Tuesday, July 17, 2012

Penambahan Anggaran Sosial Untuk Pengentasan Kemiskinan

Pengentasan Kemiskinan Dengan Anggaran Sosial Penambahan Anggaran Sosial Untuk Pengentasan Kemiskinan
Penambahan Anggaran Sosial Untuk Pengentasan Kemiskinan. Menteri Sosial RI, Salim Segaf Al Jufri meminta Pemerintah Daerah (Pemda), ikut mendukung pengentasan kemiskinan. Salah satunya dengan memperlihatkan anggaran lebih banyak kepada Dinas Sosial di masing-masing daerah.

”Anggaran kawasan untuk dinas sosial harus ditambah. Pemerintah daerah, harus membantu pengentasan kemiskinan,” kata beliau sesudah memberi santunan penderita lumpuh di Desa Kedungwringin, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Sabtu (7/7).

Menteri membantu empat anak purnawirawan Polisi Republik Indonesia (alm) Peltu Sahirun. Mereka abang beradik, Amin Muntoha, Musiaroh, Musinah, dan Riyatin. Mereka menderita lumpuh. Selama ini, kebutuhan hidup belum dewasa itu ditanggung oleh Kiswanto (30), anak kedua yang sehat, belas kasihan warga sekitar, dan bantuan.

Pegentasan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) menjadi masalah serius, termasuk di dalamnya kemiskinan. Pemerintah pusat, menciptakan sasaran tahun 2014, kemiskinan dapat turun 8-10 persen.  ”Peran pemda itu misalnya, 50 persen. Nanti kami siapkan juga 50 persen untuk mengatasi kemiskinan atau PMKS,” kata dia. Karena itu pemda dan pemerintah sentra perlu bersinergi.

Di Kandang Babi

Penderitaan abang beradik Amin Muntoha, sudah mereka rasakan semenjak 2005. Karena keterbatasan ekonomi, mereka pernah terpaksa tinggal di bekas sangkar babi. Pemerintah daerah, Polisi Republik Indonesia melalui Polres Banyumas, dan sejumlah pihak, termasuk Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) mulai memberi perhatian.

Kemensos memberi santunan bangku roda, paket sembako, dan sejumlah uang santunan. Dengan santunan bangku roda, tiga perempuan bersaudara itu mengaku senang dan terharu. Sebelumnya, hanya Amin Muntoha (anak pertama) yang berkursi roda.

Kades Kedungwringin, Sirin, selain berterima kasih, juga memberikan bahwa penderita lumpuh tersebut membutuhkan training ketrampilan. Amin misalnya, selama ini mempunyai keahlian menciptakan wayang dari kertas kardus. Sementara tiga perempuan bersaudara juga berbakat menjahit.

”Yang paling diharapkan yaitu training dan pemberdayaan dari pemerintah dalam hal ini Kemensos. Dengan training dan pemberdayaan sesuai ketrampilan mereka, maka, di masa depan mereka dapat hidup mandiri,” kata Sirin dalam dialog.

Menanggapi hal itu, Mensos Salim Segaf Al Jufri berjanji akan segera menindaklanjuti. Dalam sepekan akan segera ada keputusan, apakah penderita lumpuh tersebut akan dimasukkan panti rehabilitasi, atau masuk ke training untuk dididik.

Dalam kunjungannya, Salim Segaf juga melaksanakan sejumlah kegiatan, di antaranya memperlihatkan santunan untuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) perkotaan dan pedesaan di Banyumas. Total peserta RTLH dari APBN sebanyak 88 rumah.


Ada juga santunan untuk balita tanpa anus di Kecamatan Sumbang. Selebihnya, Menteri melaksanakan kunjungan dan menyalurkan santunan ke Panti Sosial Petirahan Anak (PSPA) Satria di Baturraden, Banyumas.



 (sumber : KEMENSOS RI-Anggaran Dinas Sosial Harus Ditambah)

Next

Related


EmoticonEmoticon