Tuesday, July 17, 2012

Pemberdayaan : 50% Penduduk Menjadi Miskin ?

 penduduk yang pendapatannya naik melebihi garis  kemiskinan kembali tercatat sebagai pend Pemberdayaan : 50% Penduduk Menjadi Miskin ?
Pemberdayaan : 50% Penduduk Menjadi Miskin ? ::: Informasi dari Jakarta, Lebih dari 50% penduduk yang pendapatannya naik melebihi garis kemiskinan kembali tercatat sebagai penduduk miskin pada tahun berikutnya.



Ekonom Bank Dunia Vivi Alatas menyampaikan kecenderungan tersebut menjadikan laju penurunan angka kemiskinan di Indonesia semakin lambat setiap tahun.


Data BPS menyatakan laju penurunan presentase penduduk miskin terhadap jumlah penduduk year on year bulan Maret turun secara sedikit demi sedikit dari 1,16% pada 2008 menjadi 0,53% pada 2012.


“Kemiskinan kini ada di  end tails [ujung ekor] yang memang lebih sedikit daripada yang di tengah, ini butuh perjuangan lebih,” katanya hari ini, Senin (9/7/2012).


Dia menjelaskan laju pertumbuhan niscaya melambat sebab kenaikan pendapatan yang diperlukan penduduk sangat miskin untuk naik ke atas garis kemiskinan lebih tinggi. 


Pada presentase penduduk miskin yang ketika ini sudah mencapai 11,96%, lanjutnya, sebagian besar perubahan demografi terjadi pada penduduk berpendapatan di sekitar garis kemiskinan.


“Kalau dilihat, setiap tahun orang yang naik turun sama, sanggup lebih dari 50%. Kalau kini sudah tidak miskin bukan berarti tahun depan tidak lagi,” lanjut Vivi. 


Ekonom Indef Enny Sri Hartati menyampaikan peningkatan koefisien gini dari 0,38 pada Maret 2011 menjadi 0,41 menujukkan tingkat kemiskinan penduduk relatif di Indonesia semakin buruk.


Koefisien tersebut menggambarkan bahwa 20% dari penduduk Indonesia menguasai 48% pendapatan domestik bruto, sedangkan lebih banyak didominasi 80% menguasai 52% pendapatan domestik bruto.


Dia menambahkan presentase penduduk miskin seharusnya turun 0,8% tiap ekonomi tumbuh 1% untuk mencapai pembangunan ekonomi yang optimal.


“Padahal anggaran pemerintah untuk kemiskinan naik terus, artinya aktivitas kemiskinan pemerintah tidak sempurna sasaran,” kata Enny.


Vivi menyampaikan angka turnover demografi yang tinggi di sekitar garis kemiskinan dibarengi oleh peningkatan koefisien gini menerangkan pemerintah harus merancang aktivitas pengentasan kemiskinan yang lebih komperhensif.


Pemerintah diminta untuk merancang kebijakan yang mencakup aktivitas penanggulangan kemiskinan berbasis promosi penduduk miskin menjadi penduduk tidak miskin dan perlindungan penduduk tidak miskin yang berpendapatan sedikit di atas garis kemiskinan.


“Jangan terus-terusan yang sudah keluar [dari kemiskinan] masuk lagi. Pemerintah harus menciptakan definisi penduduk miskin yang lebih detil, bukan hanya siapa saja yang di bawah garis kemiskinan tapi siapa saja yang rentan,” kata Vivi. 




(sumber  : Bisnis Indonesia )

Next

Related


EmoticonEmoticon