Tuesday, October 8, 2013

Pemberdayaan Dan Pertumbuhan Ekonomi Yang Tidak Optimal

Pemberdayaan Dan Pertumbuhan Ekonomi Yang Tidak Optimal Pemberdayaan Dan Pertumbuhan Ekonomi Yang Tidak Optimal
Pemberdayaan Dan Pertumbuhan Ekonomi Yang Tidak Optimal. Satu lagi permasalahan keakuratan data mengenai angka kemiskinan yang niscaya di Indonesia muncul. Setelah sebelumnya data dari BPS, penegasan angka kemiskinan dari TNP2K dan penegasan persentasi kemiskinan oleh Presiden SBY, sekarang bertambah lagi penegasan angka kemiskinan sebesar 11,96 %.


Ketimpangan distribusi pendapatan penduduk yang semakin melebar menyampaikan pertumbuhan ekonomi tidak optimal menekan angka kemiskinan.

Ekonom Indef Enny Sri Hartati menyampaikan distribusi PDB yang semakin timpang menyampaikan tingkat kemiskinan penduduk relatif Indonesia semakin tinggi.

Dia menjelaskan Koefisien Gini penduduk Indonesia naik dari 0,38 pada 2011 menjadi 0,41 pada 2012.

Koefisien tersebut menggambarkan bahwa 20% dari penduduk Indonesia menguasai 48% pendapatan domestik bruto, sedangkan dominan 80% menguasai 52% pendapatan domestik bruto.

“Data BPS hanya menyampaikan angka kemiskinan absolut, angka kemiskinan relatif menyampaikan ketimpangan semakin melebar,” kata Enny.

BPS menyatakan presentase penduduk miskin di Indonesia turun 0,53% pada Maret 2012 dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.

Jumlah penduduk miskin pada Maret 2012 tersurvei 29,13 juta orang (11,96%) atau lebih sedikit 0,89 juta orang dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada Maret 2011 yang sebanyak 30,02 (12,49%) juta orang.



(sumber : detikNews : Pertumbuhan ekonomi tak optimal, angka kemiskinan hanya sanggup ditekan 0,5% )

Next

Related


EmoticonEmoticon