Usaha Kecil UKM Dan Koperasi Mendorong Peningkatan Ekonomi Nasional - Sejalan peringatan Hari Koperasi Nasional(Harkopnas) ke-65 di seluruh Indonesia, pengurus, pengawas, pengelola dan anggota, serta penggiat koperasi, semakin terpicu untuk terus berkiprah lebih giat.
Terukir juga momentum bersejarah bagi gerakan koperasi di Indonesia dan dunia. Pertama, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sustainable, semakin baik, cukup tinggi dikala ini, telah membuat banyak peluang ekonomi bagi Koperasi Indonesia. Kedua, kode Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahwa melalui gerakan revitalisasi koperasi yaitu salah satu kegiatan utama Pemerintah untuk menunjang perekonomian Indonesia menuju masyarakat yang makmur dan sejahtera. Ketiga, PBB telah mencanangkan tahun 2012 sebagai Tahun Koperasi Dunia (International Year Co-operative).
"Kita patut berbangga sebagai warga koperasi, bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui resolusinya No 64/136/2012 telah mengakui bahwa tugas koperasi, khususnya Koperasi Indonesia, sebagai organisasi perjuangan telah terbukti, di samping bisa bertahan dalam keadaan krisis ekonomi global, juga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, menurunkan tingkat kemiskinan, dan meningkatkan kemakmuran rakyat."ungkap Menkop UKM DR Syarifudin Hasan, MM. MBA di sebuah kesempatan dikala memenngkati Harkop-Nas di Provinsi Sulawesi Utara.
Dia menegaskan, memasuki tahun ketiga Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2009-2014 Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) pada 2009 berhasil membentuk 17O4H unit Koperasi Indonesia. Lalu, jumlahnya naik menjadi 177.482 unit koperasi pada 2010. Pada 2011, jumlahnya kembali naik menjadi 188.181 unit koperasi. Hingga paruh 2012 ini, jumlah Koperasi Indonesia telah mencapai 192.443 unit dengan anggota sebanyak 33.687.417 orang.
"Peningkatan jumlah unit koperasi tersebut, tak lepas dan pinjaman kegiatan Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (Gemaskop) dan Kemenkop UKM berhubungan dan sinergi dengan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin)," tutur Menkop UKM Syarif Hasan.Namun saya menyadari bahwa masih terdapat banyak koperasi yang tidak aktif. Untuk itu melalui Gemaskop, kita harus mendorong biar koperasi-koperasi yang tidak aktif tersebut segera bangun aktif untuk menggapai kemakmuran."
"Kepada para Kepala Dinas yang membidangi Koperasi UKM Provinsi, Kabupaten dan Kota, saya harapkan harus lebih meningkatkan pelatihan dan pengawasan terhadap koperasi, sebab hanya melalui pelatihan intensif akan menghasilkan koperasi yang kuat, besar, dan mandiri, serta mempunyai SDM, manajemen, dan penguasaan teknologi yang tinggi dan berkualitas," tambah Menkop UKM.
"Karenanya saya menyadari, bahwa dalam melakukan pelatihan dan pengembangan Koperasi yaitu tidak gampang serta penuh tantangan dan kendala. Untuk itu diharapkan perhatian dan janji tinggi Tingkatkan pelatihan dan pengembangan perkoperasian dengan jiwa, semangat, prinsip, dan nilai-nilai koperasi," ujar Menkop UKM DR Syarifudin Hasan, MM, MBA.
Hingga dikala ini, tambah Menkop, di Tanah Air telah ada 8 Provinsi Penggerak Koperasi, yakni Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah spesial Yogyakarta. Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Serta sebanyak 134 Kabupaten dan Kota Penggerak Koperasi. Bahkan, 26 Kabupaten dan Kota di antaranya, ada yang sudah dua kali terpilih sebagai Kab/Kota Penggerak Koperasi.
"Tingkatkan terus sinergi dan kolaborasi antarkoperasi atau koperasi dengan Badan Usaha lainnya. Beri pinjaman dan fasilitasi, baik dalam penanganan kualitas SDM. kelembagaan, dan usaha, serta kemudahan koperasi dalam mengakses perijinan maupun permodalan, melalui pelayanan yang cepat, mudah, dan murah. Semangat kebangsaan dan bersama-sama harus dijadikan sebagai salah satu spirit dalam pemberdayaan koperasi secara integral dari seluruh komponen bangsa," harap Menkop Syarif Hasan.
(sumber : KemenkopUKM-Koperasi dan UKM Tingkatkan Ekonomi Nasional)
(sumber : KemenkopUKM-Koperasi dan UKM Tingkatkan Ekonomi Nasional)
EmoticonEmoticon