamping”  harus mulai memperlihatkan kesempatan kepada masyarakat untuk mencoba  melaksanakan sendiri hingga bisa atau bisa. Jika hal ini terjadi maka  dikemudian hari pada ketika “Pendamping” meninggalkan masyarakat tersebut, masyarakat sudah bisa untuk melakukannya sendiri atau mandiri. Hal ini sangat bekerjasama antara pemberdayaan masyarakat dan indeks pembangunan manusia. 
  Prinsip dasar pemberdayaan untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya atau mandiri: 
  a.    Penyadaran
  Untuk  sanggup maju atau melaksanakan sesuatu, orang harus dibangunkan dari  tidurnya. Demikian masyarakat juga harus dibangunkan dari “tidur”  keterbelakangannya, dari kehidupannya sehari-hari yang tidak memikirkan masa  depannya. Orang yang pikirannya tertidur merasa tidak mempunyai  masalah, alasannya mereka tidak mempunyai aspirasi dan tujuan-tujuan yang  harus diperjuangkan.
  Penyadaran  berarti bahwa masyarakat secara keseluruhan menjadi sadar bahwa mereka  mempunyai tujuan-tujuan dan masalah-masalah. Masyarakat yang sadar juga  mulai menemukan peluang-peluang dan memanfaatkannya, menemukan  sumberdaya-sumberdaya yang ada ditempat itu yang barangkali hingga ketika  ini tak pernah dipikirkan orang.
  Masyarakat  yang sadar menjadi semakin tajam dalam mengetahui apa yang sedang  terjadi baik di dalam maupun diluar masyarakatnya. Masyarakat menjadi  bisa merumuskan kebutuhan-kebutuhan dan aspirasinya.
  b.   Pelatihan
  Adakah manfaat pembinaan sebagai cara meningkatkan kapasitas pemberdayaan masyarakat ? Pertanyaan ini sangat krusial alasannya mengingat peranan pendampingan terhadap masyarakat itu sendiri. Pendidikan  di sini bukan hanya berguru membaca,menulis dan berhitung, tetapi juga  meningkatkan ketrampilan-ketrampilan bertani, kerumahtanggaan, industri  dan cara menggunakan pupuk. Juga berguru dari sumber-sumber yang sanggup  diperoleh untuk mengetahui bagaimana menggunakan jasa bank, bagaimana  membuka rekening dan memperoleh pinjaman. Belajar tidak hanya sanggup  dilakukan melalui sekolah, tapi juga melalui  pertemuan-pertemuan  informal dan diskusi-diskusi kelompok tempat mereka membicarakan  masalah-masalah mereka.
  Melalui  pendidikan, kesadaran masyarakat akan terus berkembang. Perlu  ditekankan bahwa setiap orang dalam masyarakat harus mendapat  pendidikan, termasuk orangtua dan kaum wanita. Ide besar yang terkandung  dibalik pendidikan kaum miskin yakni bahwa pengetahuan menganggarkan kekuatan.
  c.    Pengorganisasian
  Agar  menjadi besar lengan berkuasa dan sanggup menentukan nasibnya sendiri, suatu masyarakat  tidak cukup hanya disadarkan dan dilatih ketrampilan, tapi juga harus  diorganisir.
  Organisasi  berarti bahwa segala hal dikerjakan dengan cara yang teratur, ada  pembagian kiprah diantara individu-individu yang akan bertanggungjawab  terhadap pelaksanaan kiprah masing-masing dan ada kepemimpinan yang tidak  hanya terdiri dari beberapa gelintir orang tapi kepemimpinan diberbagai  tingkatan.
  Tugas-tugas  harus dibagikan pada aneka macam kelompok, termasuk kaum muda, kaum  wanita, dan orangtua. Pembukuan yang sehat juga sangat penting. Semua  orang harus mengetahui penggunaan uang dan berapa sisanya. Pembukuan  harus dikontrol secara rutin contohnya setiap bulan untuk menghindari  adanya penyelewengan.
  d.    Pengembangan kekuatan
  Kekuasaan  berarti kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Bila dalam suatu  masyarakat tidak ada penyadaran, latihan atau organisasi, orang-orangnya  akan merasa tak berdaya dan tak berkekuatan. Mereka berkata “kami tidak  bisa, kami tidak punya kekuatan”.
  e.    Membangun Dinamika
  Dinamika  masyarakat berarti bahwa masyarakat itu sendiri yang memutuskan dan  melaksanakan program-programnya sesuai dengan planning yang sudah  digariskan dan diputuskan sendiri. Dalam konteks ini keputusan-keputusan  sedapat mungkin harus diambil di dalam masyarakat sendiri, bukan diluar  masyarakat tersebut.
  Lebih  jauh lagi, keputusan-keputusan harus diambil dari dalam masyarakat  sendiri. Semakin berkurangnya kontrol dari masyarakat terhadap  keputusan-keputusan itu, semakin besarlah ancaman bahwa orang-orang tidak  mengetahui keputusan-keputusan tersebut atau bahkan keputusan-keputusan  itu keliru. Hal prinsip bahwa keputusan harus diambil sedekat mungkin  dengan tempat pelaksanaan atau sasaran.
  Secara garis besar pendamping masyarakat mempunyai 3 kiprah yaitu: pembimbing, enabler, dan ahli.
  Sebagai pembimbing,  pendamping mempunyai kiprah utama yaitu membantu masyarakat untuk  memutuskan/menetapkan tindakan. Disini pendamping perlu memperlihatkan  banyak warta kepada masyarakat, biar masyarakat mempunyai pengetahuan  yang memadai untuk sanggup menentukan dan memutuskan tindakan yang sanggup  menuntaskan problem mereka.
  Sebagai enabler,  dengan kemampuan fasilitasinya pendamping mendorong masyarakat untuk  mengenali problem atau kebutuhannya berikut potensinya. Mendorong  masyarakat untuk mengenali kondisinya, menjadi begitu penting alasannya hal  ini yakni langkah awal untuk memulai kegiatan yang berorientasi pada  peningkatan kemampuan masyarakat. Ketrampilan fasilitasi dan komunikasi  sangat diperlukan untuk menjalankan kiprah ini.
  Sebagai ahli,  pendamping dengan ketrampilan khusus yang diperoleh dari lingkup  pendidikannya atau dari pengalamannya sanggup memperlihatkan  keterangan-keterangan teknis yang diperlukan oleh masyarakat ketika mereka  melaksanakan kegiatannya.
  Keterangan-keterangan  yang diberikan oleh pendamping bukan bersifat mendikte masyarakat  melainkan berupa penyampaian fakta-fakta saja. Biarkan masyarakat yang  memutuskan tindakan yang akan diambil. Untuk itu pendamping perlu  memperlihatkan banyak fakta atau contoh-contoh biar masyarakat lebih gampang  untuk mengambil sikap atau keputusan dengan benar.
  Pendamping  dalam ruang lingkup pemberdayaan  masyarakat perlu menyadari, bahwa  kiprah utamanya melaksanakan pembelajaran kepada masyarakat.
  Berdasarkan  kiprah pendamping sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka sanggup  diidentifikasi persyaratan pendamping yakni sebagai berikut :
  Mampu membangun kepercayaan bersama masyarakat.
 - Mampu mengenali potensi masyarakat
 - Mampu berkomunikasi dengan masyarakat.
 - Profesional dalam pendekatan kepada masy.
 - Memahami kondisi masyarakat.
 - Punya ketrampilan dasar untuk peningkatan kesejahteraan masy.
 - Mengetahui keterbatasan diri sehingga tahu :
 
- Kapan meminta nasehat
 - Dimana mendapat nasehat tenaga ahli
 - Siapa yang harus didekati
 - Ruang lingkup kiprah dari aneka macam dinas
 - Sumber-sumber pertolongan tambahan.
 









