Usaha Kecil dan Koperasi Menjadi Strategi Keseriusan Pemerintah Meningkatkan Ekonomi khususnya bagi masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan perjuangan kecil (UMKM) dan koperasi dalam menyokong ekonomi nasional di tengah kemelut ekonomi dunia.
Usaha kecil dan prospek ekonomi 2013-2014 mempunyai keterkaitan dekat dengan eksistensi koperasi, dimana keduanya saling mendukung. Koperasi merupakan pilihan alternatif yang seharusnya menjadi pilihan utama para pengusaha kecil khususnya pelaku industri rumah tangga, alasannya ialah koperasi mempunyai syarat-syarat yang sangat meringankan dan benar-benar membantu home industry.
Selain melalui kolaborasi dengan koperasi, usaha kecil juga mempunyai prospek melalui revitalisasi pasar, namun semuanya bergantung dengan taktik dan kebijakan pemerintah bagaimana biar sanggup terakomodasi dengan baik.
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, usaha kecil UKM dan koperasi sangat mendorong ekonomi nasional untuk bisa bersaing dalam kancah dunia. Di tengah mundurnya ekonomi makro secara global, perjuangan kecil UKM dan koperasi sanggup menjadi benteng penyokong para usahawan kecil sehingga tidak terlalu terhantam pengaruh ketidakstabilan ekonomi dunia.
Seluruh komponen gerakan koperasi mempunyai kewajiban menyebarkan forum koperasi yang menjadi mesin pelopor bagi peningkatan perekonomian seluruh anggota. Untuk meningkatkan kinerja forum itu, pemerintah tidak akan pernah lepas tangan. "Jika pemerintah tidak berpihak, bagaimana mungkin jumlah koperasi bisa meningkat dari tahun ke tahun. Tahun pertama saya bekerja di instansi ini, jumlah koperasi sekitar 170.000 unit dan pada tahun ini sudah mencapai 192.000 lebih," tutur Syarief Hasan.
Peningkatan atau pertumbuhan koperasi secara otomatis meningkatkan jumlah keanggotaan yang sebelumnya sekitar 30 juta, sekarang meningkat ke angka 33 juta. Berdasarkan data-data tersebut, menunjukan bahwa pemerintah selalu mendampingi perkembangannya.
Pendampingan tersebut meliputi dari sisi kelembagaan maupun permodalan yeng menjadi kunci utama bagi setiap koperasi meningkatkan kinerjanya. Dalam konteks ini termasuk Koperasi Pegawai Republik Indonesia Dhaya Harta.
Secara rinci Menkop menjelaskan, memasuki tahun ketiga RPJM 2009-2014, pertumbuhan koperasi semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 6,03 persen dari tahun 2010. Jumlah koperasi hingga dengan pertengahan tahun 2012 ini mengalami peningkatan sebanyak 192.443 unit dengan jumlah anggota sebanyak 33.687.417 orang.
Syarief Hasan menuturkan, salah satu pendukung peningkatan jumlah koperasi yaitu aktivitas Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (GEMASKOP) dari Kementerian Koperasi dan UKM yang bekerja sama dan bersinergi dengan DEKOPIN dan sesuai dengan aba-aba serta direktif Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melaksanakan gerakan revitalisasi koperasi.
"Peningkatan kinerja kelembagaan dan kinerja perjuangan atau ekonomi koperasi ini sanggup dipastikan pula sanggup meningkatkan perembesan tenaga kerja hingga dengan bulan Mei 2012 sebesar 425.822 orang, dan bisa menunjukkan kontribusinya dalam menurunkan angka pengangguran dan penurunan angka kemiskinan di Indonesia," jelasnya.
Meskipun terjadi peningkatan dan keberasilan, Menkop sadar masih adanya yang perlu dibenahi antara lain pengawasan operasional koperasi, peningkatan kualitas koperasi, penyalahgunaan nama koperasi dan masih adanya koperasi yang tidak aktif.
(referensi : Kemenkop-UKM : Jumlahnya Terus Meningkat, Pemerintah Serius Kembangkan Koperasi)
EmoticonEmoticon