Pemberdayaan : 50% Penduduk Menjadi Miskin ? ::: Informasi dari Jakarta, Lebih dari 50% penduduk yang pendapatannya naik melebihi garis  kemiskinan kembali tercatat sebagai penduduk miskin pada tahun  berikutnya.
 
 
 
  Ekonom Bank Dunia Vivi Alatas menyampaikan kecenderungan tersebut  menjadikan laju penurunan angka kemiskinan di Indonesia semakin lambat  setiap tahun.
 
 
  Data BPS menyatakan laju penurunan presentase penduduk miskin terhadap  jumlah penduduk year on year bulan Maret turun secara sedikit demi sedikit dari  1,16% pada 2008 menjadi 0,53% pada 2012.
 
 
  “Kemiskinan kini ada di  end tails [ujung ekor] yang memang lebih sedikit daripada yang di tengah, ini butuh perjuangan lebih,” katanya hari ini, Senin (9/7/2012).
 
 
  Dia menjelaskan laju pertumbuhan niscaya melambat sebab kenaikan  pendapatan yang diperlukan penduduk sangat miskin untuk naik ke atas  garis kemiskinan lebih tinggi. 
 
 
  Pada presentase penduduk miskin yang ketika ini sudah mencapai 11,96%,  lanjutnya, sebagian besar perubahan demografi terjadi pada penduduk  berpendapatan di sekitar garis kemiskinan.
 
 
  “Kalau dilihat, setiap tahun orang yang naik turun sama, sanggup lebih  dari 50%. Kalau kini sudah tidak miskin bukan berarti tahun depan  tidak lagi,” lanjut Vivi. 
 
 
  Ekonom Indef Enny Sri Hartati menyampaikan peningkatan koefisien gini  dari 0,38 pada Maret 2011 menjadi 0,41 menujukkan tingkat kemiskinan  penduduk relatif di Indonesia semakin buruk.
 
 
  Koefisien tersebut menggambarkan bahwa 20% dari penduduk Indonesia  menguasai 48% pendapatan domestik bruto, sedangkan lebih banyak didominasi 80%  menguasai 52% pendapatan domestik bruto.
 
 
  Dia menambahkan presentase penduduk miskin seharusnya turun 0,8% tiap  ekonomi tumbuh 1% untuk mencapai pembangunan ekonomi yang optimal.
 
 
  “Padahal anggaran pemerintah untuk kemiskinan naik terus, artinya  aktivitas kemiskinan pemerintah tidak sempurna sasaran,” kata Enny.
 
 
  Vivi menyampaikan angka turnover demografi yang tinggi di sekitar garis  kemiskinan dibarengi oleh peningkatan koefisien gini menerangkan  pemerintah harus merancang aktivitas pengentasan kemiskinan yang lebih  komperhensif.
 
 
  Pemerintah diminta untuk merancang kebijakan yang mencakup aktivitas  penanggulangan kemiskinan berbasis promosi penduduk miskin menjadi  penduduk tidak miskin dan perlindungan penduduk tidak miskin yang  berpendapatan sedikit di atas garis kemiskinan.
 
 
  “Jangan terus-terusan yang sudah keluar [dari kemiskinan] masuk lagi.  Pemerintah harus menciptakan definisi penduduk miskin yang lebih detil,  bukan hanya siapa saja yang di bawah garis kemiskinan tapi siapa saja  yang rentan,” kata Vivi. 
 
 
 
 
(sumber : Bisnis Indonesia )
(sumber : Bisnis Indonesia )

EmoticonEmoticon