Monday, July 23, 2012

Cara Untuk Membangun Perjuangan Kecil Yang Tangguh Dan Kreatif

Cara Untuk Membangun Usaha Kecil Yang Tangguh Dan Kreatif Cara Untuk Membangun Usaha Kecil Yang Tangguh Dan Kreatif

Cara Untuk Membangun Usaha Kecil Yang Tangguh Dan Kreatif. Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia sudah selayaknya dilakukan dengan melaksanakan pemberdayaan dan peningkatan kualitas.


Jika selama ini suntikan modal yang dilakukan oleh pemerintah untuk berbagi UKM sudah dilakukan, namun lebih penting lagi yakni memperlihatkan pembelajaran biar UKM dapat tangguh bersaing dan mempunyai kreatifitas dalam membangun usaha. Dua hal tersebut lebih dapat memperlihatkan jaminan UKM Indonesia dapat lebih maju.


Media online merupakan salah satu alternatif pemasaran produk UKM yang mempunyai efek yang besar namun memerlukan budged yang rendah. Karena itu pemanfaatan media online bagi UKM sangat sesuai
.
Acara bertajuk Festival UKM Nasional: Menuju UKM yang Tangguh dan Kreatif” pada tanggal 31 Maret 2012 di Convention Hall, SMESCO Tower, Jakarta, merupakan upaya beberapa kalangan untuk memperlihatkan pembekalan bagi UKM biar mempunyai daya saing di tingkat lokal maupun Global.


Program “Bisnis Lokal Go Online” ini merupakan inisiatif sebuah inisiatif dari GOOGLE bekerja sama dengan Kementerian Koordinasi Perekonomian, Kementerian Industri, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kamar Dagang dan Industri (KADIN), serta Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), Bakrie Connectivity, Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Ilmu Komputer (APTIKOM), Melsa dan Multiply.com sebagai kawan program.

Acaranya sendiri didesain sebagai seminar, workshop untuk site-builder dari Google, serta ekspo case study pelaku UKM yang sukses di dunia online.

Acara yang diselenggarakan secara gratis ini tersedia untuk anda pelaku UKM, terutama yang ingin mempelajari banyak hal untuk meningkatkan bisnisnya. Dalam aktivitas tersebut akan diisi dengan kegiatan :
  • Belajar Low Budget, High Impact Marketing Langsung Dengan Hermawan Kartajaya.
  • Belajar Goblok Bersama Bob Sadino
  • Belajar Menjadi UKM Yang Super Langsung Dengan Mario Teguh.
  • Gratis Bawa Pulang Website dan Domain premium CO.ID atau WEB.ID Untuk Anda mulai perjuangan di dunia Online.
  • Tips dan training yang berkelanjutan

Manfaat Tik Dan Cara Meningkatkan Bisnis Ukm

Manfaat TIK Dan Cara Meningkatkan Bisnis UKM Manfaat TIK Dan Cara Meningkatkan Bisnis UKM
Manfaat TIK Dan Cara Meningkatkan Bisnis UKM. Teknologi Informasi Dan Komunikasi telah mendorong pertubuhan ekonomi dan sektor kehidupan lain menjadi lebih baik. Usaha Kecil dan Menengah tidak ketingalan ikut merasakan manisnya perkembangan teknologi tersebut.


Pemanfaatan Teknologi oleh pelaku Usaha Kecil dan menengah bisa mengakibatkan perjuangan kecil berkembang dengan pesat. Perputaran bisnis di kalangan para pelaku usaha  kecil dan menengah (UKM), nilainya bisa melonjak triliunan rupiah bila saja mereka menerapkan solusi teknologi komunikasi warta (TIK) yang tepat.



Executive General Manager Telkom Divisi Business Service Slamet Riyadi menuturkan, prospek bisnis UKM melalui TIK akan mencapai Rp 18,6 triliun di tahun 2014 mendatang. Melonjak 60,3% dari nilai bisnis di 2010 yang diperkirakan berjumlah Rp 11,6 triliun.

“Dengan solusi TIK yang tepat, bisnis UKM per tahunnya bisa tumbuh 12,83% bila dilihat dari Compound Annual Growth Rate atau CAGR,” jelasnya melalui surat elektronik yang dikutip detikINET, Senin (29/3/2010).

Melalui santunan solusi TIK yang sesuai kebutuhan para pebisnis UKM, Slamet bahkan optimistis nilai bisnis di kalangan pengusaha kelas small medium enterprise (SME) ini akan mulai meningkat 10,9% menjadi Rp 12,87 triliun di tahun 2011 mendatang.

Menurut Slamet, komunitas UKM atau SME yang melek TIK, mulai tumbuh dan membutuhkan solusi serta mobilitas yang bisa menunjang kelancaran bisnisnya. Kebutuhan akan TIK di segmen UKM ini, sayangnya, selama ini belum dilayani secara serius.

“Itu sebabnya, Telkom membentuk Divisi Business Service atau DBS untuk melayani para pelaku bisnis UKM ini. Posisi kami di sini tidak hanya sekadar mengatakan solusi TIK saja, namun juga untuk membantu masyarakat memberdayakan ekonominya,” papar Slamet.

DBS sendiri dibuat khusus oleh Telkom untuk mengelola pelanggan bisnis yang sebagian besar merupakan segmen UKM. Pada segmen ini, Telkom akan mengatakan bermacam-macam solusi untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan bisnis melalui penerapan TIK yang tepat.

“Beberapa aplikasi cloud computing berbasis platform as as services (PAAS) sudah disiapkan Telkom, di antaranya e-UKM, aplikasi untuk BPR (Bank Perkreditan Rakyat), aplikasi untuk pengelolaan koperasi, pendidikan, dan lainnya,” papar Slamet.

Berdasarkan catatan Kementerian Koperasi, sampai Juni 2009 kemudian jumlah koperasi di Indonesia telah mencapai 166.155 unit, dengan permodalan koperasi aktif yang terdiri dari modal sendiri Rp 27,27 triliun dan modal luar Rp 36,25 triliun dengan nilai volume perjuangan Rp 55,26 triliun.

Badan Pusat Statistik (BPS) tahun kemudian juga mencatat jumlah UKM di Indonesia sebanyak 520.220 unit. Diperkirakan akan ada 600.000 pelaku UKM gres pada 2010 ini. Sementara dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan semenjak Januari 2008-Januari 2010 sekitar Rp 17,541 triliun untuk 2,4 juta debitur.

Sektor tertinggi investasi yang dilakukan kalangan SME atau UKM yakni pada bidang jasa (57%), perdagangan (20%), dan manufaktur (23%). SME atau UKM bahkan ditengarai memberi donasi terhadap Pendapatan Domestik Bruto nasional sebesar 54%. (sumber : GALERI UKM)

Wednesday, July 18, 2012

Cara Untuk Membangun Masyarakat Cerdas : Opini Pemberdayaan

Miskin yaitu dongeng usang dan selalu menjadikan permasalahan yang meresahkan Cara Untuk Membangun Masyarakat Cerdas : Opini Pemberdayaan
Cara Untuk Membangun Masyarakat Cerdas : Opini Pemberdayaan.  Miskin yaitu dongeng usang dan selalu menjadikan permasalahan yang meresahkan. Permasalahan ini menjadi problem dunia. 

MDGs mencoba menunjukkan solusi untuk menangani permasalahan ini.Solusi ini dibutuhkan sanggup menjadi tolak ukur dalam menuntaskan segala problem terkait kemiskinan di seluruh dunia.


Jangan beri Ikan, tapi beri kail

Istilah  ini sering kita dengar saat seorang fasilitator mencoba membangun kesadaran masyarakat untuk tidak membiasakan diri untuk meminta bantuan. Adanya program-prgoram pemberian baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun lembaga-lembaga lainnya menjadikan masyarakat biasanya menjadi sangat manja, praktis meratap dan praktis putus asa. Dampak negatifnya terjadi kecemburuan sosial yang berujung pada meningkatnya angka kriminalitas, angka depresi dan lainnya. Sehingga menjadi generasi yang tidak berguna.

Di satu sisi pendapat ini bisa jadi benar, namun di sisi lain bisa jadi kurang tepat. Karena tidak semua kelompok masyarakat benar-benar membutuhkan fasilitasi berwujud pendampingan, namun membutuhkan fasilitasi kebutuhan yang benar menyerupai makanan, minuman, pakaian, pendidikan dan sebagainya. Masalah kesadaran, penyadaran,menyadarkan dan segala bentuk definitif yang berkaitan dengan kesadaran sosial bisa menjadi prioritas nomor kesekian apabila kebutuhan fisik sudah terpenuhi. Bencana alam, kebakaran massal, perang, yaitu sedikit dari sejumlah faktor aktual kenapa masyarakat sebuah negara menjadi miskin, bukan hanya sekedar bahwa insan itu malas, tidak punya pendidikan dan tidak bisa menangkap atau memanfaatkan kesempatan yang ada untuk keluar dari status kemiskinan.

Tapi apakah angka kemiskinan yang menyerupai itu sangat besar di negeri ini sehingga harus menghabiskan anggaran yang besarnya triliunan? Sepertinya harus dipikirkan dan didata kembali angka yang valid, sehingga penanganan kasus kemiskinan tidak berkutat dalam program charity yang menciptakan masyarakat tidak kreatif.

Perlu diingat bahwa masyarakat Indonesia tiba-tiba persentasinya naik menjadi 50 % per tahun 2011 !!! Apakah ini berarti bahwa program-program pendampingan pro poor yang seharusnya dibutuhkan bisa menurunkan angka kemiskinan benar-benar tidak efektif ?  Atau malah pendampingan sosial justru lebih menyadarkan masyarakat bisa semoga 'pintar-pintar' memposisikan dirinya supaya sama menyerupai masyarakat awam lainnya yang kurang bisa yang sebetulnya lebih pantas mendapat perhatian ?

Belum lagi ditambah dengan perilaku masyarakat yang tidak peduli dengan kriteria miskin yang telah ditetapkan contohnya dalam BLT, JAMKESMAS dan program charity lainnya. Sehingga menjadikan salah target bagi akseptor manfaatnya.

Ketika Masyarakat harus Cerdas
MDGs telah menunjukkan isyarat yang terang untuk penanggulangan kemiskinan secara tuntas. Dimana saat masyarakat sedang lapar bukan hanya diberi makan saja. Ketika sudah kenyang, mereka harus diajak berfikir untuk mencoba keluar dari kemiskinan. Tampung semua keluhan mereka, dari sisi kesehatan, lingkungan, keahlian yang sangat minim hingga pada kasus permodalan usaha.

Kemudian ajak diskusi dengan mereka bagaimana caranya untuk keluar dari kukungan kemiskinan. Keinginan yang dibutuhkan dijadikan teladan yang realistis dan sangat mungkin untuk direalisasikan. Hal ini harus digabungkan dengan potensi pemecahan permasalahan dari lingkungan terdekat dahulu. Karena setiap wilayah (contoh Desa) niscaya ada potensi pemecahan masalah, biasanya masyarakat telah tahu pemecahanannya, tapi berat untuk menjalankannya.

Memang perlu leader/fasilitator yang handal, perlu waktu untuk merubah paradigma yang terbiasa pasrah menjadi jiwa pejuang.Tapi itu yaitu proses belajar, dimana saat ingin mewujudkan masyarakat cerdas perlu waktu untuk belajar. tidak semudah membalikan telapak tangan.

Prinsip Membangun masyarakat Cerdas:
  1. Jadikan kejujuran hal yang paling utama
  2. Jangan pikir nanti jadi apa, tapi pikirkan apa yang harus dikerjakan kini untuk persiapan masa depan
  3. Dapat membangun forum yang dipercaya
  4. Dapat merencanakan acara untuk 3 tahun kedepan apa yang akan dilakukan
  5. Dapat membangun kebersamaan dengan pihak lain
Kejujuran yaitu hal utama dalam memperbaiki segala hal, begitu pula halnya untuk membangun masyarakat cerdas.

Ketika transparansi dan akuntabilitas berjalan dengan baik, maka otomatis akan menjadikan kepercayaan dari masyarakat. Ketika kepercayaan itu telah ada, maka akan praktis bagi fasiltator/lembaga untuk membangun masyarakat cerdas yang didalamnya penuh dengan kebersamaan dan ide-ide kreatif untuk kesejahteraan wilayah (desa) masing-masing.

Yang menjadi hambatan kini yaitu saat golongan masyarakat elit dan lebih bisa secara ekonomi 'lebih sadar' dan 'pintar-pintar' memposisikan diri, sehingga  kesempatan yang seharusnya diberikan kepada golongan miskin malah 'tepat sasaran' kepada golongan tadi. Maka seluruh komponen yang terkait juga harus 'lebih sadar' dan 'lebih peka' untuk memilih prioritas utama kepada siapa seharusnya penyadaran tadi diimplementasikan, atau dengan kata lain menempatkan kebijakan yang benar pada orang yang sempurna dan kondisi yang tepat.


 (referensi : Fasilitator Masyarakat : Membangun Masyarakat Cerdas) - Artikel ini juga telah diposting di Kompasiana : Opini Pemberdayaan Dalam Membangun Masyarakat Cerdas

Tuesday, July 17, 2012

Penambahan Anggaran Sosial Untuk Pengentasan Kemiskinan

Pengentasan Kemiskinan Dengan Anggaran Sosial Penambahan Anggaran Sosial Untuk Pengentasan Kemiskinan
Penambahan Anggaran Sosial Untuk Pengentasan Kemiskinan. Menteri Sosial RI, Salim Segaf Al Jufri meminta Pemerintah Daerah (Pemda), ikut mendukung pengentasan kemiskinan. Salah satunya dengan memperlihatkan anggaran lebih banyak kepada Dinas Sosial di masing-masing daerah.

”Anggaran kawasan untuk dinas sosial harus ditambah. Pemerintah daerah, harus membantu pengentasan kemiskinan,” kata beliau sesudah memberi santunan penderita lumpuh di Desa Kedungwringin, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Sabtu (7/7).

Menteri membantu empat anak purnawirawan Polisi Republik Indonesia (alm) Peltu Sahirun. Mereka abang beradik, Amin Muntoha, Musiaroh, Musinah, dan Riyatin. Mereka menderita lumpuh. Selama ini, kebutuhan hidup belum dewasa itu ditanggung oleh Kiswanto (30), anak kedua yang sehat, belas kasihan warga sekitar, dan bantuan.

Pegentasan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) menjadi masalah serius, termasuk di dalamnya kemiskinan. Pemerintah pusat, menciptakan sasaran tahun 2014, kemiskinan dapat turun 8-10 persen.  ”Peran pemda itu misalnya, 50 persen. Nanti kami siapkan juga 50 persen untuk mengatasi kemiskinan atau PMKS,” kata dia. Karena itu pemda dan pemerintah sentra perlu bersinergi.

Di Kandang Babi

Penderitaan abang beradik Amin Muntoha, sudah mereka rasakan semenjak 2005. Karena keterbatasan ekonomi, mereka pernah terpaksa tinggal di bekas sangkar babi. Pemerintah daerah, Polisi Republik Indonesia melalui Polres Banyumas, dan sejumlah pihak, termasuk Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) mulai memberi perhatian.

Kemensos memberi santunan bangku roda, paket sembako, dan sejumlah uang santunan. Dengan santunan bangku roda, tiga perempuan bersaudara itu mengaku senang dan terharu. Sebelumnya, hanya Amin Muntoha (anak pertama) yang berkursi roda.

Kades Kedungwringin, Sirin, selain berterima kasih, juga memberikan bahwa penderita lumpuh tersebut membutuhkan training ketrampilan. Amin misalnya, selama ini mempunyai keahlian menciptakan wayang dari kertas kardus. Sementara tiga perempuan bersaudara juga berbakat menjahit.

”Yang paling diharapkan yaitu training dan pemberdayaan dari pemerintah dalam hal ini Kemensos. Dengan training dan pemberdayaan sesuai ketrampilan mereka, maka, di masa depan mereka dapat hidup mandiri,” kata Sirin dalam dialog.

Menanggapi hal itu, Mensos Salim Segaf Al Jufri berjanji akan segera menindaklanjuti. Dalam sepekan akan segera ada keputusan, apakah penderita lumpuh tersebut akan dimasukkan panti rehabilitasi, atau masuk ke training untuk dididik.

Dalam kunjungannya, Salim Segaf juga melaksanakan sejumlah kegiatan, di antaranya memperlihatkan santunan untuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) perkotaan dan pedesaan di Banyumas. Total peserta RTLH dari APBN sebanyak 88 rumah.


Ada juga santunan untuk balita tanpa anus di Kecamatan Sumbang. Selebihnya, Menteri melaksanakan kunjungan dan menyalurkan santunan ke Panti Sosial Petirahan Anak (PSPA) Satria di Baturraden, Banyumas.



 (sumber : KEMENSOS RI-Anggaran Dinas Sosial Harus Ditambah)

Pemberdayaan : 50% Penduduk Menjadi Miskin ?

 penduduk yang pendapatannya naik melebihi garis  kemiskinan kembali tercatat sebagai pend Pemberdayaan : 50% Penduduk Menjadi Miskin ?
Pemberdayaan : 50% Penduduk Menjadi Miskin ? ::: Informasi dari Jakarta, Lebih dari 50% penduduk yang pendapatannya naik melebihi garis kemiskinan kembali tercatat sebagai penduduk miskin pada tahun berikutnya.



Ekonom Bank Dunia Vivi Alatas menyampaikan kecenderungan tersebut menjadikan laju penurunan angka kemiskinan di Indonesia semakin lambat setiap tahun.


Data BPS menyatakan laju penurunan presentase penduduk miskin terhadap jumlah penduduk year on year bulan Maret turun secara sedikit demi sedikit dari 1,16% pada 2008 menjadi 0,53% pada 2012.


“Kemiskinan kini ada di  end tails [ujung ekor] yang memang lebih sedikit daripada yang di tengah, ini butuh perjuangan lebih,” katanya hari ini, Senin (9/7/2012).


Dia menjelaskan laju pertumbuhan niscaya melambat sebab kenaikan pendapatan yang diperlukan penduduk sangat miskin untuk naik ke atas garis kemiskinan lebih tinggi. 


Pada presentase penduduk miskin yang ketika ini sudah mencapai 11,96%, lanjutnya, sebagian besar perubahan demografi terjadi pada penduduk berpendapatan di sekitar garis kemiskinan.


“Kalau dilihat, setiap tahun orang yang naik turun sama, sanggup lebih dari 50%. Kalau kini sudah tidak miskin bukan berarti tahun depan tidak lagi,” lanjut Vivi. 


Ekonom Indef Enny Sri Hartati menyampaikan peningkatan koefisien gini dari 0,38 pada Maret 2011 menjadi 0,41 menujukkan tingkat kemiskinan penduduk relatif di Indonesia semakin buruk.


Koefisien tersebut menggambarkan bahwa 20% dari penduduk Indonesia menguasai 48% pendapatan domestik bruto, sedangkan lebih banyak didominasi 80% menguasai 52% pendapatan domestik bruto.


Dia menambahkan presentase penduduk miskin seharusnya turun 0,8% tiap ekonomi tumbuh 1% untuk mencapai pembangunan ekonomi yang optimal.


“Padahal anggaran pemerintah untuk kemiskinan naik terus, artinya aktivitas kemiskinan pemerintah tidak sempurna sasaran,” kata Enny.


Vivi menyampaikan angka turnover demografi yang tinggi di sekitar garis kemiskinan dibarengi oleh peningkatan koefisien gini menerangkan pemerintah harus merancang aktivitas pengentasan kemiskinan yang lebih komperhensif.


Pemerintah diminta untuk merancang kebijakan yang mencakup aktivitas penanggulangan kemiskinan berbasis promosi penduduk miskin menjadi penduduk tidak miskin dan perlindungan penduduk tidak miskin yang berpendapatan sedikit di atas garis kemiskinan.


“Jangan terus-terusan yang sudah keluar [dari kemiskinan] masuk lagi. Pemerintah harus menciptakan definisi penduduk miskin yang lebih detil, bukan hanya siapa saja yang di bawah garis kemiskinan tapi siapa saja yang rentan,” kata Vivi. 




(sumber  : Bisnis Indonesia )

Monday, July 16, 2012

Pnpm Berdikari Papua Butuh 900 Tenaga Pendamping

PNPM Mandiri Papua Butuh Banyak Tenaga Pendamping PNPM Mandiri Papua Butuh 900 Tenaga Pendamping
PNPM Mandiri Papua Butuh 900 Tenaga Pendamping. Informasi dari Jayapura, Provinsi Papua membutuhkan 900 tenaga pendamping untuk menjalankan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Rencana Strategis Pembangunan Kampung (Respek) di wilayah tersebut.


"Dari 388 distrik (kecamatan) yang ada di Papua, harusnya terisi 900 lebih tenaga pendamping PNPM Mandiri-Respek, tetapi yang gres terisi untuk pendamping pemberdayaan gres 160 orang sedangkan pendamping teknik gres 200 orang," kata Koordinator Provinsi PNPM Mandiri-Respek Papua Susiyanto di Jayapura, Papua, Kamis (26/07).

Ia menjelaskan, untuk mengisi kekurangan tenaga pendamping PNPM Mandiri-Respek tersebut, pihaknya telah membuka lowongan pekerjaan dan merekrut tenaga teknik, akan tetapi isu terkini warga Papua masih kurang.

"Kekosongan itulah maka kita merekrut tenaga teknik, sebelumnya kita telah membuka pendaftar reguler untuk S1 dan yang mendaftar ada 60 orang, tetapi yang mendaftar ulang hanya 40 orang kemudian yang lolos 37 orang," katanya.

Saat ini, pihaknya sedang menunggu dana dari sentra untuk training pratugas para tenaga pendamping yang lolos seleksi dan kemungkinan acara itu akan diselenggarakan sesudah Idulfitri mendatang.

Terkait dengan kekosongan dan sulitnya mendapat pendamping tenaga teknik, pihaknya mendapat santunan dari USAID melalui Lembaga Bhakti untuk mendidik belum dewasa lulusan Sekolah Menengah kejuruan dan SMU, Jurusan IPA selama enam bulan.

"Yang kami harapkan dalam waktu enam bulan sesudah melalui pelatihan, para tenaga teknik lulusan Sekolah Menengah kejuruan dan SMU Jurusan IPA sudah bisa melaksanakan pendampingan dan mendesain agenda infrastruktur di kampung yang diperlukan masyarakat," katanya.

Ia menjelaskan, registrasi untuk posisi itu sudah mulai semenjak beberapa waktu dan ditutup pada Rabu (25/7). Ia berharap, September 2012 training terhadap mereka sudah berjalan, sedangkan tenaga yang akan direkrut sebanyak 300 orang. Sebanyak 200 orang di antaranya untuk penempatan di Papua dan 100 orang lainnya untuk penempatan Papua Barat.

"Dengan adanya penerimaan dan training ini berharap bisa memenuhi kekosongan yang selama ini terjadi dan tidak lagi menjadi suatu hambatan," katanya.
Informasi yang didapatkan ANTARA Jayapura, ketika ini PNPM Mandiri-Respek mempunyai 360 tenaga pendamping. 



(sumber : Bisnis Indonesia).

Bagaimana dengan Bengkulu, apakah membutuhkan tenaga pendamping komplemen ...?

Saturday, July 14, 2012

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Taktik Secara Konseptual

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Strategi Pendampingan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Strategi Secara Konseptual
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Strategi Pendampingan Secara Konseptual. Pemberdayaan Masyarakat mempunyai definisi yang bermacam-macam namun mempunyai keterkaitan satu sama lain. Namun yang mempunyai kaitan dekat terhadap taktik pendampingan sosial ialah berdasarkan Ife ((1995:182).

“Providing people with the resources, opportunities, knowledge and skills to increase their capacity to determine their own future, and to participate in and affect the life of their community”.  
(Menyiapkan kepada masyarakat berupa sumber daya, kesempatan, pengetahuan dan keahlian untuk meningkatkan kapasitas diri masyarakat di dalam menentukan masa depan mereka, serta berpartisipasi dan menghipnotis kehidupan dalam komunitas masyarakat itu sendiri).


Salah satu taktik yang tidak umum digunakan dalam proses pemberdayaan masyarakat ialah pendampingan. Menurut Sumodiningrat (2009:106), pendampingan merupakan acara yang diyakini bisa mendorong terjadinya pemberdayaan fakir miskin secara optimal. Perlunya pendampingan dilatarbelakangi oleh adanya kesenjangan pemahaman diantara pihak yang memperlihatkan dukungan dengan target akseptor bantuan. Kesenjangan sanggup disebabkan oleh banyak sekali perbedaan dan keterbatasan kondisi sosial, budaya dan ekonomi. Dalam melaksanakan tugasnya, para pendamping memposisikan dirinya sebagai perencana, pembimbing, pemberi informasi, motivator, penghubung, fasilitator, dan sekaligus evaluator. Kegiatan pemberdayaan sanggup dilakukan melalui pendampingan sosial. terdapat 5 (lima) acara penting yang sanggup dilakukan dalam melaksanakan pendampingan sosial, yaitu:

1. Motivasi
Masyarakat khususnya keluarga miskin perlu didorong untuk membentuk kelompok untuk mempermudah dalam hal pengorganisasian dan melaksanakan acara pengembangan masyarakat. Kemudian memotivasi mereka semoga sanggup terlibat dalam acara pemberdayaan yang nantinya sanggup meningkatkan pendapatan mereka dengan memakai kemampuan dan sumber daya yang mereka miliki.

2. Peningkatan Kesadaran dan training kemampuan
 Membantu masyarakat miskin untuk membuat sumber penghidupan mereka sendiri dan membantu meningkatkan keterampilan dan keahlian mereka sendiri melalui pendidikan dasar, pemasyarakatan imunisasi dan sanitasi, sedangkan untuk persoalan keterampilan bisa dikembangkan melalui cara-cara partisipatif. Sementara pengetahuan lokal yang dimiliki masyarakat melalui pengalaman mereka sanggup dikombinasikan dengan pengetahuan yang dari luar.

3. Manajemen diri
Pada tahap awal, pendamping membantu mereka untuk membuatkan sebuah sistem. Kemudian memperlihatkan wewenang kepada mereka untuk melaksanakan dan mengatur sistem tersebut, dimana setiap kelompok harus bisa menentukan atau mempunyai pemimpin yang nantinya sanggup mengatur acara mereka sendiri menyerupai melaksanakan pertemuan-pertemuan atau melaksanakan pencatatan dan pelaporan.

4. Mobilisasi sumber
Pengembangan sistem penghimpunan, pengalokasian, dan penggunaan sumber-sumber ini perlu dilakukan secara cermat sehingga semua anggota masyarakat mempunyai kesempatan yang sama dan hal ini sanggup menjamin kepemilikan dan pengelolaan secara berkelanjutan. Ini didasari oleh pandangan bahwa setiap orang mempunyai sumber daya yang sanggup diberikan dan kalau sumber-sumber ini dihimpun, maka nantinya akan sanggup meningkatkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat secara substansial.

5. Pembangunan dan pengembangan jaringan
Pengorganisasian kelompok-kelompok swadaya masyarakat perlu disertai dengan peningkatan kemampuan para anggotanya membangun dan mempertahankan jaringan dengan banyak sekali sistem sosial disekitarnya. Jaringan ini sangat penting dalam menyediakan dan membuatkan banyak sekali jalan masuk terhadap sumber dan kesempatan bagi peningkatan keberdayaan masyarakat miskin.

Upaya yang dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat berdasarkan konsep ini ialah dengan meningkatkan kemampuan atau kapasitas masyarakat khususnya masyarakat miskin. Meningkatkan kemampuan dan kapasitas masyarakat ini disebut juga dengan penguatan kapasitas (capacity building), yaitu suatu proses meningkatkan atau merubah teladan sikap individu, organisasi, dan sistem yang ada di masyarakat untuk mencapai tujuan yang dibutuhkan secara efektif dan efisien. Sehingga masyarakat sanggup memahami dan mengoptimalkan potensi yang mereka miliki untuk mencapai tujuan pemberdayaan, yaitu kesejahteraan hidup masyarakat.  Jadi, taktik pendampingan sangat efektif dan efisien dalam proses pemberdayaan masyarakat, lantaran dengan adanya pendampingan maka kapasitas masyarakat sanggup dikembangkan atau diberdayakan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat sehingga pada karenanya sanggup meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat dan secara tidak pribadi sanggup membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat kemiskinan. 



(sumber : Erick Azof : Pendampingan Sebagai Strategi Pemberdayaan Masyarakat).

Tuesday, July 3, 2012

Pemberdayaan Masyarakat Dan Indeks Pembangunan Indonesia

Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Terkini Pemberdayaan Masyarakat dan Indeks Pembangunan Indonesia
Pemberdayaan Masyarakat dan Indeks Pembangunan Manusia. Hakekat Pembangunan Indonesia ialah Pembangunan Manusia. Kualitas Manusia Indonesia memilih kemampuan daya saing bangsa Indonesia.

Sumber pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan memerlukan peningkatan produktivitas manusia.


Sejarah dunia mengatakan ketersediaan sumber daya alam tidak otomatis sanggup diterjemahkan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.Ketersediaan sumber daya alam di suatu negara tidak berkorelasi dengan pencapaian Indeks Pembangunan Manusia yang tinggi.


Perbandingan kontras 
Dua Korea: Korea Selatan yang miskin sumber daya alam tetapi mempunyai kualitas sumber daya insan yang tinggi; sebaliknya Korea Utara yang lebih kaya sumber daya alam tetapi masih ndeso dalam tingkat kesejahteraan dan kualitas sumber daya manusia.


Indonesia dan Nigeria: keduanya merupakan negara produser minyak dan mempunyai penduduk besar. IPM Indonesia tahun 1980 ialah 0,423, lebih tinggi dari IPM Nigeria, 0,378. Pada tahun 2011 IPM Indonesia meningkat menjadi 0,617, sementara Nigeria gres 0,459.

Karena itu fokus untuk pembangunan insan menjadi sangat penting. Pemerintah mempunyai kesepakatan serius memperhatikan problem pembangunan manusia. Ini ditunjukkan mulai dari alokasi anggaran, dimana pos-pos terkait pembangunan insan menjadi prioritas, dan pelaksanaan banyak sekali kegiatan di lapangan. Selain itu, Wapres melaksanakan koordinasi upaya pembangunan insan melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) yang meliputi klaster 1, 2, dan 3 serta melalui Komite Pendidikan.


Dalam menilai keberhasilan upaya pembangunan manusia, kita perlu ukuran yang jelas, dipakai secara konsisten, serta sanggup diperbandingkan antar waktu dan antar negara. Tanpa ukuran yang konsisten, kita tidak tahu apakah upaya yang dilakukan efektif atau tidak.


Indeks Pembangunan Manusia (IPM, atau Human Development Index, HDI) yang dikembangkan oleh UNDP selama ini dipakai sebagai sebuah ukuran untuk mengukur kemajuan baik di tingkat negara (internasional) atau tingkat tempat (antar provinsi atau kabupaten). Tidak ada ukuran yang sempurna; semuanya mengandung kelebihan dan kekurangan.

Indeks Pembangunan Manusia
Indeks yang dikembangkan oleh UNDP ini terdiri dari 3 komponen utama (sub indeks) yang dianggap menggambarkan kualitas hidup insan yaitu:
  • Indeks pertama yaitu kesehatan memakai angka impian hidup pada waktu lahir.
  • Indeks kedua yaitu pendidikan memakai rata-rata usang sekolah untuk penduduk yang berusia 25 tahun ke atas dan angka impian usang sekolah (expected years of schooling). Dalam metodologi yang gres UNDP membagi indeks usang pendidikan dalam dua sub indeks: (i) usang pendidikan penduduk yang berumur 25 tahun ke atas; (ii) ekspektasi usang pendidikan penduduk usia muda. Sub indeks yang pertama menggambarkan keadaan kualitas insan kini – dan merupakan potongan dari kebijakan masa lalu; sementara indeks kedua menggambarkan keadaan kedepan kalau kebijakan pendidikan kini dipertahankan. Pada dekade yang akan datang, investasi sumber daya insan kini akan mempengaruhi sub indeks yang pertama di masa yang akan datang. 
  • Indeks ketiga ialah indeks pendapatan per kapita. UNDP memakai pendapatan per kapita yang dikonversi dengan kurs PPP dan dinyatakan dalam harga konstan tahun 2005. Komponen ini dipengaruhi oleh laju pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan penduduk dan inflasi.
Cara UNDP menghitung indeks masing-masing komponen di atas ialah sebagai berikut:


Indeks Komponen= (Nilai Pencapaian Suatu Negara-Nilai Terendah)
                                         (Nilai Tertinggi-Nilai Terendah)


IPM dihitung dengan memakai rata-rata geometris dari seluruh indeks komponen, sebagai berikut:
IPM = 3(Indeks Kesehatan × Indeks Pendidikan × Indeks Pendapatan)




Perkembangan Indikator Harapan Hidup
Indeks Kesehatan yang memakai indikator impian hidup dipengaruhi oleh faktor kesehatan dan gizi dan bahkan kualitas lingkungan. Gambar 1 mengatakan bahwa terjadi perbaikan yang signifikan dari angka impian hidup Indonesia.

Perkembangan Indikator Harapan Hidup Indonesia 1980 – 2011

Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Terkini Pemberdayaan Masyarakat dan Indeks Pembangunan Indonesia  
Sumber: Human Development Report – UNDP, 2011

Benarkah IPM Indonesia mengalami penurunan?
Tidak benar bahwa IPM Indonesia mengalami penurunan, baik dalam nilai otoriter maupun berdasarkan peringkat, dengan memakai metode perhitungan yang konsisten. Artinya perhitungan IPM memakai metode sama antar waktu dengan jumlah negara yang sama pula. IPM Indonesia meningkat dari 0,423 (1980) menjadi 0,617 (2011). Gambar 2 mengatakan tren nilai IPM Indonesia dari tahun 1980 sampai 2011 dengan memakai metode perhitungan yang konsisten.


                       Gambar 2. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia, 1980 - 2011

                                                   Sumber: Human Development Report – UNDP, 2011

PERKEMBANGAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA INDONESIA
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Terkini Pemberdayaan Masyarakat dan Indeks Pembangunan Indonesia
Dengan memakai metode perhitungan yang konsisten peringkat IPM Indonesia antara tahun 2006-2011 naik dua peringkat. Sementara antara 2010 - 2011, IPM Indonesia naik satu peringkat dari urutan 125 menjadi urutan 124. Dibandingkan dengan kelompok negara-negara yang setara, pencapaian IPM Indonesia kurang lebih sama. Bahkan dibandingkan dengan beberapa negara Asia Timur, laju pertumbuhan IPM Indonesia hanya kalah dibandingkan dengan Cina.


Mengapa IPM kita masih rendah dibandingkan negara lain?
Rendahnya IPM kita disebabkan oleh:
  • Indeks kesehatan yang masih rendah.
  • Kondisi pendidikan penduduk usia 25 tahun ke atas masih rendah akhir kondisi awal tingkat pendidikan masyarakat Indonesia yang rendah. Ini membutuhkan setidaknya dua dekade untuk memperbaiki.
  • Pendapatan per kapita yang masih rendah relatif terhadap negara lain.

Bagaimana prospek IPM Indonesia ke depan?
Indonesia mempunyai prospek yang besar untuk meningkatkan IPM di masa yang akan tiba kalau mampu:
  • Memperbaiki kesehatan dasar.
  • Mewujudkan impian usang sekolah menjadi kenyataan.
  • Mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi.
  • Kondisi kesehatan dasar diperlukan akan mengalami perbaikan sejalan dengan kegiatan Jamkesmas dan SJSN.
Sementara ekspektasi usang waktu sekolah meningkat secara tajam sejalan dengan peningkatan alokasi anggaran pendidikan yang dibarengi dengan intervensi pemerintah dari sisi usul melalui Program Keluarga Harapan dan Program Beasiswa. Ekspektasi usang waktu sekolah Indonesia termasuk salah satu tertinggi. Fakta mengatakan pula bahwa Indonesia ialah satu dari 15 negara di dunia yang berhasil mempertahankan laju pertumbuhan lebih dari 6 persen selama 30 tahun terakhir.
Mengapa angka agregat harus diinterpretasikan secara hati- hati?
Kenaikan IPM secara nasional belum tentu menggambarkan kenaikan IPM di seluruh tempat secara merata. Disparitas pembangunan insan antardaerah di Indonesia masih cukup besar. Misalnya, IPM DKI Jakarta sangat berbeda dengan IPM Provinsi Papua. Bahkan disparitas yang besar sanggup terjadi di dalam satu provinsi. Contohnya, di Provinsi Papua Barat, terlihat perbedaan mencolok antara IPM Kota Sorong dan Kabupaten Raja Ampat (Gambar 3).



Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Terkini Pemberdayaan Masyarakat dan Indeks Pembangunan Indonesia Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Terkini Pemberdayaan Masyarakat dan Indeks Pembangunan Indonesia keterangan warna : 
biru muda : IPM Kab/Kota
merah       :  IPM Propinsi
biru tua     : IPM Nasional

Disparitas antar wilayah di dalam suatu negara juga terjadi di negara-negara lain yang tergolong emerging markets, termasuk di Cina. Gambar 4 mengatakan IPM Indonesia yang telah memperhitungkan ketimpangan tidak berbeda jauh dengan negara-negara lain. Intinya, disparitas bukan merupakan fenomena yang unik untuk Indonesia.

Gambar 4. Indeks Pembangunan Manusia yang Disesuaikan Dengan Ketimpangan di Beberapa Negara, 2011
Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Terkini Pemberdayaan Masyarakat dan Indeks Pembangunan Indonesia  


 Sumber: Human Development Report – UNDP, 2011


  

Bagaimana kaitan IPM dengan tingkat Kemiskinan?
Secara langsung, tidak ada kaitan antara IPM dengan kemiskinan lantaran variabel kemiskinan tidak masuk dalam perhitungan IPM. Tetapi profil kemiskinan mengatakan bahwa tingkat impian hidup keluarga miskin lebih rendah dari keluarga bukan miskin. Hal yang sama juga berlaku untuk tingkat pendidikan.


Tidak mengherankan kalau kemudian analisis kuantitatif mengatakan bahwa variabel-variabel kesehatan yang mempengaruhi tingkat impian hidup dan stok pendidikan di dalam suatu keluarga memilih probabilitas suatu individu keluar dari perangkap kemiskinan.


(sumber :  TNP2K )