Monday, May 30, 2016

Jurus Facebook Marketing

 jaman dahulu kita mengingat bagaimana membuat pamflet kemudian di sebarkan ke seluruh penjuru JURUS FACEBOOK MARKETING

Bisnis itu bersifat dinamis, tidak statis. Artinya, bisnis selalu bergerak, berubah – ubah, sesuai dengan perkembangan jaman. Jika kita sanggup flash back kebelakang, jaman dahulu kita mengingat bagaimana membuat pamflet kemudian di sebarkan ke seluruh penjuru kota sanggup mendatangkan pembeli. Bahkan hingga ketika ini pun masih banyak orang yang menggunakan cara tersebut untuk mendatangkan konsumen. Mungkin sebagian besar tiang listrik di Indonesia sudah pernah ditempeli dengan iklan sedot WC yang entah sudah si tempel berapa lapis. Itu tanda penggunaan pamflet masih dipakai oleh banyak orang.

Jika kita perhatikan jaman sekarang, sejak semakin majunya dunia internet, semakin menjamurnya sosial media, dan semakin banyaknya massanger, sangat memperngaruhi perkembangan bisnis. Bisnis telah berkembang dengan sangat pesat. Salah satunya online marketing.

Sebut saja video marketing, email marketing, facebook marketing, dan masih banyak lagi. Media untuk berbisnis sudah banyak, caranya pun juga sudah semakin beragam. Tinggal bagaimana kita sanggup memaksimalkan itu semua.

Iya kan? Kalo cara Saya sih lebih terfokus kepada facebook marketing. Nah, pada kesempatan kali ini di artikel esklusif Saya ini, Saya rela deh untuk membuka semua jurus diam-diam Saya wacana bagaimana Saya selama ini menggunakan Facebook sebagai media jualan Saya. Siap?

PERSONAL BRANDING 
Personal branding ini ialah langkah awal Saya untuk memulai Facebook marketing ini. Tapi, sebelum Saya membuat personal branding, Saya terlebih dahulu memilih ‘role model’ nya. Apa itu ‘role model’?

Role model di sini ialah seseorang yang sudah terlebih dahulu sukses di bidang yang akan kita jalani. Misal menyerupai Saya ni, Saya berjalan di bidang Facebook Marketing, jadi Saya harus mencari ‘role model’ yang sebidang dengan Saya. Kalau ‘role model’ Saya ialah Kang Dewa Eka Prayoga. Nah, sesudah menemukan role model yang sekiranya cocok, kemudian apa?

Gunanya role model itu ialah agar kita sanggup ‘mencontek’ apa yang dia lakukan. Mencontek? Iya contek habis – habisan kemudian kembangkan habis – habisan.

Saya kepoin tuh Facebook Kang Dewa tiap hari. Gimana ia ngepost di Facebook, kapan waktu ngepost, gaya bahasanya, cara menanggapi komen, pokoknya semuanya deh. Kalau perlu dicatat, jangan ragu, jangan malu. Karena kita sedang berguru ni. Masa berguru malas mencatat?

Melakukan hal ini memang butuh waktu dan proses. Dibutuhkan kejelian dalam menganalisa dan pemahaman tingkat tinggi. Makara jangan samakan kepoin FB Mastah sama kepoin Facebook mantan ya. Beda banget ini.Dan sesudah Anda mendapat point – point yang penting dari hasil pemeriksaan Facebook mastah (BACA : kepo) kini waktunya Anda untuk action.

Mulai pikirkan ‘personal branding’ Anda. Mulai dari pertama,nama. Nama dari personal branding Anda sanggup menggunakan nama orisinil Anda, tapi ingat, ketika Anda telah menggunakan nama orisinil Anda, jangan pernah Anda merusak nama baik Anda sendiri. Karena sesudah ini, segala yang Anda tuliskan dan postingkan di Facebook Anda akan menggunakan nama Anda. Dimana nama Anda tidak hanya sebagai identitas, namun sudah menjadi sebuah BRAND. Makara ingat, jangan seenaknya sendiri. Jangan menggunakan bahasa alay apalagi menulisnya menggunakan angka dan aksara menyerupai remaja ababil.

Setelah nama, Anda harus memilih juga karakter dari personal branding Anda. Nah, karakter ini sanggup Anda tentukan sesuai dengan yang berdasarkan Anda cocok dengan market Anda. Misalnya, Anda sanggup membuat karakter yang humble, ramah dan suka berinteraksi, atau sanggup juga Anda membuat karakter yang frontal, bahasanya tidak basa basi, terkesan bernafsu tapi benar. Atau mungkin Anda ingin membuat karakter yang lucu, suka menghibur orang dan periang. Atau opsi terakhirnya adalah, jadilah diri Anda sendiri. Yang harus diingat, alasannya nama Anda sudah menjadi sebuah BRAND jadi Anda harus menahan sifat – sifat Anda yang mungkin sanggup menurunkan dapat dipercaya dari merk Anda contohnya ni, tiba – tiba ada yang komen dengan bahasa yang kurang sopan, maka Anda jangan simpel tersinggung dan membalas komenya dengan bahasa yang kurang sopan juga. Lebih baik untuk tidak menanggapinya, atau bila kata – katanya sudah tidak pantas, hapuslah komen tersebut dan beri peringatan secara personal. Ingat! Jangan menyerang seseorang dengan screenshoot kemudian menyebarkanya. Akan lebih baik bila Anda menghadapinya secara personal, terlihat berilmu balig cukup akal dan profesional bukan?

Oh iya, hampir lupa, bila Anda sudah memutuskan karakter yang Anda pilih, Anda harus konsisten dengan karakter tersebut. Karena yang menggambarkan suatu karakter sanggup dilihat dari gaya bahasa yang dia gunakan, cara dia berkomunikasi maupun postingan yang di share hingga desain yang dia gunakan. Makara mesti hati – hati ya.

Setelah itu mulailah Anda membuat foto profil dan cover Facebook Anda. Desain yang Anda pilih sebaiknya menggunakan desain yang menggambarkan siapa Anda sebenarnya. Mungkin untuk yang satu ini bila Anda kurang menguasai design graphic, Anda sanggup meminta pemberian kepada ahlinya. Akan lebih baik bila Anda memiliki suatu tema pada desain Anda yang mencirikan diri Anda.

2. KONTEN MARKETING
3.LEADS MAGNET
4.BANGUN INTERAKSI

Next

Related


EmoticonEmoticon