Manfaat TIK Dan Cara Meningkatkan Bisnis UKM. Teknologi Informasi Dan Komunikasi telah mendorong pertubuhan ekonomi dan sektor kehidupan lain menjadi lebih baik. Usaha Kecil dan Menengah tidak ketingalan ikut merasakan manisnya perkembangan teknologi tersebut.
Pemanfaatan Teknologi oleh pelaku Usaha Kecil dan menengah bisa mengakibatkan perjuangan kecil berkembang dengan pesat. Perputaran bisnis di kalangan para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), nilainya bisa melonjak triliunan rupiah bila saja mereka menerapkan solusi teknologi komunikasi warta (TIK) yang tepat.
Pemanfaatan Teknologi oleh pelaku Usaha Kecil dan menengah bisa mengakibatkan perjuangan kecil berkembang dengan pesat. Perputaran bisnis di kalangan para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), nilainya bisa melonjak triliunan rupiah bila saja mereka menerapkan solusi teknologi komunikasi warta (TIK) yang tepat.
Executive General Manager Telkom Divisi Business Service Slamet Riyadi menuturkan, prospek bisnis UKM melalui TIK akan mencapai Rp 18,6 triliun di tahun 2014 mendatang. Melonjak 60,3% dari nilai bisnis di 2010 yang diperkirakan berjumlah Rp 11,6 triliun.
“Dengan solusi TIK yang tepat, bisnis UKM per tahunnya bisa tumbuh 12,83% bila dilihat dari Compound Annual Growth Rate atau CAGR,” jelasnya melalui surat elektronik yang dikutip detikINET, Senin (29/3/2010).
Melalui santunan solusi TIK yang sesuai kebutuhan para pebisnis UKM, Slamet bahkan optimistis nilai bisnis di kalangan pengusaha kelas small medium enterprise (SME) ini akan mulai meningkat 10,9% menjadi Rp 12,87 triliun di tahun 2011 mendatang.
Menurut Slamet, komunitas UKM atau SME yang melek TIK, mulai tumbuh dan membutuhkan solusi serta mobilitas yang bisa menunjang kelancaran bisnisnya. Kebutuhan akan TIK di segmen UKM ini, sayangnya, selama ini belum dilayani secara serius.
“Itu sebabnya, Telkom membentuk Divisi Business Service atau DBS untuk melayani para pelaku bisnis UKM ini. Posisi kami di sini tidak hanya sekadar mengatakan solusi TIK saja, namun juga untuk membantu masyarakat memberdayakan ekonominya,” papar Slamet.
DBS sendiri dibuat khusus oleh Telkom untuk mengelola pelanggan bisnis yang sebagian besar merupakan segmen UKM. Pada segmen ini, Telkom akan mengatakan bermacam-macam solusi untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan bisnis melalui penerapan TIK yang tepat.
“Beberapa aplikasi cloud computing berbasis platform as as services (PAAS) sudah disiapkan Telkom, di antaranya e-UKM, aplikasi untuk BPR (Bank Perkreditan Rakyat), aplikasi untuk pengelolaan koperasi, pendidikan, dan lainnya,” papar Slamet.
Berdasarkan catatan Kementerian Koperasi, sampai Juni 2009 kemudian jumlah koperasi di Indonesia telah mencapai 166.155 unit, dengan permodalan koperasi aktif yang terdiri dari modal sendiri Rp 27,27 triliun dan modal luar Rp 36,25 triliun dengan nilai volume perjuangan Rp 55,26 triliun.
Badan Pusat Statistik (BPS) tahun kemudian juga mencatat jumlah UKM di Indonesia sebanyak 520.220 unit. Diperkirakan akan ada 600.000 pelaku UKM gres pada 2010 ini. Sementara dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan semenjak Januari 2008-Januari 2010 sekitar Rp 17,541 triliun untuk 2,4 juta debitur.
Sektor tertinggi investasi yang dilakukan kalangan SME atau UKM yakni pada bidang jasa (57%), perdagangan (20%), dan manufaktur (23%). SME atau UKM bahkan ditengarai memberi donasi terhadap Pendapatan Domestik Bruto nasional sebesar 54%. (sumber : GALERI UKM)
EmoticonEmoticon