Penambahan Anggaran Sosial Untuk Pengentasan Kemiskinan. Menteri Sosial RI, Salim Segaf Al Jufri meminta Pemerintah Daerah  (Pemda), ikut mendukung pengentasan kemiskinan. Salah satunya dengan  memperlihatkan anggaran lebih banyak kepada Dinas Sosial di masing-masing  daerah.
  ”Anggaran kawasan untuk dinas sosial harus ditambah. Pemerintah daerah,  harus membantu pengentasan kemiskinan,” kata beliau sesudah memberi santunan  penderita lumpuh di Desa Kedungwringin, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten  Banyumas, Sabtu (7/7).
  Menteri membantu empat anak purnawirawan Polisi Republik Indonesia (alm) Peltu Sahirun.  Mereka abang beradik, Amin Muntoha, Musiaroh, Musinah, dan Riyatin.  Mereka menderita lumpuh. Selama ini, kebutuhan hidup belum dewasa itu  ditanggung oleh Kiswanto (30), anak kedua yang sehat, belas kasihan  warga sekitar, dan bantuan.
  Pegentasan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) menjadi  masalah serius, termasuk di dalamnya kemiskinan. Pemerintah pusat,  menciptakan sasaran tahun 2014, kemiskinan dapat turun 8-10 persen.  ”Peran  pemda itu misalnya, 50 persen. Nanti kami siapkan juga 50 persen untuk  mengatasi kemiskinan atau PMKS,” kata dia. Karena itu pemda dan  pemerintah sentra perlu bersinergi.
  Di Kandang Babi
  Penderitaan abang beradik Amin Muntoha, sudah mereka rasakan semenjak 2005.  Karena keterbatasan ekonomi, mereka pernah terpaksa tinggal di bekas  sangkar babi. Pemerintah daerah, Polisi Republik Indonesia melalui Polres Banyumas, dan  sejumlah pihak, termasuk Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK) mulai  memberi perhatian.
  Kemensos memberi santunan bangku roda, paket sembako, dan sejumlah uang  santunan. Dengan santunan bangku roda, tiga perempuan bersaudara itu  mengaku senang dan terharu. Sebelumnya, hanya Amin Muntoha (anak  pertama) yang berkursi roda.
  Kades Kedungwringin, Sirin, selain berterima kasih, juga memberikan  bahwa penderita lumpuh tersebut membutuhkan training ketrampilan. Amin  misalnya, selama ini mempunyai keahlian menciptakan wayang dari kertas  kardus. Sementara tiga perempuan bersaudara juga berbakat menjahit.
  ”Yang paling diharapkan yaitu training dan pemberdayaan dari  pemerintah dalam hal ini Kemensos. Dengan training dan pemberdayaan  sesuai ketrampilan mereka, maka, di masa depan mereka dapat hidup  mandiri,” kata Sirin dalam dialog.
  Menanggapi hal itu, Mensos Salim Segaf Al Jufri berjanji akan segera  menindaklanjuti. Dalam sepekan akan segera ada keputusan, apakah  penderita lumpuh tersebut akan dimasukkan panti rehabilitasi, atau masuk  ke training untuk dididik.
  Dalam kunjungannya, Salim Segaf juga melaksanakan sejumlah kegiatan, di  antaranya memperlihatkan santunan untuk Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)  perkotaan dan pedesaan di Banyumas. Total peserta RTLH dari APBN  sebanyak 88 rumah.
  Ada juga santunan untuk balita tanpa anus di Kecamatan Sumbang.  Selebihnya, Menteri melaksanakan kunjungan dan menyalurkan santunan ke Panti  Sosial Petirahan Anak (PSPA) Satria di Baturraden, Banyumas.
 
 
 
(sumber : KEMENSOS RI-Anggaran Dinas Sosial Harus Ditambah)
(sumber : KEMENSOS RI-Anggaran Dinas Sosial Harus Ditambah)

EmoticonEmoticon