Showing posts sorted by relevance for query negara-maju-seperti-hongkong-masih. Sort by date Show all posts
Showing posts sorted by relevance for query negara-maju-seperti-hongkong-masih. Sort by date Show all posts

Tuesday, April 10, 2012

Negara Maju Ibarat Hongkong Masih Punya Penduduk Miskin

Negara Maju Seperti Hongkong Masih Punya Penduduk Miskin Negara Maju Seperti Hongkong Masih Punya Penduduk Miskin
Pemberdayaan : Negara Maju Seperti Hongkong Masih Punya Penduduk Miskin. Hong Kong, salah satu kota terkaya dunia, dengan jumlah gerai butik glamor yang melebihi kota-kota Eropa. Namun, kondisi itu luar biasa timpang ketika menyaksikan kawasan kumuhnya.


Pesatnya pertumbuhan ekonomi Hong Kong juga berkat ledakan sektor properti yang memecahkan rekor. Hal ini disebabkan oleh strategi bisnis yang dilakukan oleh para pelaku bisnis sangat cocok dengan keadaan riil di situ. Namun kolam koin, setiap hal niscaya mempunyai dua wajah. Dan wajah kumuh Hong Kong benar-benar memprihatinkan.

Lihat saja foto-foto yang diambil oleh fotografer Inggris Brian Cassey dan dimuat Daily Mail ini. Ia menangkap derita masyarakat kumuh, kira-kira jumlahnya mencapai seratus ribu orang, yang terpaksa tinggal di sangkar anjing.

Kota ini merupakan salah satu area metropolitian terpadat dunia. Nyaris 16.500 orang tinggal di wilayah seluas satu mil persegi, dimana satu mil sekitar 1,5 km. Tinggal di sangkar bukannya gratis, mereka harus membayar US$200, sekitar Rp1,8 juta, per bulannya.

Kandang-kandang itu dijejalkan ke dalam rusun kumuh. Satu kamar sanggup berisi 20 sangkar yang ditumpuk-tumpuk maksimal setinggi tiga kandang. Satu sangkar berukuran sekitar 2x1x1,5 meter, seharusnya cukup untuk seekor anjing.

Kandang yang diletakkan paling bawah, biasanya yang paling besar. Harganya paling mahal, lantaran sanggup hampir bangkit di dalamnya. Semua ini terdapat di dalam kota yang mempunyai gerai butik mahal Louis Vuitton lebih banyak ketimbang Ibukota Prancis, Paris.

Pemilik sangkar harus banyak sekali toilet dan akomodasi pembersihan dengan penghuni lainnya. Beberapa rusun kumuh bahkan tak mempunyai dapur, sehingga penghuni terpaksa mengeluarkan uang ekstra untuk membeli makanan di luar.

Rumah sangkar ini sekian usang menjadi sebuah skandal di bisnis perumahan Hong Kong. Bukannya menghilang, jumlahnya malah meningkat pesat. Terutama sehabis bekas jajahan Inggris ini terseret krisis ekonomi, menciptakan beberapa hal menjadi lebih mahal. Sektor usaha kecil dan wirausaha menjadi collaps semenjak beberapa tahun terutama akhir krisis moneter beberapa tahun lalu.

Salah satu yang tinggal di sangkar ini yaitu Cheung di Sham Shui Po. Ia mengaku kerap menderita kram lantaran terpaksa tidur dalam posisi fetus atau ibarat janin yang meringkuk. Belum lagi suhu di dalam sangkar yang lebih panas ketimbang di luarnya.

“Sangat tak nyaman dan adakala saya gres sanggup tidur pukul 05.00 pagi,” ujarnya. Berbagai macam binatang yang amat familiar di kawasan kumuh ibarat kecoak, kelabang, kutu dan tikus, juga sering menghampirinya dan para penghuni lain. “Terkadang saya khawatir jikalau ada kadal atau kecoak yang merayap dan masuk ke pendengaran saya,” imbuhnya.

Sebagaimana terlihat di foto-foto yang diambil Cassey, sebagian besar penghuni rumah sangkar ini penduduk manula. Tak dijelaskan mengapa pemerintah kota sekaya Hong Kong tak menyediakan panti jompo yang memadai bagi mereka. Sebab bagi mereka yang menghuni rumah sangkar ini, hanya ada satu pilihan lain: tinggal di jalanan.

Friday, April 6, 2012

Warga Miskin Itu Karenanya Meninggal Dunia

manfaat kerelawanan dan pemberdayaan masyarakat Warga Miskin Itu Akhirnya Meninggal Dunia
Warga Miskin Itu Akhirnya Meninggal Dunia-Duka Cita BKM Dampingan Tim 03. Duka cita sedang menyelimuti Tim 03 dan 9 BKM Kelurahan Dampingan yang menjadi wilayah kiprah pendampingan masyarakat di PNPM-P2KP Koorkot Kota Bengkulu.
Ibu Nurbaiti, warga RT 19 Kelurahan Sukarami Kota Bengkulu yang beberapa waktu kemudian diupayakan pertolongan kesehatannya karenanya meninggal dunia, Sabtu pagi 5 Mei 2012. Duka cita yang teramat dalam tentu saja paling dirasakan oleh seluruh keluarga Mulyadi, 38 tahun, suami dari almarhumah (baca artikel Pemberdayaan Masyarakat : Cara Untuk Mengatasi Masalah Kemiskinan Membutuhkan Dukungan Dari Banyak Pihak)



Pada artikel  tersebut telah diceritakan kronologis insiden dan proses pengupayaan pertolongan kepada keluarga tersebut. Setelah dibawa ke RSUD M.Yunus, beberapa hari kemudian, secara tiba-tiba sejumlah uluran tangan tiba kepada keluarga Mulyadi,diantaranya dari Plt.Gubernur Bengkulu Junaidi Chamsyah, dan H.Helmi Hasan, anggota DPRD Propinsi yang ketika ini sedang dalam proses menjadi Calon Walikota Bengkulu untuk periode berikutnya. Selain dari kedua tokoh kawasan tersebut, dukungan dan simpati juga tiba tentunya dari BKM Kelurahan dampingan lainnya di wilayah Tim 3. Mulai dari pertolongan kebutuhan dapur, perlengkapan keluarga dan biaya perobatan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada rekan-rekan TF lain bersama Tim Koorkot Kota Bengkulu Bpk.Dediyanto, SPt yang pada ketika bersamaan turut serta mendampingi Plt.Gubernur Bengkulu turun pribadi ke lapangan bersama Ibu Rufaida Umar selaku Senior Fasilitator  bersama Bpk.Alamsyah dan Bpk.Teddy dari TF 03. Ucapan syukur dan terima kasih ini patut diapungkan, mengingat upaya dan jerih payah Tim 03 gotong royong BKM Kelurahan dampingan dalam membuka jaringan semoga keluarga Mulyadi mendapat perhatian yang layak selaku warga masyarakat Kota Bengkulu. Dan impian akan kesembuhan terhadap Nurbaiti semakin besar, salah satunya dengan kehadiran Ibu Ida Rufaida yang berubah menjadi menjadi 'keluarga baru', ini dibuktikan dengan kesediaan waktunya untuk membawa bekal untuk Mulyadi ketika sedang menjaga istrinya yang sakit.

Sayangnya, impian itu tidak terwujud, seiring dengan turunnya semangat hidup Nurbaiti. Beberapa hari sebelum meninggal, Nurbaiti memang memaksa pulang, dan tidak mau makan lagi. Hal ini menciptakan sang suami menjadi jengkel. Namun sesudah mendapat pertimbangan dari tim perawat, karenanya Nurbaiti dibawa pulang Jumat 4 Mei sesudah sholat jumat. Sore hari TF 3 menyempatkan diri tiba ke rumah yang bersangkutan dan tetap memberi semangat.

Malang tak sanggup ditolak,untung takdapat diraih, Nurbaiti karenanya meninggal Sabtu pagi sebelum subuh. TF 3 tiba beberapa jam setelahnya, di mana ketika itu sudah memberitahu ke beberapa pihak di antaranya Camat Selebar dan Lurah Sukarami serta beberapa BKM dampingan lainnya. Jenazah kemudian dimakamkan siangnya. Takziah bersama akan dilakukan pada malam ke-3 bersama TF dan BKM Dampingan TF 03.

Semoga saja arwah almarhumah diterima di sisi Tuhan YME dengan menghapus segala dosa dan kekurangan semasa hidup. Dan terima kasih layak disampaikan kepada seluruh pihak yang telah turut membantu dan memeberikan perhatian kepada keluarga Mulyadi.