Saturday, January 26, 2013

Manfaat Koperasi-Hubungannya Dengan Pemberdayaan Ekonomi

Manfaat Koperasi Dan Hubungannya Dengan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, ternyata mempunyai keterkaitan. Dalam hubungannya dengan penurunan angka kemiskinan koperasi perlu meningkatkan kinerja dan pencitraan dengan mendorongnya biar lebih aktif dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. 



Menurut Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hasan dalam sambutan pembukaan Gala Karya Pemberdayaan Masyarakat di Jakarta (Kamis,27 September 2012), koperasi mempunyai tugas penting untuk menjamin kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelaku perjuangan mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
 
Pemerintah mengklaim angka kemiskinan ketika ini mencapai 11,9% dan ditargetkan bisa turun ke level 10%.
Kementerian Koperasi dan UKM mencatat pertumbuhan koperasi rata-rata mencapai 7%-8% per tahun. Pada Juli 2012, tercatat sebanyak 192.943 unit koperasi yang beroperasi secara nasional. "Kami targetkan jumlah koperasi bisa mencapai 200.000 unit. Kami optimistis sasaran itu bisa terealisasi," katanya.


Syarifuddin menyampaikan pemerintah juga mempunyai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat guna menekan angka kemiskinan. Koperasi, lanjutnya, perlu mengambil peranan di antaranya menciptakan kemitraan dengan pelaku usaha. "Kinerja koperasi kini sudah bagus, hanya tetap harus lebih baik lagi," katanya.Namun, Menteri Koperasi dan UKM itu berharap masyarakat lebih berhati-hati dalam menentukan forum keuangan biar perkara penipuan ibarat Koperasi Langit Biru tidak terulang kembali. Masyarakat diperlukan tidak eksklusif tergiur apabila ditawari return di atas BI Rate. Jangan hingga perkara penipuan berkedok koperasi kembali terulang." paparnya


Usaha kecil melalui dorongan PPMK merupakan salah satu jadwal yang merunut pada kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi masyarkat khususnya warga miskin melalui optimalisasi usaha-usaha produktif. Komponen modal menjadi sebuah hal penting dalam perjuangan kecil atau perjuangan produktif. Sinergi antara perjuangan kecil dengan kemitraannya dengan koperasi tentunya sangat diperlukan sanggup saling membantu.

Kebijakan untuk meningkatkan koperasi juga dilakukan dengan rencana memperbaiki instrumen penyertaan modal di tubuh organisasi itu. "Melalui jadwal itu, koperasi dan perjuangan kecil sebagai tubuh perjuangan harus diarahkan dan didorong berperan secara kasatmata meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan anggotanya biar bisa mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial," ujar Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Meliidi Sembiring pada Senin, (24/9).


Dia melanjutkan koperasi perlu dibina di sisi kelembagaan dan perjuangan sehingga lebih berperan sebagai wadah aktivitas ekonomi rakyat. Adapun perbaikan tugas itu membutuh kan pinjaman modal berpengaruh melalui perbaikan jalan masuk pembiayaan.


Tahun ini, Kementerian Koperasi dan UKM akan melaksanakan soslalisasi dan bimbingan teknis modal penunaan di 10 provinsi masing-masing Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Barat, Kalimantan Barat, Sumatra Selatan Lampung, Bengkulu, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Bali.

(sumber : Kemenkop-UKM : Koperasi Diminta Aktif Berdayakan Masyarakat

Usaha Kecil Dan Industri Kreatif Menyerap Banyak Tenaga Kerja

Pemberdayaan Usaha Kecil Menyerap Tenaga Kerja Usaha Kecil dan Industri Kreatif  Menyerap Banyak Tenaga Kerja
Usaha Kecil dan Industri Kreatif  Dapat Menyerap Lebih Banyak Tenaga Kerja. Perkembangan industri kreatif di Indonesia ternyata tidak hanya menawarkan bantuan cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional, namun juga membukakan lapangan kerja gres bagi para pengangguran di negara kita.


Bahkan berdasarkan data yang kami peroleh, pada tahun 2008 silam sektor industri kreatif telah berhasil menyerap tenaga kerja hingga mencapai 5 juta orang.

Kondisi tersebut tentunya dinilai cukup potensial, sebab ketika ini diperkirakan pertumbuhan industri kreatif sudah mencapai lebih dari empat juta orang pelaku usaha, yang masing-masing dari mereka bisa menyerap minimal dua orang tenaga kerja. Tidaklah heran jikalau kini ini banyak pihak yang menyampaikan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia berangsur-angsur mulai berkurang seiring dengan pertumbuhan ekonomi kreatif di negara kita yang semakin hari kian membaik.

Dari 14 subsektor industri kreatif yang berkembang di Indonesia, tak bisa kita pungkiri jikalau industri fashion dan kerajinan memberikan bantuan yang paling besar. Bahkan kini ini perkembangan industri fashion bisa mencapai kurang lebih sekitar 54,32%, dengan angka absorpsi tenaga kerja sebanyak 4,13 juta orang atau setara dengan 4,22% dari angka absorpsi tenaga kerja tingkat nasional.

Disamping itu, pada tahun 2010 silam nilai ekspor produk fashion mengalami peningkatan sekitar 18,04% dari tahun sebelumnya dan berhasil menembus angka ekspor sampai mencapai Rp 72 triliun. Kondisi inilah yang menyebabkan produk-produk fashion di negara kita menjadi salah satu penyumbang paling besar dalam aktivitas ekspor, yaitu berkisar 61,13% dari total ekspor keseluruhan produk kreatif.

Tak mau kalah bersaing dengan perkembangan industri fashion, sektor kerajinan pun ternyata juga menawarkan derma cukup besar bagi perkembangan industri kreatif di Indonesia. Sekarang ini pusat industri kerajinan telah tersebar di banyak sekali wilayah, contohnya saja menyerupai di Daerah Yogyakarta, Jawa Tengah, Bali dan sekitar Jakarta. Tercatat semenjak tahun 2008 yang lalu, industri kerajinan terus mengalami peningkatan dan kini ini diperkirakan jumlahnya terus bertambah sampai lebih dari 1,2 juta orang pengrajin yang tersebar di banyak sekali penjuru nusantara.

Melihat pertumbuhan tersebut, tidak heran jikalau kini ini Pemerintah mulai melaksanakan banyak sekali macam pendampingan untuk lebih menghidupkan 14 subsektor industri kreatif di Indonesia dan menargetkan bisa menyerap tenaga kerja hingga 10 juta orang pada tahun 2025. Semoga informasi isu bisnis tentang sektor industri kreatif memperbesar lapangan kerja ini bisa menawarkan perhiasan wawasan bagi para pembaca dan menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia untuk bisa terus berkarya membuat lapangan kerja sebanyak-banyaknya.

source/link : bisnisukm.com

Membuat Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Filosofi

cara untuk menciptakan pemberdayaan masyarakat sebagai fasilitasi sosial dengan filosofi Membuat Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Filosofi
Apa Sebenarnya Pemberdayaan Itu ? Lalu, bagaimana cara untuk menciptakan pemberdayaan masyarakat sebagai fasilitasi sosial dengan filosofi yang ada di dalamnya ?


Sering kali kita mendengar istilah pemberdayaan, di mana ketika ini istilah tersebut sedang diwujudkan dalam bentuk program ataupun kegiatan baik yang dilakukan secara institusional oleh pemerintah maupun oleh lembaga-lembaga non pemerintah dengan objek sasaran yaitu manusia/masyarakat, dan merupakan  elemen penting dalam proses pembangunan dan penyadaran pembangunan tersebut terhadap kesadaran dan keberdayaan masyarakat dan sebaliknya, dengan tujuan tamat mengangkat derajat manusia/masyarakat itu dari status dan keberadaan tertentu.

Pemahaman Pemberdayaan
Para ilmuwan sosial dalam memperlihatkan pengertian pemberdayaan mempunyai rumusan yang berbeda-beda dalam banyak sekali konteks dan bidang kajian, artinya belum ada definisi yang tegas mengenai konsep tersebut. Namun demikian, jika dilihat secara lebih luas, pemberdayaan sering disamakan dengan perolehan daya, kemampuan dan saluran terhadap sumber daya untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab itu, semoga sanggup memahami secara mendalam wacana pengertian pemberdayaan maka perlu mengkaji beberapa pendapat para ilmuwan yang mempunyai kesepakatan terhadap pemberdayaan masyarakat. 

Menurut Robinson (1994), pemberdayaan yaitu suatu proses langsung dan sosial; suatu pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan kebebasan bertindak. 
Menurut  Ife (1995), pemberdayaan mengacu pada kata “empowerment,” yang berarti memberi daya, memberi ”power” (kuasa), kekuatan, kepada pihak yang kurang berdaya.  
Menurut Payne (1997), pemberdayaan pada hakekatnya bertujuan untuk membantu klien mendapat daya, kekuatan dan kemampuan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang akan dilakukan dan bekerjasama dengan diri klien tersebut, termasuk mengurangi hambatan langsung dan sosial dalam melaksanakan tindakan.. Orang-orang yang telah mencapai tujuan kolektif diberdayakan melalui kemandiriannya, bahkan merupakan “keharusan” untuk lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi pengetahuan, ketrampilan serta sumber lainnya dalam rangka mencapai tujuan tanpa tergantung pada santunan dari kekerabatan eksternal.

Proses Pemberdayaan

Menurut Pranarka & Vidhyandika (1996), proses pemberdayaan mengandung dua kecenderungan. Pertama, proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memperlihatkan atau mengalihkan sebagian kekuatan, kekuasaan atau kemampuan kepada masyarakat semoga individu lebih berdaya.

Kecenderungan pertama tersebut sanggup disebut sebagai kecenderungan primer dari makna pemberdayaan. Sedangkan kecenderungan kedua atau kecenderungansekunder menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau memotivasi individu semoga mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk memilih apayang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog”.

Menurut Sumardjo (1999),  ciri-ciri warga masyarakat berdaya yaitu:  
  1. Mampu memahami diri dan potensinya,mampu merencanakan (mengantisipasi kondisi perubahan ke depan)
  2. Mampu mengarahkan dirinya sendiri
  3. Memiliki kekuatan untuk berunding
  4. Emiliki bargaining power yang memadai dalam melaksanakan kerjasama yang saling menguntungkan, dan 
  5. Bertanggungjawab atas tindakannya.

Menurut Slamet (2003), yang dimaksud dengan masyarakat berdaya yaitu masyarakat yang tahu, mengerti, faham termotivasi,berkesempatan, memanfaatkan peluang, berenergi, bisa bekerjasama, tahu banyak sekali alternative, bisa mengambil keputusan, berani mengambil resiko, bisa mencari dan menangkap warta dan bisa bertindak sesuai dengansituasi. Proses pemberdayaan yang melahirkan masyarakat yang mempunyai sifat ibarat yang dibutuhkan harus dilakukan secara berkesinambungan dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat secara bertanggungjawab.
Tujuan dan Tahapan Pemberdayaan masyarakat
Menurut Jamasy (2004), konsekuensi dan tanggungjawab utama dalam program pembangunan melalui pendekatan pemberdayaan yaitu masyarakat berdaya atau mempunyai daya, kekuatan atau kemampuan. Kekuatan yang dimaksud sanggup dilihat dari aspek fisik dan material, ekonomi, kelembagaan, kerjasama, kekuatan intelektual dan kesepakatan bersama dalam menerapkan prinsip-prinsip pemberdayaan.

Menurut Sulistiyani (2004), tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan masyarakat adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut mencakup kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan. Kemandirian masyarakat merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai dengan kemampuan memikirkan, memutuskan serta melaksanakan sesuatu yang dipandang sempurna demi mencapai pemecahan problem yang dihadapi dengan mempergunakan daya/kemampuan yang dimiliki dan memberikan manfaat..

Daya kemampuan yang dimaksud yaitu kemampuan kognitif, konatif, psikomotorik dan afektif serta sumber daya lainnya yang bersifat fisik/material. Kondisi kognitif pada hakikatnya merupakan kemampuan berpikir yang dilandasi oleh pengetahuan dan wawasan seseorang dalam rangka mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. Kondisi konatif merupakan suatu sikap sikap masyarakat yang terbentuk dan diarahkan pada sikap yang sensitif terhadap nilai-nilai pemberdayaan masyarakat. Kondisi afektif yaitu merupakan perasaan yang dimiliki oleh individu yang dibutuhkan sanggup diintervensi untuk mencapai keberdayaan dalam sikap dan perilaku. Kemampuan psikomotorik merupakan kecakapan keterampilan yang dimiliki masyarakat sebagai upaya mendukung masyarakat dalam rangka melaksanakan acara pembangunan.



 sumber/link : sarjanaku.com

Warga Miskin Dan Potensi Tidak Sempurna Target Dana Bantuan

Warga Miskin dan Potensi Tidak Tepat Sasaran Dana Bantuan. Warga miskin dan kemiskinan masih merupakan fenomena sosial di Indonesia dan seharusnya menjadi prioritas utama penanganan persoalan di Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai media info statistik pemerintah mencatat puluhan juta penduduk Indonesia masih tergolong miskin. Jumlahnya mencapai 29,89 juta jiwa per September 2011 atau setara 12,36 persen dari total penduduk Indonesia (release data per Januari 2012).Rinciannya, jumlah penduduk sangat miskin pada periode itu sebanyak 10,09 juta jiwa atau 4,17 persen. Sedangkan penduduk miskin 19,79 juta jiwa, atau 8,19 persen dari total jumlah penduduk. Data BPS juga menyebutkan jumlah penduduk hampir miskin mencapai 27,82 juta jiwa atau 11,5 persen.

Meski relatif turun dibanding Maret 2011 sekitar 30,02 juta jiwa, pemerintah tampaknya tak cukup puas dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Dana sekitar Rp99 triliun untuk aktivitas itupun pun digelontorkan selama 2012. Dana itu berasal dari campuran Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta swasta.Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, beberapa waktu yang kemudian pernah mengatakan, program perlindungan sosial pengentasan kemiskinan itu terdiri atas beberapa kluster. 

Pertama, yakni Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sampai Bantuan Langsung Tunai (BLT). Dananya sekitar Rp69 triliun.
Kedua, yakni yang terkait Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri.  
Ketiga, yakni aktivitas Kredit Usaha Rakyat (KUR), dengan dana yang ditargetkan sekitar Rp30 triliun. Tahun lalu, KUR ditargetkan Rp11 triliun, namun realisasinya mencapai Rp26 triliun.
Keempat, yakni kluster yang berkaitan dengan aktivitas intervensi berkaitan dengan penyediaan listrik murah dan air untuk nelayan serta masyarakat miskin kota.

Potensi Tidak Tepat Sasaran Bantuan
Puluhan triliun dana telah disiapkan, lantaran berdasarkan BPS kemiskinan di Indonesia telah mencapai tahap kronis dan sulit dihilangkan. Namun, pada pelaksanaannya, BPS menyatakan masih banyak hambatan untuk mengentaskan kemiskinan di Tanah Air. Rendahnya kapasitas penduduk dan tidak meratanya aktivitas pemberian pemerintah menjadi kendala.Salah satu faktor penghambat yakni banyaknya penduduk sangat miskin yang tinggal di tempat terpencil. Faktor lain yakni keterbatasan kapasitas individu.Sebagai contoh, warga miskin yang kurang mempunyai kapasitas, tinggal di tempat terpencil dan jauh dari jangkauan pemerintah mengakibatkan pada ketika pembagian beras rakyat miskin kadang tidak kebagian. Hal ini menimbulkan perkiraan penurunan satu persen tiap tahun menjadi berat. 

BPS menyatakan bahwa aktivitas pemberian pemerintah di tempat kerap tidak sempurna sasaran meskipun telah mempunyai data penduduk sangat miskin tersebut. Program pemberian yang paling sempurna untuk penduduk miskin kronis itu yakni pemberian materi makanan pokok. Bantuan berupa Kredit Usaha Rakyat dan infrastruktur pertanian tidak terlalu banyak berpengaruh. Menurut BPS, konsep pemberdayaan masyarakat kurang sempurna jikalau diterapkan bagi mereka. Sebagai contoh, bila diberikan traktor, KUR, mereka tidak akan mampu. Mereka mungkin tidak akan bisa membuatkan usahanya, lantaran kapasitasnya rendah. Pengentasan kemiskinan yang mencapai 0,13 persen selama sembilan bulan 2011, tergolong rendah. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), pengentasan kemiskinan ditargetkan satu persen selama satu tahun.

Bahkan, terkait aktivitas pengentasan kemiskinan itu, pemberian gila juga berdatangan. Pemerintah Amerika Serikat menunjukkan pemberian ke Indonesia senilai US$600 juta atau sekitar Rp5,4 triliun. Bantuan itu dikucurkan guna  merancang aktivitas mengurangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi.Bantuan itu diserahkan pribadi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton kepada Menteri Keuangan Indonesia Agus Martowardojo, November lalu. Hillary Clinton dalam keterangan resminya menyatakan pemberian itu yakni pemberian terbesar pernah diberikan AS, dimana aktivitas ini untuk mengurangi kemiskinan dan merupakan salah satu cara meningkatkan ekonomi. 

Bantuan yang merupakan belahan aktivitas Millenium Challenge Corporation (MCC) itu ada tiga turunan untuk pengembangan proyek pengentasan kemiskinan. 

Pertama, proyek kesejahteraan hijau. Program ini difokuskan disebabkan lantaran lebih banyak didominasi masyarakat miskin Indonesia tinggal di wilayah pedesaan yang kaya sumber daya alam. Namun, ekstraksi yang berlebihan dan pengelolaan yang tidak memadai dari sumber daya alam tersebut mengancam kemampuan Indonesia dalam mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan. Dana yang digunakan untuk proyek ini sebesar US$332,5 juta.

Kedua, proyek kesehatan dan gizi berbasis masyarakat untuk mengurangi gangguan pertumbuhan. Proyek ini dicanangkan lantaran ketika ini lebih dari sepertiga balita di Indonesia mengalami gangguan pertumbuhan, yang diukur dari berat tubuh ideal sesuai usia.Akibatnya, angka maut ibu dan bayi sangat tinggi, berkurangnya kecerdasan anak, anak rentan abuh penyakit kekurangan fisik ketika dewasa, dan bermuara pada kerugian ekonomi. Untuk proyek ini digelontorkan dana US$131,5 juta.

Ketiga, proyek modernisasi pengadaan. Proyek ini bertujuan menciptakan pengadaan publik (barang dan jasa) yang efisien dan efektif untuk tata pemerintahan yang baik. Sebab, sistem pengadaan di Indonesia sangat rentan penipuan, penyalahgunaan, serta sanggup menjadikan kerugian dana yang signifikan serta berkurangnya kualitas barang, pekerjaan dan pelayanan publik. Apalagi, sebuah studi terbaru oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada 2011 menyebut sekitar US$15 miliar berpotensi disalahgunakan lantaran praktik korupsi dan sistem pengadaan yang tidak kompeten. Proyek modernisasi pengadaan ini digelontor senilai US$50 juta.

Selanjutnya, Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) juga menunjukkan komplemen pemberian sebesar US$200 juta setara Rp1,8 triliun. Bantuan untuk Indonesia itu guna membantu pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan di sejumlah daerah.Perjanjian pinjaman selama 15 tahun itu yakni tahap kedua dari aktivitas reformasi tata kelola dan keuangan pemerintah daerah. Program ini diperlukan bisa meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan dari pemerintah tempat seiring upaya desentralisasi pemerintah

Senior Public Management Specialist ADB, Juan Luis Gomez, dalam keterangan tertulis pada Oktober tahun  lalu, semenjak 2011, pemerintah pusat telah melimpahkan fungsi pengaturan belanja dan pendapatan ke pemerintah tempat yang sekarang bertanggung jawab dalam pemenuhan pelayanan fundamental bagi masyarakat Program penguatan tata kelola pemerintah tempat diperlukan bisa menciptakan penggunaan dana akan lebih efektif. Selain itu, penyediaan layanan yang lebih efisien diperlukan bisa meningkatkan standar hidup masyarakat serta mengurangi kemiskinan.Pada aktivitas tahap kedua itu, sedikitnya akan ada enam aktivitas yang dijalankan. Termasuk di dalamnya, penguatan tata kelola keuangan pemerintah daerah, memperbaiki manajemen pelayanan masyarakat, serta penciptaan pendapatan daerah.


Pengelolaan dana puluhan triliun untuk aktivitas pengentasan kemiskinan memang tidak mudah. Pemerintah harus mencari cara yang efektif semoga dana tersebut sempurna sasaran. Lalu bagaimana solusinya? Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana, dibutuhkan tugas aktif pemerintah tempat dalam mempercepat aktivitas pengentasan kemiskinan itu, dan ini juga banyak ditentukan oleh leadership dan inisiatif daerah. Peran aktif yang dimaksud yakni pembuatan kebijakan pro rakyat, bekerja sama dengan akademisi dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Mereka akan mencari dan mengimplementasikan solusi pengentasan kemiskinan, contohnya aktivitas pro poor planning and budgeting.

Kementerian PPN mencatat beberapa tempat yang sukses melakukan pengentasan kemiskinan di atas rata-rata nasional 5,26 persen. Daerah tersebut antara lain Gorontalo 10,38 persen dan Maluku 10,03 persen.

Selain itu, Wapres Boediono pernah mengatakan, upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia bisa dilakukan dengan banyak sekali cara. Salah satunya yaitu dengan cara untuk meningkatkan pendapatan, pendidikan, ataupun kesehatan.

Pemerintahan SBY (Soesilo Bambang Yudhoyono)-Boediono menargetkan penurunan angka kemiskinan menjadi 8-10 persen pada 2014. Boediono mengakui, upaya pengentasan kemiskinan tidak semudah yang diperkirakan.

Alasannya, banyak faktor yang tidak bisa dikendalikan dalam upaya mengurangi jumlah masyarakat miskin. Selama ini, pemerintah menciptakan aktivitas pengentasan kemiskinan berdasarkan empat kluster.

Empat kluster itu yakni rumah tangga dan individu, pemberdayaan masyarakat, perjuangan mikro, dan analisis spasial. Guru Besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM itu juga menambahkan, aktivitas pengentasan kemiskinan itu diperlukan bisa terasa keuntungannya dan tidak berjalan sendiri-sendiri.



sumber : vivanews

Java Is Home Of The Poor

The National Development Planning Agency (Bappenas) recorded that there is still unequal distribution of poverty in Indonesia. 55.83 percent of 31.02 million poor people are living in Java, based on the database in 2010. Spokesperson of Bappenas, Prasetiojono Widjojo, said that Java sits on top of the list followed by Sumatra.

Meanwhile, Bali and East Nusa Tenggara and Sulawesi are listed on the third and fourth positions respectively. Sulawesi is rated at 7.6 percent, Bali and Nusa Tenggara are at 7.1 percent, Kalimantan is at 3.3 percent, Papua is at 3.3 percent and Maluku is at 1.5 percent.


Bappenas also recorded that significant discrepancy of poverty rate still occurs in which 17 out of 33 provinces are rated under the national standards.

Provinces that still record poverty rate twice as much as the national standards are Papua (36.80 percent), West Papua (34.88 percent), and Maluku (27.74 percent). As for Sumatra, those provinces having poverty rate higher than the national standards include Aceh, South Sumatra, Bengkulu, and Lampung.

In Java and Bali, provinces whose poverty rate is beyond the national standards are Central Java, Yogyakarta, East Java.

Moreover, the poverty rate in rural areas is significantly higher than it is in the cities. The poverty rate in the hinterlands hits 16.56 percent while in the cities the figure touches 9.87 percent.

However, Presetijono said that by utilizing the valid national poverty standards, the poverty rate in general tends to decrease between 1976 and 1996.

The economic crisis  in 1997/1998 was the key factor which increased the poverty rate in Indonesia.

In several areas, the poverty gap index is still high at West Papua (11.52 percent), Papua (11.51 percent), Maluku (6.94 percent), Gorontalo (6.26 percent), Aceh (4.87 percent), Central Sulawesi (4.8 percent), Yogyakarta (4.74 percent), and East Nusa Tenggara (4.47 percent).

source : vivanews

Saturday, January 19, 2013

Manfaat Pemberdayaan Dan Peranannya Dalam Pembangunan

Manfaat Pemberdayaan Meningkatkan Ekonomi Usaha Kecil Masyarakat Manfaat Pemberdayaan dan Peranannya Dalam Pembangunan
Pemberdayaan masyarakat sanggup diartikan sebagai suatu proses membangun insan atau sekelompok orang dengan cara pengembangan kemampuan masyarakat, perubahan sikap masyarakat, dan pengorganisasian masyarakat.

Manfaat pemberdayaan dan peranannya dalam pembangunan masyarakat baik di kota maupun di desa remaja ini semakin terasa. Hal ini bisa terlihat melalui sejumlah kegiatan pemberdayaan yang ada di masyarakat ketika ini, dan sinkronisasi di dalamnya merupakan sebuah tatanan yang bisa dianggap paling mendekati dalam konteks pembangunan masyarakat yang memanusiakan manusia.


Kemampuan masyarakat yang sanggup dikembangkan tentunya banyak sekali menyerupai kemampuan untuk berusaha, kemampuan untuk mencari informasi, kemampuan untuk mengelola kegiatan, kemampuan dalam pertanian dan masih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.  
Perilaku masyarakat yang perlu diubah tentunya sikap yang merugikan masyarakat atau yang menghambat peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pengorganisasian masyarakat sanggup dijelaskan sebagai suatu upaya masyarakat untuk saling mengatur dalam mengelola kegiatan atau kegiatan yang mereka kembangkan. Disini masyarakat sanggup membentuk panitia kerja, melaksanakan pembagian tugas, saling mengawasi, merencanakan kegiatan, dan lain-lain.
Pemberdayaan masyarakat muncul alasannya adanya suatu kondisi Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang rendah mengakibatkan mereka tidak bisa dan tidak tahu. Ketidakmampuan dan ketidaktahuan masyarakat mengakibatkan produktivitas mereka rendah.
Sikap hidup yang perlu diubah tentunya sikap hidup yang merugikan atau menghambat peningkatan kesejahteraan hidup. Merubah sikap bukan pekerjaan mudah. Mengapa ? alasannya masyarakat sudah bertahun-tahun bahkan puluhan tahun sudah melaksanakan hal itu. Untuk itu memerlukan waktu yang cukup usang untuk melaksanakan perubahan sikap.  
Masyarakat mempunyai pemikiran dan pola pikir masing-masing, berbeda tiap orang dan tiap lapisannya. Terkadang secara sadar maupun tidak sadar, masyarakat sering melaksanakan hal-hal yang bisa merugikan diri sendiri dan juga orang lain, dan ini tentunya harus dipahami oleh para pendamping masyarakat. Oleh alasannya itu perlu diperhatikan secara bijaksana cara-cara penyadaran masyarakat.  Hal ini sanggup dilakukan dengan memperlihatkan banyak warta dengan menggunakan aneka macam media, menyerupai buku-buku bacaan, mengajak untuk melihat tempat lain, menyetel film penerangan, dan masih banya cara lain.
Pada pengorganisasian masyarakat, kuncinya yakni menempatkan masyarakat sebagai pelakunya. Untuk itu masyarakat perlu diajak mulai dari perencanaan kegiatan, pelaksanaan, hingga pemeliharaan dan pelestarian. Ini merupakan pemberdayaan masyarakat melalui taktik pendampingan secara konseptual.
Pelibatan masyarakat semenjak awal kegiatan memungkinkan masyarakat mempunyai kesempatan berguru lebih banyak. Pada awal-awal kegiatan mungkin “Pendamping” sebagai pendamping akan lebih banyak memperlihatkan warta atau klarifikasi bahkan memperlihatkan pola langsung. Pada tahap ini masyarakat lebih banyak berguru namun pada tahap-tahap berikutnya “Pendamping” harus mulai memperlihatkan kesempatan kepada masyarakat untuk mencoba melaksanakan sendiri hingga bisa atau bisa. Jika hal ini terjadi maka dikemudian hari pada ketika “Pendamping” meninggalkan masyarakat tersebut, masyarakat sudah bisa untuk melakukannya sendiri atau mandiri. Hal ini sangat bekerjasama antara pemberdayaan masyarakat dan indeks pembangunan manusia.
Prinsip dasar pemberdayaan untuk mewujudkan masyarakat yang berdaya atau mandiri:
a.   Penyadaran
Untuk sanggup maju atau melaksanakan sesuatu, orang harus dibangunkan dari tidurnya. Demikian masyarakat juga harus dibangunkan dari “tidur” keterbelakangannya, dari kehidupannya sehari-hari yang tidak memikirkan masa depannya. Orang yang pikirannya tertidur merasa tidak mempunyai masalah, alasannya mereka tidak mempunyai aspirasi dan tujuan-tujuan yang harus diperjuangkan.
Penyadaran berarti bahwa masyarakat secara keseluruhan menjadi sadar bahwa mereka mempunyai tujuan-tujuan dan masalah-masalah. Masyarakat yang sadar juga mulai menemukan peluang-peluang dan memanfaatkannya, menemukan sumberdaya-sumberdaya yang ada ditempat itu yang barangkali hingga ketika ini tak pernah dipikirkan orang.
Masyarakat yang sadar menjadi semakin tajam dalam mengetahui apa yang sedang terjadi baik di dalam maupun diluar masyarakatnya. Masyarakat menjadi bisa merumuskan kebutuhan-kebutuhan dan aspirasinya.
b.   Pelatihan
Adakah manfaat pembinaan sebagai cara meningkatkan kapasitas pemberdayaan masyarakat ? Pertanyaan ini sangat krusial alasannya mengingat peranan pendampingan terhadap masyarakat itu sendiri. Pendidikan di sini bukan hanya berguru membaca,menulis dan berhitung, tetapi juga meningkatkan ketrampilan-ketrampilan bertani, kerumahtanggaan, industri dan cara menggunakan pupuk. Juga berguru dari sumber-sumber yang sanggup diperoleh untuk mengetahui bagaimana menggunakan jasa bank, bagaimana membuka rekening dan memperoleh pinjaman. Belajar tidak hanya sanggup dilakukan melalui sekolah, tapi juga melalui  pertemuan-pertemuan informal dan diskusi-diskusi kelompok tempat mereka membicarakan masalah-masalah mereka.
Melalui pendidikan, kesadaran masyarakat akan terus berkembang. Perlu ditekankan bahwa setiap orang dalam masyarakat harus mendapat pendidikan, termasuk orangtua dan kaum wanita. Ide besar yang terkandung dibalik pendidikan kaum miskin yakni bahwa pengetahuan menganggarkan kekuatan.
c.   Pengorganisasian
Agar menjadi besar lengan berkuasa dan sanggup menentukan nasibnya sendiri, suatu masyarakat tidak cukup hanya disadarkan dan dilatih ketrampilan, tapi juga harus diorganisir.
Organisasi berarti bahwa segala hal dikerjakan dengan cara yang teratur, ada pembagian kiprah diantara individu-individu yang akan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kiprah masing-masing dan ada kepemimpinan yang tidak hanya terdiri dari beberapa gelintir orang tapi kepemimpinan diberbagai tingkatan.
Tugas-tugas harus dibagikan pada aneka macam kelompok, termasuk kaum muda, kaum wanita, dan orangtua. Pembukuan yang sehat juga sangat penting. Semua orang harus mengetahui penggunaan uang dan berapa sisanya. Pembukuan harus dikontrol secara rutin contohnya setiap bulan untuk menghindari adanya penyelewengan.
d.   Pengembangan kekuatan
Kekuasaan berarti kemampuan untuk mempengaruhi orang lain. Bila dalam suatu masyarakat tidak ada penyadaran, latihan atau organisasi, orang-orangnya akan merasa tak berdaya dan tak berkekuatan. Mereka berkata “kami tidak bisa, kami tidak punya kekuatan”.
e.   Membangun Dinamika
Dinamika masyarakat berarti bahwa masyarakat itu sendiri yang memutuskan dan melaksanakan program-programnya sesuai dengan planning yang sudah digariskan dan diputuskan sendiri. Dalam konteks ini keputusan-keputusan sedapat mungkin harus diambil di dalam masyarakat sendiri, bukan diluar masyarakat tersebut.
Lebih jauh lagi, keputusan-keputusan harus diambil dari dalam masyarakat sendiri. Semakin berkurangnya kontrol dari masyarakat terhadap keputusan-keputusan itu, semakin besarlah ancaman bahwa orang-orang tidak mengetahui keputusan-keputusan tersebut atau bahkan keputusan-keputusan itu keliru. Hal prinsip bahwa keputusan harus diambil sedekat mungkin dengan tempat pelaksanaan atau sasaran.
Secara garis besar pendamping masyarakat mempunyai 3 kiprah yaitu: pembimbing, enabler, dan ahli.
Sebagai pembimbing, pendamping mempunyai kiprah utama yaitu membantu masyarakat untuk memutuskan/menetapkan tindakan. Disini pendamping perlu memperlihatkan banyak warta kepada masyarakat, biar masyarakat mempunyai pengetahuan yang memadai untuk sanggup menentukan dan memutuskan tindakan yang sanggup menuntaskan problem mereka.
Sebagai enabler, dengan kemampuan fasilitasinya pendamping mendorong masyarakat untuk mengenali problem atau kebutuhannya berikut potensinya. Mendorong masyarakat untuk mengenali kondisinya, menjadi begitu penting alasannya hal ini yakni langkah awal untuk memulai kegiatan yang berorientasi pada peningkatan kemampuan masyarakat. Ketrampilan fasilitasi dan komunikasi sangat diperlukan untuk menjalankan kiprah ini.
Sebagai ahli, pendamping dengan ketrampilan khusus yang diperoleh dari lingkup pendidikannya atau dari pengalamannya sanggup memperlihatkan keterangan-keterangan teknis yang diperlukan oleh masyarakat ketika mereka melaksanakan kegiatannya.
Keterangan-keterangan yang diberikan oleh pendamping bukan bersifat mendikte masyarakat melainkan berupa penyampaian fakta-fakta saja. Biarkan masyarakat yang memutuskan tindakan yang akan diambil. Untuk itu pendamping perlu memperlihatkan banyak fakta atau contoh-contoh biar masyarakat lebih gampang untuk mengambil sikap atau keputusan dengan benar.
Pendamping dalam ruang lingkup pemberdayaan  masyarakat perlu menyadari, bahwa kiprah utamanya melaksanakan pembelajaran kepada masyarakat.
Berdasarkan kiprah pendamping sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka sanggup diidentifikasi persyaratan pendamping yakni sebagai berikut :
Mampu membangun kepercayaan bersama masyarakat.
  1. Mampu mengenali potensi masyarakat
  2. Mampu berkomunikasi dengan masyarakat.
  3. Profesional dalam pendekatan kepada masy.
  4. Memahami kondisi masyarakat.
  5. Punya ketrampilan dasar untuk peningkatan kesejahteraan masy.
  6. Mengetahui keterbatasan diri sehingga tahu :
  • Kapan meminta nasehat
  • Dimana mendapat nasehat tenaga ahli
  • Siapa yang harus didekati
  • Ruang lingkup kiprah dari aneka macam dinas
  • Sumber-sumber pertolongan tambahan.

(referensi : Pemerintah Kabupaten Grobogan : Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Desa)

Meningkatkan Ekonomi Perjuangan Kecil Dengan Optimalisasi Potensi

Cara Meningkatkan Usaha Kecil dan Ekonomi Dengan Optimalisasi Potensi Meningkatkan Ekonomi  Usaha Kecil Dengan Optimalisasi Potensi
Cara Meningkatkan Usaha Kecil Dan Ekonomi Dengan Optimalisasi Potensi Ekonomi - Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selalu tercatat di atas 6% dinilai belum dirasakan merata di semua sektor usaha. 


Salah satu sektor yang masih harus didorong dan dioptimalkan ialah perjuangan mikro kecil dan menengah(UMKM). CEO MNC Group Hary Tanoe soedibjo mengatakan,ekonomi Indonesia akan tumbuh lebih baik lagi asalkan didukung kebijakan yang baik dan melaksanakannya secara konsisten. Jumlah penduduk usia muda (di bawah 40tahun) yang mencapai 70% dari populasi juga merupakan potensi tersendiri.



"Kita punya semua luxurious factor yang sanggup mendorong bangsa kita ke arah lebih baik. Jika dibandingkan dengan China yang sama-sama muda (komposisi penduduknya), sumber daya alam kita lebih besar sehingga seharusnya kita bisa tumbuh lebih baik," ujar Hary pada program obrolan HUT Ke-2 MNC Business Channel bertema "Ketahanan Ekonomi Nasional" di MNC Tower, Jakarta,kemarin.


Hary menambahkan, salah satu sektor yang harus menerima pertolongan besar ialah UMKM yang telah terbukti mempunyai daya tahan lebih baik terhadap krisis .dan bisa mengurangi kemiskinan. Namun, perlu ada kebijakan yang mempunyai keberpihakan lebih pada pelaku UMKM, salah satunya pemberian kredit bagi UMKM. "Harus diberikan prioritas pinjaman tersebut," tandasnya.


Pada kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang selalu di atas 6,5% membawa dampak terhadap tumbuhnya sektor UMKM. Dia mencatat, jumlah UMKM di Indonesia dikala ini sebanyak 55,2 juta pengusaha. Diharapkan, meningkatnya konsumsi domestik dan menguatnya pasar dalam negeri menciptakan tugas UMKM di dalamnya juga lebih besar. "Insya Allah UMKM akan menjadi tuan rumah di pasarnya (dalam negeri) sendiri," tegasnya.


Dia mengungkapkan, selain pelatihan dan pemberdayaan UMKM, keberpihakan pemerintah terhadap UMKM antara lain diwujudkan melalui penyaluran kredit perjuangan rakyat (KUR) bagi pelaku UMKM yang pada tahun ini. "Kita punya semua luxurious factor yang sanggup mendorong bangsa kita ke arah lebih baik."


HARY TANOESOEDIBJO
CEOMNC Group mencapai Rp22 triliun dari total Rp85 tribun (kumulatif). Pemberian KUR tersebut, menurutnya, terbukti sangat membantu dan diapresiasi para penerimanya. "Secara statistik, dana KUR Rp22 triliun tahun ini telah terserap oleh 8 juta pelaku UMKM," sebutnya. Direktur Eksekutif Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan, dalam kebijakan pengelolaan kredit perbankan, pemberian kredit UMKM merupakan salah satu yang masih harus terus didorong karena tingkat pertumbuhannya yang masih rendah, yaitu 21%. "Upaya yang kami lakukan contohnya dengan peningkatan terusan dan perbaikan regulasi Salah satu yang didorong ialah ketentuan minimum penyaluran kredit UMKM," tuturnya. Pengamat UMKM dari Prasetyamulya Business School Joko Wintoro menambahkan, UMKM merupakan salah satu indikator kesehatan ekonomi nasional. Sayangnya, pengembangan UMKM belum dilakukan maksimal dan optimisme dari pelaku UMKM di Indonesia juga masih rendah.


Berdasar Global Optimism Survey, indeks optimisme pelaku wirausaha di Indonesia hanya 0,30. Sementara, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar meyakini, pariwisata sebagai industri multisektor bisa menjadi leading sektor dalam pengembangan UMKM, terutama di Indonesia bab timur. Selain itu, harus ada keterkaitan antara sektor UMKM dengan sektor perjuangan yang lebih besar. "Pariwisata dikala ini sudah menjadi gaya hidup global, yang mana dalam setahun jumlah orang yang berwisata di seluruh dunia mencapai 1 miliar. Ini tentu akan membawa imbas sangat besar terhadap industri secara menyeluruh," tandasnya.


(sumber : Kemenkop-UKM : Optimalkan Potensi Ekonomi )

Cara Menciptakan Perjuangan Kecil Mempunyai Nilai Lebih Dan Menguntungkan

ARtikel Usaha Cara Menjadikan Usaha Kecil Sebagai Lapangan Kerja Kreatif  Cara Membuat Usaha Kecil Memiliki Nilai Lebih Dan Menguntungkan
Bagaimana Cara Untuk Menjadikan Usaha Kecil semoga Memiliki Nilai Lebih dan Menguntungkan ? Banyak orang mulai merintis usaha. Bagi yang tak punya banyak modal alias minim modal, mereka akan memulainya dengan usaha kecil. 


Sebab perjuangan jenis ini pun mempunyai keunggulan dan kelebihannya sendiri dibanding perjuangan yang telah mapan. Terbukti juga banyak kisah sukses mengenai perjuangan kecil di sekeliling kita. Usaha itu kemudian terus bertumbuh dan berkembang sehingga memberikan manfaat bagi banyak orang.

Apa sajakah kelebihan perjuangan kecil yang menguntungkan?  Berikut yaitu Top 10 Kelebihan Usaha Kecil Yang Menguntungkan :
  1. Modal minim. Jelas, modal yang diharapkan tidak banyak. Berapa banyak? Mungkin dari ratusan ribu hingga ratusan juta masih terhitung perjuangan kecil. Namun, pendapat saya, kecilnya modal bukan alasan untuk tidak segera ACTION mulai usaha. Seberapa pun modal yang dimiliki, anda bisa segera memulai usaha sendiri. Apalagi di bisnis internet, modal yang kecil bisa dikembang-biakkan hingga mendapat income yang sangat besar.
  2. Tahan banting. Usaha kecil mempunyai kemampuan untuk bertahan. Terbukti di masa krisis lalu, perjuangan kecil tetap survive dan bisa membantu menggerakkan ekonomi bangsa. Sifat tahan banting dari perjuangan kecil ini memang sejalan dengan huruf entrepreneur yang menempel pada diri pemilik usaha.
  3. Cepat ACTION. Sebab anda pemilik perjuangan kecil, maka tak perlu tunggu usang untuk ambil keputusan. Andalah sang decision maker. Anda pengambil keputusan apa saja yang harus di-ACTION-kan untuk memajukan perjuangan anda. Kecepatan ACTION itu juga bermanfaat dalam merespon kebutuhan pasar yang terus berubah.
  4. Lebih fokus pada konsumen. Usaha kecil biasanya lebih fokus dalam melayani konsumen. Mereka kenal siapa pelanggan A, siapa pelanggan B. Karena mengenal pelanggan lebih baik, menciptakan sebuah perjuangan kecil juga bisa melayani mereka dengan lebih optimal.
  5. Penuh tantangan. Memulai perjuangan kecil penuh dengan tantangan. Bukan berarti perjuangan besar tak ada tantangannya. Tapi perjuangan kecil dengan segala macam keterbatasannya, mesti berjuang untuk bisa survive. Mesti memikirkan dan melaksanakan banyak hal, yang terkadang banyak kiprah dirangkap oleh pemilik usaha.
  6. Mudah beradaptasi. Karena tidak berhirarki panjang menyerupai perjuangan besar, perjuangan kecil punya kemampuan penyesuaian yang tinggi. Kondisi pasar yang berubah, bisa dengan cepat diendus dan diselaraskan dengan usahanya. Inovasi-inovasi baru, sekecil apapun itu, biasanya muncul dalam kondisi tersebut.
  7. Ikut menggerakkan ekonomi masyarakat. Dari menyerap lapangan kerja hingga ikut menggerakkan ekonomi sekitar, perjuangan kecil berperan penting. Usaha jenis ini menjadi motor pertumbuhan ekonomi di  lingkungannya.
  8. Inovasi. Usaha kecil biasanya sarat dengan penemuan dalam membuatkan bisnisnya. Inovasi itu dilakukan dalam pengembangan produkpemasaran, atau aspek internalnya. Inovasi juga lebih lebih  gampang dilakukan ketimbang di perjuangan besar yang biasanya mempunyai struktur organisasi dan proses kerja yang kompleks.
  9. Fleksibel. Usaha kecil punya sifat fleksibel. Ini membuatnya bisa menyesuaikan dengan kondisi yang sedang terjadi. Daya elastis perjuangan kecil ini yang membuatnya bisa bertahan dalam persaingan usaha.
  10. Kebebasan. Bagi pemilik perjuangan kecil, kebebasan yaitu hal yang paling didambakan. Bebas mengatur bagaimana taktik usahanya, bebas untuk mengambil keputusan terbaik bagi usahanya, serta disertai tanggung jawab untuk menanggung segala resikonya.
source/link : JOKOSUSILO.com

Cara Menciptakan Wirausaha Sebagai Lapangan Kerja Menguntungkan

Cara Membuat Wirausaha Sebagai Lapangan Kerja Menguntungkan Cara Membuat Wirausaha Sebagai Lapangan Kerja Menguntungkan
Kebahagiaan menjadi wirausahawan sanggup bangun diatas kaki sendiri dan sukses merupakan sesuatu yang niscaya diimpikan oleh setiap pengusaha. Cara Untuk Membuat Wirausaha Sebagai Lapangan Kerja Menguntungkan membutuhkan taktik dan perhitungan yang matang, alasannya menyangkut masa depan dan kesejahteraan. 



Berwirausaha menjadi pilihan hidup banyak orang akhir-akhir ini. Tanpa peduli usia, renta muda semua bisa menjadi wirausaha yang sukses dan mandiri. Banyak wirausaha yang meniti perjuangan di usia muda dan eksklusif meraih sukses. Ada juga yang memulainya dikala sudah pensiun atau berusia matang dan juga bisa mendapat sukses besar. Ada lagi yang mengawalinya sebagai bisnis sampingan, kemudian sejalan dengan meroketnya bisnisnya mereka menjalaninya secara penuh sebagai wirausaha yang mandiri.


Ya, memang menjadi wirausaha memang menjanjikan banyak hal. Kekayaan dan kebebasan yaitu segelintir nikmat menjadi wirausaha. Di luar itu, banyak nikmat lain yang bisa dicapai oleh wirausaha.Berikut 10 kenikmatan menjadi wirausaha yang mandiri.


  1. Kerja keras. Kerja keras itu nikmat. Seperti dikala anda setelah berolahraga dan mencicipi cucuran keringat membasahi badan, ibarat itu kenikmatan yang anda rasakan dengan menjadi wirausaha mandiri. Hasil yang anda sanggup merupakan buah dari keringat tangan sendiri.
  2. Atur waktu. Waktu merupakan aset penting bagi wirausahawan. Oleh alasannya itu, pengelolaan waktu yang baik sangat vital bagi wirausahawan. Sebagai wirausaha, anda harus bisa secara sanggup bangun diatas kaki sendiri mengatur waktu untuk menjalankan jadwal-jadwal bisnis anda. Cara untuk mengelola waktu tergantung kepada kebiasaan dan komitmen anda untuk mau menjalankannya. Keleluasaan mengatur waktu itu bukan sekedar kebebasan menjalani hidup, tapi lebih dari itu merupakan kemerdekaan anda sebagai wirausahawan.
  3. Atur strategi. Seperti pemain catur yang menyiapkan bidak-bidaknya untuk dimainkan, begitupun dengan pengusaha, mereka mesti atur strategi bisnis untuk melaksanakan ini-itu biar bisnisnya bertambah menjulang. Rencana dan sanksi pun dijalankan. Sebagai pengatur strategi, anda bisa menikmati bagaimana momen-momen menegangkan dan mengharukan dikala ACTION-ACTION yang anda lakukan mulai mendatangkan hasil.
  4. Menikmati resiko. Resiko yaitu tantangan yang anda nikmati sebagai wirausaha. Laksana melewati bongkahan batu-batu besar dan menaklukkan derasnya anutan sungai dikala berarum jeram, anda tundukkan resiko terlempar dari bahtera karet, terbentur kerikil sungai atau bahkan terjun ke dalam sungai.
    Bahaya dan resiko bisnis merupakan bab menyenangkan dari nikmat seorang wirausaha. Wirausaha sejati selalu suka tantangan dan menerobos kebekuan inovasi bisnis demi menunjukkan yang terbaik pada masyarakat.
  5. Belajar melayani. Pelayanan yaitu salah satu kunci keberhasilan sebuah usaha. Sebagai wirausaha, anda dituntut bisa melayani orang lain sebaik-baiknya. Sebuah kenikmatan yang sangat  membahagiakan dikala anda melayani konsumen anda dengan baik. Coba rasakan…
  6. Belajar melihat dari sisi berbeda. Bila selama menjadi konsumen, yang dilihat hanya soal berapa harga barang yang diinginkan dan apa manfaatnya. Namun sebagai pengusaha mandiri, anda dituntut melihat melampaui hal itu.
    Bukan sebatas melihat dari sisi pengusaha ibarat menghitung sisi biaya atau cost, namun juga tak bisa mengabaikan sisi konsumen ibarat bagaimana mereka memandang produk anda, seberapa baik jasa/produk anda bisa melayani konsumen. Anda juga berguru bagaimana mengamati situasi bisnis terkini.
  7. Menginspirasi. Bagi saya, entrepreneur atau wirausaha selalu menginspirasi. Kita bisa berguru dari kerja keras mereka, dari visi-visi mereka, dari ACTION mereka.
    Semangat wirausaha menghidupkan impian bahwa hari esok lebih baik dari hari ini. Bukan hanya bagi orang lain, menjadi wirausaha juga bisa menginspirasi diri sendiri.
  8. Berbagi. Menjadi wirausaha yang sanggup bangun diatas kaki sendiri berarti anda lebih punya kesempatan untuk membuatkan dengan orang-orang yang tak seberuntung anda. Penghasilan besar yang anda dapatkan merupakan titipan yang harus juga diberikan pada orang-orang yang membutuhkan.
  9. Ikut menyejahterakan orang lain. Menjadi wirausaha berarti membuka lapangan kerja baru. Ikut membantu orang-orang biar ACTION bersama anda. Ikut mengalirkan distribusi pendapatan ke banyak orang. Saya yakin anda niscaya senang melakukannya.
  10. Penghasilan sesuai keinginan. Dengan menentukan jalan wirausaha, artinya anda sudah menetapkan diri untuk mendapat penghasilan sesuai keinginan. Tak ada slip gaji, tapi penghasilan yang anda terima merupakan hasil dari kerja keras dan nikmat Tuhan.
source/link : JOKOSUSILO.com

Peluang Perjuangan Dan Lapangan Kerja Industri Kreatif

Peluang Usaha dan Lapangan Kerja Industri Kreatif Peluang Usaha dan Lapangan Kerja Industri Kreatif
Peluang Usaha dan Lapangan Kerja Industri Kreatif memiliki korelasi dan keterkaitan satu sama lain. Di masa dikala ini, sehabis terjadinya pergantian masa dari pertanian dan mekanisasi kemudian industrialisasi, dengan adanya kemajuan perkembangan informasi dan teknologi kita dituntut untuk lebih kreatif.



Hal ini merupakan momentum yang sangat sempurna mengingat telah terjadinya pergeseran atau transformasi pola, yaitu referensi kerja, referensi produksi dan referensi distribusi yang seiring waktu akan menjadi faktor pendorong, baik itu mendorong maju, maupun mendorong mundur tingkat perekonomian dan kesejahteraan sosial secara umum.

Berdasarkan pengartian kata dasarnya, industri merupakan proses penciptaan barang dan jasa yang mempunyai nilai tambah. Sedangkan kreatif berarti create yaitu proses membuat sesuatu. Industri Kreatif merupakan salah satu bentuk industri yang menciptakan, memanfaatkan dan memodifikasi sumber daya atau materi kelola yang sifatnya inovatif, dengan kata lain pada suatu titik waktu akan terjadi lagi penciptaan-penciptaan produk,desain dan referensi dari hasil penciptaan yang sudah ada dengan mengandalkan keahlian, talenta dan kreatifitas sebagai kekayaan intelektual yang akan mendorong ekonomi kreatif. Hal ini sangat berbeda dibandingkan dengan industri-industri yang memanfaatkan sumber daya alam menyerupai migas (minyak dan gas) yang sudah niscaya pada titik waktu tertentu akan habis.Selain itu, melalui industri kreatif potensi peningkatan lapangan pekerjaan juga meningkat.

Menurut Departemen Perdagangan Republik Indonesia pengertian industri kreatif didefinisikan sebagai “Industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta talenta individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.” Ada 14 subsektoral  industri kreatif yang berpotensi membuat peluang usaha dan lapangan kerja, menyerupai dikuti dari blog AgusWibisono.com yaitu : 

1. Periklanan
Periklanan merupakan aktivitas yang berkaitan  dengan jasa periklanan (komunikasi satu arah dengan memakai media tertentu), yang meliputi proses kreasi, produksi dan distribusi dari iklan yang dihasilkan, misalnya: riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material iklan, promosi, kampanye korelasi publik, tampilan iklan di media cetak (surat kabar, majalah) dan elektronik (Televisi dan radio), pemasangan banyak sekali poster dan gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan reklame sejenis, distribusi dan delivery advertising materials atau samples, serta penyewaan kolom untuk iklan.

2. Arsitektur
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa desain bangunan, perencanaan biaya konstruksi, konservasi bangunan warisan, pengawasan konstruksi baik secara menyeluruh dari level makro (Town planning, urban design, landscape architecture) hingga dengan level mikro (detail konstruksi, misalnya: arsitektur taman, desain interior).

3. Pasar Barang Seni
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan barang-barang asli, unik dan langka serta mempunyai nilai estetika seni yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan, dan internet, misalnya: alat musik, percetakan, kerajinan, automobile, film, seni rupa dan lukisan.

4. Kerajinan
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi produk yang dibentuk dihasilkan oleh tenaga pengrajin yang berawal dari desain awal hingga dengan proses penyelesaian produknya, antara lain meliputi barang kerajinan yang terbuat dari: kerikil berharga, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu, kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu, besi) kayu, kaca, porselin, kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Produk kerajinan pada umumnya hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil (bukan produksi massal).

5. Desain
Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan.

6. Fashion
Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain pakaian, desain ganjal kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi pakaian mode dan aksesorisnya, konsultansi lini produk fesyen, serta distribusi produk fesyen.

7. Video, Film & Fotografi
Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video dan film. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film, sinematografi, sinetron, dan eksibisi film.

8. Permainan Interaktif
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Subsektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi.

9. Musik
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi/komposisi, pertunjukan, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara.

10. Seni Pertunjukan
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perjuangan pengembangan konten, produksi pertunjukan (misal: pertunjukan balet, tarian tradisional, tarian kontemporer, drama, musik tradisional, musik teater, opera, termasuk tur musik etnik), desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata panggung, dan tata pencahayaan.

11. Penerbitan dan Percetakan
Kegiatan kreatif yang terkait dengan dengan penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid, dan konten digital serta aktivitas kantor isu dan pencari berita. Subsektor ini juga meliputi penerbitan perangko, materai, uang kertas, blanko cek, giro, surat andil, obligasi surat saham, surat berharga lainnya, passport, tiket pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga meliputi penerbitan foto-foto, grafir (engraving) dan kartu pos, formulir, poster, reproduksi, percetakan lukisan, dan barang cetakan lainnya, termasuk rekaman mikro film.

12. Layanan Komputer dan Piranti Lunak
 Kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi informasi termasuk jasa layanan komputer, pengolahan data, pengembangan database, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem, desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal termasuk perawatannya.

13. Televisi & Radio
Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perjuangan kreasi, produksi dan pengemasan program televisi (seperti games, kuis, reality show, infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan transmisi konten program televisi dan radio, termasuk aktivitas station relay (pemancar kembali) siaran radio dan televisi.

14. Riset dan Pengembangan
Kegiatan kreatif yang terkait dengan perjuangan inovatif yang memperlihatkan penemuan ilmu dan teknologi dan penerapan ilmu dan pengetahuan tersebut untuk perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi gres yang sanggup memenuhi kebutuhan pasar; termasuk yang berkaitan dengan humaniora menyerupai penelitian dan pengembangan bahasa, sastra, dan seni; serta jasa konsultansi bisnis dan manajemen.

Industri kreatif di Indonesia harus dikembangkan karena  industri kreatif sanggup mengatakan bantuan ekonomi yang signifikan dan membuat iklim bisnis yang kasatmata serta membangun gambaran serta identitas bangsa.  Di sisi lain, industri kreatif berbasis pada sumber daya yang terbarukan, membuat penemuan dan kreativitas yang merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa serta mengatakan efek sosial yang positif. Meski demikian, untuk menggerakkan industri kreatif diharapkan beberapa faktor. Di antaranya, isyarat edukatif, mengatakan penghargaan terhadap manusia kreatif, serta membuat iklim perjuangan yang kondusif.

Selain itu pemanfaatan industri kreatif yang ada sanggup mengurangi penggunaan sumber daya alam yang tidak terbarukan. Misalnya pemanfaatan komoditas kayu hasil hutan. Apabila kayu tersebut hanya dipakai sebagai produk industri kertas maka kayu tersebut akan mempunyai harga (nilai tambah) yang sedikit jika dibandingkan dengan pemanfaatan untuk mebel atau untuk barang kerajinan tangan, dalam hal ini mewakili industri kreatif.  Ide-ide dan kreativitas ini yang menjadi barang berharga.

Namun, ada yang menjadi penghalang besar dalam industri kreatif, yaitu hak intelektual dan pembajakan. Aset yang berharga dari industri kreatif yaitu ilham penciptaan. Ide ini bersifat ajaib namun akan terasa manfaatnya. Ide inilah yang membuat nilai tambah, maka perlu adanya legalisasi hak kekayaan intelektual (HaKI) untuk mencegah terjadinya pembajakan. Pembajakan konten industri kreatif ( musik, film,software, desain seni dll) sanggup merugikan industri kreatif dan mematikan inovasi.