Saturday, January 19, 2013

Meningkatkan Kemanfaatan Sempurna Target Pada Perjuangan Kecil

Meningkatkan kemanfaatan sempurna target pada perjuangan kecil dan perjuangan perorangan merupakan hal Meningkatkan Kemanfaatan Tepat Sasaran Pada Usaha Kecil
Meningkatkan kemanfaatan sempurna target pada perjuangan kecil dan perjuangan perorangan merupakan hal yang harus dipertimbangkan terutama dalam hubungannya dengan tujuan pemberdayaan dan output dari pemberdayaan tersebut.

Pada konteks pemberdayaan berdasarkan Pedoman Umum PNPM, disebutkan bahwa tujuan umum pemberdayaan ialah meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri.


Secara khusus, tujuan tersebut yaitu masyarakat di kelurahan peserta aktivitas menikmati perbaikan sosial, ekonomi dan tatakepemerintahan lokal. Ini berarti bahwa seluruh rangkaian kegiatan pemberdayaan di lingkup PNPM, dan berlaku juga secara umum di luar konteks PNPM, pada kesannya menuju kepada peningkatan kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat secara berdikari melalui perbaikan sosial, ekonomi dan kelembagaan masyarakat itu sendiri.

Hal ini menjadi teladan yang mendasari kegiatan-kegiatan pemberdayaan oleh LKM Pekan Sabtu baik dari stimulan BLM APBN maupun APBD (DDUB). Di tahun 2012 ini sejumlah kegiatan mulai diarahkan kepada target individu warga miskin. Kegiatan-kegiatan fisik memang masih dilaksanakan di beberapa titik, namun kegiatan dalam rangka peningkatan ekonomi ibarat pembuatan maupun pengadaaan sarana perjuangan telah pula berjalan. Dan akseptor manfaat dari kegiatan-kegiatan tersebut ialah warga kurang bisa ataupun warga yang mempunyai perjuangan kecil yang masuk dalam data warga PS2.

Apalagi PNPM telah menelurkan dan juga sedang menjalankan sebuah aktivitas yang mendorong ke arah peningkatan usaha kecil, yaitu PPMK (Peningkatan Penghasilan Masyarakat berbasis Komunitas). Tentu saja hal yang menggembirakan bagi masyarakat pelaku perjuangan kecil secara umum, alasannya ialah dengan adanya aktivitas ini sanggup membantu memotivasi sekaligus mendorong pengembangan perjuangan mereka. Memang LKM Pekan Sabtu yang sebelumnya diusulkan untuk aktivitas ini tidak lolos dalam seleksi akseptor PPMK, namun meskipun begitu tidak menutup peluang bagi program-program lain yang sejenis untuk sanggup melaksanakan kolaborasi kawan dengan mereka.

Selain usaha kecil dan kelompok pelaku UKM, hal lain yang menjadi sorotan ialah akseptor manfaat perjuangan keterampilan. Sebagai contoh ialah Nopiyanto, 35 tahun warga RT 13 Kelurahan Pekan Sabtu. Nopiyanto ialah seorang tukang temporer (tergantung ada kegiatan proyek fisik atau tidak), namun alasannya ialah dia mempunyai keterampilan dalam hal pembuatan profil berbahan kayu untuk bangunan, dia tidak tergantung kepada proyek-proyek pengerjaan tertentu. 

Nopiyanto ialah seorang anggota KSM yang paling aktif jikalau ada kegiatan fisik dengan sumber dana BLM APBN di LKM Pekan Sabtu. Beliau turut terlibat secara eksklusif dalam pengerjaan Puskeskel Kelurahan Pekan Sabtu, dan banyak lagi kegiatan fisik lainnya. Hanya saja, meskipun dia punya keterampilan pertukangan, namun dia belum mempunyai akomodasi dan sarana kerja yang mendukung pekerjaannya. 

Istrinya, Sarmiliati, ialah seorang ibu rumah tangga, dan di sekitar lingkungan RT 13 dia ialah seorang pelaku usaha kecil pembuat masakan ringan anggun bersama beberapa orang di lingkungan tersebut. Namun alasannya ialah keterbatasan modal maupun pasar, kue-kue hasil buatannya hanya dibuat berdasarkan pesanan dan waktu-waktu tertentu saja, sehingga perputaran uang dan penghasilan terkesan stagnan hanya cukup untuk makan dan keperluan keluarga bersama kedua anak wanita mereka saja. 

Tentu saja Nopiyanto punya cita-cita, dan tetap menanamkan optimisme hidup, bahwa segala sesuatunya niscaya mempunyai hikmah. Beliau tetap mendorong perjuangan masakan ringan anggun kecil-kecilan yang dilakukan istrinya, alasannya ialah manfaatnya bukan hanya soal laba material, namun juga pengalaman dalam membuat dan berkarya, terlebih dia dan ibu-ibu di RT tersebut membuat masakan ringan anggun secara berkelompok. 

Pada kegiatan BLM II 2012 ini, dia mendapat sumbangan alat-alat pertukangan dari LKM Pekan Sabtu bersama dengan Bpk. Bayu yang juga seorang tukang. Setengah dari harapan dia telah tercapai, dan tantangan berikutnya yaitu bagaimana cara meningkatkan dan berbagi usahanya dengan apa potensi yang dimiliki berikut sarana pendukungnya. 

Masih banyak warga lain ibarat Nopiyanto, tidak hanya di Kelurahan Pekan Sabtu. Adalah kiprah kita bersama untuk mendorong mereka biar tetap optimis dalam berbagi usaha mereka, sekaligus membuat lapangan kerja baru.


(Artikel merupakan best pratice TF03 Edisi Oktober)

Next

Related


EmoticonEmoticon