Monday, May 21, 2018

Bisnis Rumahan Dengan Jual Bawang Goreng, Pak Guru Dapat 30 Juta Perbulan


Ketika kita menjalani sebuah usaha kecil-kecilan dan kemudian menjadi sebuah usaha yang besar dan di kenal hingga negeri tetangga, tentu saja perasaan kita akan sangat bahagia.

Karena apa yang kita usahakan mendapat hasilnya dengan sangat baik.

Begitupun yang terjadi pada Budi Nurhadi, seorang guru swasta di Kuningan, Jawa Barat. Dirinya memulai bisnis rumahan, yaitu bisnis 'Bawang Goreng' pada November 2016 silam.

Usaha tersebut bermula ketika ia ngobrol dengan teman sesama gurunya. Tiba-tiba Budi merasa terinspirasi untuk membuat usaha sendiri.

"Kebetulan di sekolah tempat saya ngajar ada guru yang punya bisnis. Singkat cerita orang tersebut yang menginspirasi atau mungkin bisa dibilang mempengaruhi saya untuk mencoba berbisnis. Saya masih ingat dia menyarankan bisnis makanan walaupun dia sendiri bisnisnya di alat lukis," kata Budi, melansir detikFinance (22/5/2018).

Sementara mengapa ia memilih bawang goreng sebagai bisnisnya adalah, karena bawang goreng merupakan salah satu makanan favorit keluarganya.

Untuk bisnis bawang goreng nya ini, Budi beri nama "Bagoy Lada", yang juga terinspirasi dari anaknya yang saat itu masih usia 3 tahun dan belum bisa menyebut 'bawang goreng' melainkan 'bawang goyeng', sehingga si singkat menjadi 'bagoy'.

"Kenapa saya pilih bawang goreng, karena berawal dari rumah. Seluruh anggota keluarga suka bawang goreng," imbuh Budi.

Untuk modal awalnya, Budi mengungkapkan bahwa ia merogoh kocek hingga sekitar Rp 2 juta. Modal tersebut digunakan untuk membeli bahan baku yakni bawang dan peralatannya. Dari situ, dia bisa membuat 50 kemasan.

Meski begitu, agar tidak mengecewakan konsumen, Budi menyempatkan diri dulu untuk tes pasar, melalui teman-temannya.

"Awalnya kita tes rasa dulu, saya bawa ke sekolah, saya bagikan ke teman-teman yang original dan pedas. Dari situ, saya jadi bikin yang pedas jadi 3 level, karena selera pedas orang itu berbeda-beda," ungkapnya.

Usaha keras nampaknya membawa Budi dan keluarganya kepada keberhasilan. Berkat kerja kerasnya itu, bisnis yang ia geluti terus berkembang, dan sudah bisa memperkerjakan 7 orang sebagai karyawan.


Diketahui, saat ini produk bawang goreng yang dijual seharga antara Rp 25 ribu (100 gram) hingga Rp 125 ribu per kemasan (500 gram).

Jika sudah berbicara mengenai harga, pasti langsung kepikiran dengan omzetnya kan?

Untuk omzetnya sendiri, Budi mengatakan dalam sebulan rata-rata penjualannya mencapai 1.000 kemasan.

Bawang goreng itu dipesan dari berbagai wilayah di Indonesia. Namun, paling banyak di wilayah Jabodetabek dan Yogyakarta.

Dan untuk omzet yang dia terima, mencapai rata-rata Rp 30 juta per bulan dengan keuntungan bersih antara Rp 5 juta sampai Rp 7 juta per bulan.

"Hampir seluruh daerah di Indonesia sudah pernah ada yang beli, bahkan Singapura dan Malaysia sudah, sementara Thailand, Taiwan, sama Hong Kong terkendala ongkos kirim yang sangat mahal,"

"Nilai omzet rata-rata Rp 30 jutaan," ungkapnya.

Nah bila Anda juga tertarik untuk memesan produknya, Anda bisa memesan di Instagram @bagoylada, shopee.co.id/khazini. Bisa juga di Tokopedia dengan nama toko stance 102 dan Facebook Bagoy Lada.

Sekedar tips dari Budi, dalam menjalankan bisnis yang terpenting ialah mengenali produk. Kemudian, produk yang dibuat ialah bikinan sendiri sehingga tahu plus minusnya.

"Dan yang pasti saya berusaha inovasi setiap hari, mulai dari inovasi produk, label, packaging, sampai marketing," tutupnya.


Next

Related


EmoticonEmoticon