Showing posts sorted by relevance for query pemberdayaan-dan-manfaat-ppmk-sebuah. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query pemberdayaan-dan-manfaat-ppmk-sebuah. Sort by date Show all posts

Wednesday, August 29, 2012

Pemberdayaan Dan Manfaat Ppmk, Keinginan Perjuangan Produktif


Pemberdayaan Program PPMK untuk Usaha Kecil Pemberdayaan dan Manfaat PPMK, Harapan Usaha Produktif
Pemberdayaan dan Manfaat PPMK, Sebuah Harapan Usaha Produktif - Pelatihan sekaligus penguatan aspek-aspek pemberdayaan dalam rangka peningkatan kesejahteraan melalui usaha produktif berbasis komunitas telah selesai diselenggarakan.

Pelatihan aktivitas Peningkatan Penghidupan Masyarakat berbasis Komunitas (PPMK) PNPM-Perkotaan berlangsung semenjak tanggal 18-25 September 2012, di mana kegiatan tersebut dibuka oleh Tim Advisori PNPM-Perkotaan.


Manfaat aktivitas PPMK diperlukan sanggup meningkatkan kuantitas kelompok-kelompok swadaya masyarakat (KSM), dimana dengan meningkatnya jumlah KSM maka diasumsikan bahwa dana aktivitas PPMK benar-benar berhasil menjadi salah satu stimulan dalam meningkatkan usaha-usaha produktif yang ada di masyarakat, khususnya bagi warga kurang bisa yang sedang menjalankan usaha potensial.

Seyogyanya aktivitas PPMK ini telah beberapa kali berganti nama, mulai dari livelihood, PMPK (Peningkatan Mata Pencaharian Keluarga) sampai PPMK, dan ini disebabkan oleh pembahasan substansial dan keterkaitan antar aspek dan elemen di dalamnya satu sama lain. Oleh utusan tim advisori, hal ini merupakan sebuah usaha semoga segala aspek yang bersentuhan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin benar-benar sinergi.

Secara nasional, PPMK akan diserap oleh 596 kelurahan, dimana 499 kelurahan di antaranya akan direalisasikan pada tahun anggaran 2012 dan selebihnya 97 kelurahan di tahun 2013. Bengkulu merupakan salah satu kawasan yang 15 kelurahannya yang tersebar di 3 kabupaten/kota akan dilaksanakan pada tahun 2012, dan 1 kelurahan di tahun 2013.

Adakah manfaat training sebagai cara meningkatkan kapasitas pemberdayaan masyarakat khususnya dalam mensukseskan PPMK ? Tentu saja diperlukan ada, dan semuanya tergantung kepada pelaksanaan di lapangan. Adanya pelatihan-pelatihan penguatan menyerupai ini merupakan cara untuk mendorong pemberdayaan sejalan dengan aspek proyek.

Salah satu poin penting yang menjadi materi perhatian dalam salah satu sesi training ini dan benar-benar harus dipertimbangkan dalam pelaksanaannya di lapangan ialah cara meningkatkan semangat kerelawanan dengan mendorong inisiatif dan kreatifitas forum masyarakat, khususnya BKM dan KSM selaku kelompok usaha produktif yang akan menjadi calon pemanfaat dana program. BKM merupakan suatu kelompok kolektif yang benar-benar harus berpengaruh dan mempunyai kapasitas kemandirian yang tinggi, termasuk unsur UPK selaku salah satu unit pelaksana yang mengelola keuangan lembaga. Peranan UPK sangat penting dalam hal pembukuan, lantaran dalam alur penggunaan dana baik reguler (APBN) dalam wujud kegiatan ekonomi bergulir, DDUB (APBD) maupun PMPK ini sumber data pengembalian pertolongan dan KSM peminjam bersumber dari unit ini. Pada tahap verifikasi KSM yang diusulkan oleh BKM, track record pemanfaatan kegiatan ekonomi bergulir merupakan hal penting semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, yaitu kredit macet.

Maka, sebuah keinginan yang besar tentunya bagi para pelaku usaha mikro produktif khususnya warga kurang bisa dengan adanya produk-produk stimulan yang benar-benar nyata. Sejatinya, tahun 2012-2014 merupakan periode yang secara konsep PNPM merupakan fase mandiri, di mana pada fase ini BKM dampingan telah mengelola kelompok-kelompok masyarakat dengan usaha produktif dan telah mempunyai ikatan kemitraan atau kolaborasi dengan lembaga-lembaga lain sehubungan dengan itu. PPMK sendiri mensyaratkan KSM calon akseptor aktivitas ini dengan beberapa item, yaitu BKM sudah pada fase berdaya, rekomendasi audit pembukuan 3 bulan terakhir khususnya Bengkulu (Desember 2011-Februari 2012) Wajar Tanpa Pengecualian, dan pembukuan sekretariat dengan status memadai. 

Semoga saja dengan training ini, fasilitator sebagai peserta training dan juga pelaku di lapangan benar-benar sanggup menjalankan tugas fungsinya mengawal aktivitas PPMK semoga benar-benar terealisasi sesuai fatwa dan sejalan dengan harapan.

Manfaat Ppmk Bagi Perjuangan Kecil Di Kelurahan Dampingan Tim 3

Manfaat PPMK Bagi Usaha Kecil di Kelurahan Dampingan Tim 3 PNPM-Mandiri Perkotaan Bengkulu dibutuhkan menunjukkan donasi yang signifikan terhadap pengembangan perjuangan produktif sekaligus sebagai solusi terhadap permasalahan kemiskinan.
Oleh alasannya itu, pemberian dan motivasi serta penguatan terhadap berlangsungnya jadwal PPMK ini merupakan tanggung jawab bersama baik KSM,BKM, Tim Fasilitator dan perangkat di atasnya, serta lembaga-lembaga terkait lainnya.
Manfaat PPMK Bagi Usaha Kecil di Kelurahan Dampingan Tim  Manfaat PPMK Bagi Usaha Kecil di Kelurahan Dampingan Tim 3
Bpk.Herman (TA MK OC2 Bengkulu ketika menunjukkan instruksi pada sesi tanya jawab

Hal ini ibarat disampaikan oleh Tenaga Ahli MK OC2 Bengkulu Bpk. Herman Fitriansyah,SE pada ketika sosialisasi PPMK bersama abdnegara Kecamatan (PJOK), Kelurahan dan utusan BKM akseptor jadwal PPMK di Gedung Workshop PU Kamis lalu, 27 September 2012, bahwa taktik untuk meningkatkan kesejahteraan melalui perjuangan produktif perlu dikawal dan dimonitoring untuk mengetahui sejauh mana kelak jadwal ini benar-benar menyentuh dan mengangkat derajat ekonomi masyarakat kecil khususnya warga kurang mampu, menindaklanjuti instruksi dari Tim Leader OC2 Bpk.Ir.Harmudya.

PPMK di wilayah dampingan Tim 3 diberikan kepada BKM Danau Indah Kelurahan Dusun Besar, BKM Gedang Bersatu Kelurahan Jalan Gedang, dan BKM Panorama Bersama Kelurahan Panorama, di mana 2 BKM kelurahan yang disebut pertama akan direalisasikan pada tahun 2012, dan BKM yang disebut terakhir pada tahun 2013. Propinsi Bengkulu sendiri menerima kuota 16 BKM Kelurahan di Kabupaten/Kota dari 596 Kelurahan di Indonesia, dimana 499 Kelurahan diantaranya akan direalisasikan tahun 2012 ini, dan 99 kelurahan selebihnya di tahun 2013.

Pemberdayaan dan Manfaat PPMK menjadi impian sebuah impian ekonomi produktif. Cara meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan perjuangan produktif melalui jadwal PPMK ini, menurut pedomannya ditujukan pada KSM-KSM yang anggotanya mempunyai perjuangan potensial untuk dikembangkan, dengan besaran maksimal per kelurahan Rp 100 juta, maksimal KSM Rp 30 jt, dan maksimal anggota KSM ialah Rp 5 juta. 

Meningkatnya Usaha kecil melalui dorongan PPMK dibutuhkan menjadi indikator keberhasilan fasilitasi dan pemberdayaan masyarakat yang selama ini bagi sebagian orang lebih terlihat pada infrastruktur saja. Di 3 BKM Kelurahan dampingan Tim 3, terdapat banyak perjuangan kecil produktif yang bantu-membantu perlu menerima perhatian. Dengan konsep tridaya, dibutuhkan PPMK ini bisa mengangkat para pelaku perjuangan kecil menjadi lebih optimis dalam meningkatkan perekonomiannya melalui 3 bidang perjuangan yaitu aneka usaha, perjuangan sejenis dan kelompok perjuangan bersama (KUBE). Selain itu, adanya pelatihan-pelatihan yang dilakukan di dalam jadwal ini untuk mendorong para pelaku perjuangan lebih kreatif, inovatif dan sanggup bertahan (surviving).

Tuesday, October 8, 2013

Usaha Kecil Melalui Dorongan Ppmk

 diharapkan sanggup menjadi konsentrasi peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang bisa Usaha Kecil Melalui Dorongan PPMK

Usaha Kecil Melalui Dorongan PPMK diharapkan sanggup menjadi konsentrasi peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Anang dari Tim Advisori PNPM. 


Beliau memberikan hal tersebut saat menawarkan materi pembuka pada acara Pelatihan Livelihood Fasilitator PNPM - Mandiri Perkotaan di Bappelkes tanggal 18 September 2012 yang lalu.



"Seluruh tim di jajaran pusat telah bekerja keras biar konsep livelihood melalui PPMK ini benar-benar sanggup mengangkat derajat dan kesejahteraan masyarakat dengan mempertimbangkan banyak aspek yang saling berafiliasi dan berkaitan satu sama lain", demikian diutarakan dia sesudah membuka jadwal acara training tersebut sebelum menawarkan materi.


Tujuan dan sasaran PPMK sendiri ibarat yang telah dirangkum dalam buku pedoman pelaksanaan PPMK ialah warga miskin yang berwadahkan KSM-KSM yang ada di BKM kelurahan dampingan. KSM-KSM ini terdiri dari para calon akseptor manfaat yang diusulkan pada tahap anjuran dan verifikasi awal, di mana pengusulan tersebut menurut hasil survey dan pendataan yang terperinci dari BKM terhadap para pelaku perjuangan mikro produktif dan potensial. Artinya, jadwal ini ditujukan kepada warga masyarakat yang mempunyai perjuangan kecil dan potensial untuk dikembangkan, dan dikelompokkan menjadi kelompok KSM menurut karakteristik usahanya yaitu perjuangan aneka perjuangan (terdiri dari pelaku perjuangan dengan produk yang beragam), perjuangan sejenis (pelaku perjuangan mempunyai kesamaan dari segi materi baku maupun produk), dan KUBE (kelompok perjuangan bersama yang mengelola aset yang sama).

"Cara menciptakan aspek proyek sejalan dengan aspek pemberdayaan sebetulnya terletak dari pemahaman terhadap substansi yang ada. Namun yang pasti, sesudah sekian tahun jadwal PNPM-Mandiri Perkotaan berjalan, konsep tridaya tidak bisa dilepaskan, termasuk dalam penyelenggaraan jadwal PPMK ini. Hanya saja, tridaya pemberdayaan di PPMK memang benar-benar dikonsentrasikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan mendorong tridaya tersebut menyokong perjuangan kecil potensial", demikian disampaikan oleh Bapak Anang. 

Oleh Team Leader Oversight Consultant (OC2) Bengkulu, Ir.Harmudya, jadwal PPMK tidak bisa dijalankan hanya dengan memahami pedoman tanpa pembekalan. "Sangat dibutuhkan kreatifitas, keterampilan dan kecakapan pendamping masyarakat dalam hal ini fasilitator pemberdayaan di PNPM Mandiri Perkotaan dalam mengaplikasikan isi pedoman pada keadaan yang sebetulnya di lapangan. Maka untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diharapkan ibarat kredit macet, setiap fasilitator harus dibekali pemahaman dan penguatan biar mempunyai visi, misi dan abjad yang terperinci mengenai kerangka dari PPMK ini. Tidak hanya fasilitator berbasis mikro (ekonomi), namun juga fasilitator lainnya di masing-masing tim yang wilayah dampingannya mendapat dana jadwal ini", demikian arahannya dalam sesi kata sambutan pada jadwal pembukaan training tersebut."Cara meningkatkan semangat kerelawanan dengan mendorong inisiatif forum masyarakat yaitu BKM membutuhkan wadah dan tumpuan yang memadai, maka diharapkan sebuah training bagi fasilitator biar bisa mendampingi masyarakat sekaligus mengawal jadwal ini. Ada tidaknya manfaat training dalam melaksanakan pendampingan ini tergantung kepada seberapa fokus tim fasilitator mengikuti acara ini".

Sebagai informasi, jadwal PPMK akan dilaksanakan di 596 Kelurahan di Indonesia, di mana 499 di antaranya direalisasikan pada tahun 2012 dan selebihnya 97 Kelurahan pada tahun 2013. Bengkulu akan diwakili oleh 15 Kelurahan di 3 Kabupaten/Kota, dengan besaran dana sebesar Rp 100.000.000,- per kelurahan dan terbagi atas 2 termin pencairan, yaitu 60% (tahap 1) dan 40%(tahap 2). Dana tersebut akan didistribusikan kepada anggota-anggota KSM yang mempunyai usaha kecil dan potensial, yaitu maksimal Rp 5.000.000,- per anggota KSM dan atau maksimal Rp 30.000.000,- per KSM, di mana anggota KSM ialah 5 orang. PPMK akan dilakukan dengan konsep tridaya (ekonomi, sosial dan lingkungan) yang semuanya ditujukan kepada peningkatan perjuangan kecil. Artinya besaran dana tersebut tidak hanya difokuskan pada ekonomi bergulir, namun juga training keterampilan maupun sarana produktif yang menunjang berjalannya perjuangan tersebut. 

Berdasarkan pedoman terbaru PPMK, anggota KSM calon akseptor PPMK ialah warga yang sebelumnya telah mempunyai usaha kecil dan potensial dikembangkan, dan atau pernah terlibat sebagai anggota KSM dan mendapat pinjaman ekonomi bergulir oleh UPK di BKM Kelurahan yang bersangkutan, dengan perbandingan warga non miskin dan warga miskin minimal ada 1/3 dari anggota KSM yang diusulkan (paling tidak ada 3 orang warga miskin dan terlampir dalam lampiran data PS2 PJM Pronangkis). Selain itu, bagi KSM yang seluruh anggotanya ialah warga miskin yang gres akan memulai usaha, maka dipertimbangkan untuk memperoleh hibah alat produksi dari dana yang disalurkan, atau direkomendasikan untuk mendapat dana proteksi perjuangan tersebut melalui BLM reguler. 

Untuk merealisasikan jadwal ini secara terstruktur, maka setiap jenjang atau fase pelaksanaan acara akan dilakukan penilaian dan monitoring (monev) oleh tim koordinasi yang lebih tinggi (Kota dan Propinsi), sehingga diharapkan prosesnya berlangsung sempurna waktu dan sempurna sasaran. Harapan dari acara ini ialah dengan terserapnya dana secara maksimal dan sempurna sasaran, maka akan memunculkan lebih banyak KSM-KSM produktif lainnya untuk sanggup melaksanakan hal yang sama, sehingga pada balasannya perjuangan yang mereka jalani benar-benar menawarkan penghidupan yang layak dan memadai.

Saturday, January 19, 2013

Meningkatkan Kemanfaatan Sempurna Target Pada Perjuangan Kecil

Meningkatkan kemanfaatan sempurna target pada perjuangan kecil dan perjuangan perorangan merupakan hal Meningkatkan Kemanfaatan Tepat Sasaran Pada Usaha Kecil
Meningkatkan kemanfaatan sempurna target pada perjuangan kecil dan perjuangan perorangan merupakan hal yang harus dipertimbangkan terutama dalam hubungannya dengan tujuan pemberdayaan dan output dari pemberdayaan tersebut.

Pada konteks pemberdayaan berdasarkan Pedoman Umum PNPM, disebutkan bahwa tujuan umum pemberdayaan ialah meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri.


Secara khusus, tujuan tersebut yaitu masyarakat di kelurahan peserta aktivitas menikmati perbaikan sosial, ekonomi dan tatakepemerintahan lokal. Ini berarti bahwa seluruh rangkaian kegiatan pemberdayaan di lingkup PNPM, dan berlaku juga secara umum di luar konteks PNPM, pada kesannya menuju kepada peningkatan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat secara berdikari melalui perbaikan sosial, ekonomi dan kelembagaan masyarakat itu sendiri.

Hal ini menjadi teladan yang mendasari kegiatan-kegiatan pemberdayaan oleh LKM Pekan Sabtu baik dari stimulan BLM APBN maupun APBD (DDUB). Di tahun 2012 ini sejumlah kegiatan mulai diarahkan kepada target individu warga miskin. Kegiatan-kegiatan fisik memang masih dilaksanakan di beberapa titik, namun kegiatan dalam rangka peningkatan ekonomi ibarat pembuatan maupun pengadaaan sarana perjuangan telah pula berjalan. Dan akseptor manfaat dari kegiatan-kegiatan tersebut ialah warga kurang bisa ataupun warga yang mempunyai perjuangan kecil yang masuk dalam data warga PS2.

Apalagi PNPM telah menelurkan dan juga sedang menjalankan sebuah aktivitas yang mendorong ke arah peningkatan usaha kecil, yaitu PPMK (Peningkatan Penghasilan Masyarakat berbasis Komunitas). Tentu saja hal yang menggembirakan bagi masyarakat pelaku perjuangan kecil secara umum, alasannya ialah dengan adanya aktivitas ini sanggup membantu memotivasi sekaligus mendorong pengembangan perjuangan mereka. Memang LKM Pekan Sabtu yang sebelumnya diusulkan untuk aktivitas ini tidak lolos dalam seleksi akseptor PPMK, namun meskipun begitu tidak menutup peluang bagi program-program lain yang sejenis untuk sanggup melaksanakan kolaborasi kawan dengan mereka.

Selain usaha kecil dan kelompok pelaku UKM, hal lain yang menjadi sorotan ialah akseptor manfaat perjuangan keterampilan. Sebagai contoh ialah Nopiyanto, 35 tahun warga RT 13 Kelurahan Pekan Sabtu. Nopiyanto ialah seorang tukang temporer (tergantung ada kegiatan proyek fisik atau tidak), namun alasannya ialah dia mempunyai keterampilan dalam hal pembuatan profil berbahan kayu untuk bangunan, dia tidak tergantung kepada proyek-proyek pengerjaan tertentu. 

Nopiyanto ialah seorang anggota KSM yang paling aktif jikalau ada kegiatan fisik dengan sumber dana BLM APBN di LKM Pekan Sabtu. Beliau turut terlibat secara eksklusif dalam pengerjaan Puskeskel Kelurahan Pekan Sabtu, dan banyak lagi kegiatan fisik lainnya. Hanya saja, meskipun dia punya keterampilan pertukangan, namun dia belum mempunyai akomodasi dan sarana kerja yang mendukung pekerjaannya. 

Istrinya, Sarmiliati, ialah seorang ibu rumah tangga, dan di sekitar lingkungan RT 13 dia ialah seorang pelaku usaha kecil pembuat masakan ringan anggun bersama beberapa orang di lingkungan tersebut. Namun alasannya ialah keterbatasan modal maupun pasar, kue-kue hasil buatannya hanya dibuat berdasarkan pesanan dan waktu-waktu tertentu saja, sehingga perputaran uang dan penghasilan terkesan stagnan hanya cukup untuk makan dan keperluan keluarga bersama kedua anak wanita mereka saja. 

Tentu saja Nopiyanto punya cita-cita, dan tetap menanamkan optimisme hidup, bahwa segala sesuatunya niscaya mempunyai hikmah. Beliau tetap mendorong perjuangan masakan ringan anggun kecil-kecilan yang dilakukan istrinya, alasannya ialah manfaatnya bukan hanya soal laba material, namun juga pengalaman dalam membuat dan berkarya, terlebih dia dan ibu-ibu di RT tersebut membuat masakan ringan anggun secara berkelompok. 

Pada kegiatan BLM II 2012 ini, dia mendapat sumbangan alat-alat pertukangan dari LKM Pekan Sabtu bersama dengan Bpk. Bayu yang juga seorang tukang. Setengah dari harapan dia telah tercapai, dan tantangan berikutnya yaitu bagaimana cara meningkatkan dan berbagi usahanya dengan apa potensi yang dimiliki berikut sarana pendukungnya. 

Masih banyak warga lain ibarat Nopiyanto, tidak hanya di Kelurahan Pekan Sabtu. Adalah kiprah kita bersama untuk mendorong mereka biar tetap optimis dalam berbagi usaha mereka, sekaligus membuat lapangan kerja baru.


(Artikel merupakan best pratice TF03 Edisi Oktober)

Saturday, January 26, 2013

Manfaat Koperasi-Hubungannya Dengan Pemberdayaan Ekonomi

Manfaat Koperasi Dan Hubungannya Dengan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, ternyata mempunyai keterkaitan. Dalam hubungannya dengan penurunan angka kemiskinan koperasi perlu meningkatkan kinerja dan pencitraan dengan mendorongnya biar lebih aktif dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. 



Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hasan dalam sambutan pembukaan Gala Karya Pemberdayaan Masyarakat di Jakarta (Kamis,27 September 2012), koperasi mempunyai tugas penting untuk menjamin kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelaku perjuangan mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
 
Pemerintah mengklaim angka kemiskinan ketika ini mencapai 11,9% dan ditargetkan bisa turun ke level 10%.
Kementerian Koperasi dan UKM mencatat pertumbuhan koperasi rata-rata mencapai 7%-8% per tahun. Pada Juli 2012, tercatat sebanyak 192.943 unit koperasi yang beroperasi secara nasional. "Kami targetkan jumlah koperasi bisa mencapai 200.000 unit. Kami optimistis sasaran itu bisa terealisasi," katanya.


Syarifuddin menyampaikan pemerintah juga mempunyai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat guna menekan angka kemiskinan. Koperasi, lanjutnya, perlu mengambil peranan di antaranya menciptakan kemitraan dengan pelaku usaha. "Kinerja koperasi kini sudah bagus, hanya tetap harus lebih baik lagi," katanya.Namun, Menteri Koperasi dan UKM itu berharap masyarakat lebih berhati-hati dalam menentukan forum keuangan biar perkara penipuan ibarat Koperasi Langit Biru tidak terulang kembali. Masyarakat diperlukan tidak eksklusif tergiur apabila ditawari return di atas BI Rate. Jangan hingga perkara penipuan berkedok koperasi kembali terulang." paparnya


Usaha kecil melalui dorongan PPMK merupakan salah satu jadwal yang merunut pada kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarkat khususnya warga miskin melalui optimalisasi usaha-usaha produktif. Komponen modal menjadi sebuah hal penting dalam perjuangan kecil atau perjuangan produktif. Sinergi antara perjuangan kecil dengan kemitraannya dengan koperasi tentunya sangat diperlukan sanggup saling membantu.

Kebijakan untuk meningkatkan koperasi juga dilakukan dengan rencana memperbaiki instrumen penyertaan modal di tubuh organisasi itu. "Melalui jadwal itu, koperasi dan perjuangan kecil sebagai tubuh perjuangan harus diarahkan dan didorong berperan secara kasatmata meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggotanya biar bisa mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial," ujar Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Meliidi Sembiring pada Senin, (24/9).


Dia melanjutkan koperasi perlu dibina di sisi kelembagaan dan perjuangan sehingga lebih berperan sebagai wadah aktivitas ekonomi rakyat. Adapun perbaikan tugas itu membutuh kan pinjaman modal berpengaruh melalui perbaikan jalan masuk pembiayaan.


Tahun ini, Kementerian Koperasi dan UKM akan melaksanakan soslalisasi dan bimbingan teknis modal penunaan di 10 provinsi masing-masing Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Sumatra Selatan Lampung, Bengkulu, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Bali.

(sumber : Kemenkop-UKM : Koperasi Diminta Aktif Berdayakan Masyarakat