Kopi Luwak merupakan seduhan kopi memakai biji kopi yang diambil dari sisa kotoran luwak/musang kelapa. Biji kopi ini mempunyai rasa yang berbeda sesudah dimakan dan melewati jalan masuk pencernaan luwak. Kemasyhuran kopi ini di daerah Asia Tenggara, khususnya Indonesia telah lama diketahui, dan mulai populer luas di peminat kopi gourmet sesudah publikasi pada tahun 1980-an. Biji kopi luwak yaitu yang termahal di dunia, mencapai USD100 per 450 gram, sehingga sering menerima status atau istilah“ The Most Expensive Coffee In The World“.
Kopi Luwak bekerjsama sudah dikenal semenjak jaman kolonial Belanda, ketika para petani mengalami masa tanam paksa perkebunan kopi di seluruh Indonesia 350 kurun silam. Kopi pada kala itu hanya di konsumsi oleh kalangan ningrat saja. Para petani yang juga ingin merasakan kenikmatan kopi Indonesia terpaksa harus memakai cara lain yang tak lazim, yaitu mengambil sisa-sisa biji kopi yang berasal dari feses atau kotoran luwak. Biji kopi tersebut di bersihkan, kemudian di masak memakai peralatan sederhana, gres dijadikan bubuk dan diminum. Ternyata kopi yang berasal dari feses luwak ini mempunyai rasa yang luar biasa. Kedahsyatan rasa kopi luwak ini mulai terdengar oleh Belanda, dan kemudian menjadi minuman kopi khusus para ningrat saja pada jaman itu. Kopi luwak mulai jadi pembicaraan di seluruh dunia semenjak kemunculannya di program Oprah Winfrey Show dan yang paling anyar yaitu pemeran kenamaan Jack Nicholson yang selalu minum kopi luwak di film Box Officenya tahun 2008 kemudian bersama Morgan Freeman yang berjudul The Bucket List. Mulai ketika itu semua orang banyak yang mencari Kopi Luwak Asli Indonesia.
Luwak, atau lengkapnya musang luwak, bahagia sekali mencari buah-buahan yang cukup baik dan masak termasuk buah kopi sebagai makanannya. Dengan indera penciumannya yang peka, luwak akan menentukan buah kopi yang betul-betul matang optimal sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang masih dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak. Hal ini terjadi alasannya yaitu luwak mempunyai sistem pencernaan yang sederhana, sehingga kuliner yang keras ibarat biji kopi tidak tercerna. Biji kopi luwak ibarat ini, pada masa kemudian sampai sekarang sering diburu para petani kopi, alasannya yaitu diyakini berasal dari biji kopi terbaik dan telah difermentasikan secara alami di dalam sistem pencernaan luwak. Aroma dan rasa kopi luwak memang terasa Istimewa dan tepat di kalangan para penggemar dan penikmat kopi di seluruh dunia. Fakta teraktual yaitu ketika Kopi Luwak yang diberikan oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono kepada PM Australia, Kevin Rudd, pada kunjungannya ke Australia di awal Maret 2010 menjadi perhatian pers Australia alasannya yaitu berdasarkan Jawatan Karantina Australia tidak melalui investigasi terlebih dahulu.
Di Indonesia, daerah-daerah penghasil kopi luwak antara lain yaitu Gayo (Aceh), Sidikalang (Kabupaten Dairi, Sumatera Utara),Desa Janji Maria (Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, 40 kilometer dari Laguboti), Pagaralam dan Semende(Sumatera Selatan), Kotabumi (Lampung), Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kepahyang (Bengkulu).
Untuk di daerah Bengkulu, yaitu Kepahyang, kopi merupakan komoditas yang mempunyai nilai jual tinggi. Tak heran bila pada beberapa waktu yang lalu, setiap animo panen kopi warga yang mempunyai kebun kopi akan dianggap sebagai orang kaya baru, alasannya yaitu harganya sangat tinggi bila dihitung dengan nilai tukar rupiah ketika itu. Namun seiring dengan perubahan iklim dan juga perubahan paradigma, perlahan-lahan kebun kopi sudah mulai beralih fungsi. menjadi lahan pertanian dan pemukiman.Namun sebagian masih tetap mempertahankan kopi baik sebagai sumber penghasilan utama keluarga maupun sebagai penghasilan sampingan.
Di Kepahyang, utamanya di Kabawetan (1500dpl) dan Sengkuang (2000dpl), kopi intinya masih dikelola atau dibudidayakan secara swadaya oleh pemilik kebun. Selain kopi, daerah Kabawetan juga merupakan penghasil teh, alasannya yaitu dengan ketinggian demikian ditopang pula curah hujan yang tinggi menimbulkan kopi dan teh menjadi sangat subur. Khusus kopi arabica sendiri mulai dibudidayakan secara intens semenjak 7 tahun terakhir di Sengkuang oleh Bapak Jalil. Bapak Jalil yaitu seorang petani kopi yang mempunyai keahlian dalam hal pengelolaan luwak atau musang untuk mengakibatkan kopi luwak sebagai kopi dengan rasa khas. Dan ini mengakibatkan usaha kecil miliknya menjadi ikon unik untuk produk kopi luwak khususnya dari Bengkulu.
Pada artikel ini, kami akan mencoba mereview produk kopi tim Jawara Coffe yang dikelola oleh Bapak Acep dan rekan-rekan, sebagai kawan dari komoditi kopi luwak arabica milik Bapak Jalil (buat Mr.Acep, saya menepati kesepakatan saya untuk mempromosikan Jawara Coffe dan produknya, gratis, hehehe...tapi kapan-kapan kalau mau order untuk product review atau promosi produk gres dari Jawara Coffe, sanggup negosiasi, harga kawan saja Pak, hehehe. Kalau sanggup tolong disiapkan fotonya biar saya buat bannernya dan diiklankan di blog ini, mudah-mudahan menarik dan mendatangkan pelanggan Bahkan kalau sanggup di masa mendatang kita saling sponsor ya....).
Bpk.Acep, Pelaku Usaha Kecil untuk produk Kopi Luwak dari Jawara Coffe |
Di Bengkulu ketika ini kopi luwak sudah mempunyai pasar tersendiri. Hal ini tidak lepas dari peranan Jawara Coffe yang menjadi kawan Bapak Jalil untuk memakai kopi miliknya untuk dikelola menjadi sajian yang menarik untuk masyarakat Bengkulu penggemar kopi. Kopi luwak, meskipun mempunyai status The Most Expensive Coffe In The World, oleh Jawara Coffe diracik dan dikemas sedemikian rupa sehingga rasanya mempunyai ikon tersendiri yang mewakili cita rasa khas Bengkulu, di mana sebelumnya Kopi 1001 yaitu ikon kopi Bengkulu.
Dengan kecakapan dalam proses pemilihan biji kopi, peracikan dan pengemasannya, rasanya tidak salah untuk merasakan seduhan kopi luwak Jawara Coffe. Harga diimbangi dengan kualitas rasa, dan itu menjadi semboyan tak terucapkan dari produk ini. Jawara Coffe sendiri telah beberapa kali diundang untuk mengisi sejumlah kegiatan, diantaranya yaitu pameran-pameran produk UKM. Ini merupakan salah satu bentuk dari pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kapasitas. Selain pameran-pameran, Tim Jawara Coffe juga beberapa kali diundang sebagai narasumber untuk mengisi acara training kewirausahaan dan UKM dari aneka macam instansi, diantaranya Dinas Koperasi dan UMKM, Departemen Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas Pertanian Bengkulu. Dengan sederet pengalaman ini tentu saja Jawara Coffe mempunyai potensi besar sebagai ikon UKM kawan di Kota Bengkulu. Dan cita-cita kita, ini akan menjadi info yang memperlihatkan imbas positif terhadap perkembangan dan pertumbuhan UKM yang ada di Bengkulu, serta menumbuhkan semangat kewirausahaan bagi masyarakat yang ingin memulai perjuangan sendiri. Untuk sanggup bermitra dengan Jawara Coffe, sanggup menghubungi 081977044811 atau 085377776955, atau ke workshop Jl. Jambu Blok 3 No. 48 Perumnas Lingkar Timur Bengkulu, anda sanggup pribadi melihat cara pengemasan produk sekaligus mencicipinya gratis...Bila terkesan, maka anda tahu bagaimana selanjutnya. Selain itu, anda juga sanggup browsing di blog Jawara Coffe, atau pribadi ke blog kami dengan email shadow_80string@yahoo.com atau robenitodeharianja803@gmail.com . Tim akan melaksanakan promosi dan pemasaran baik dengan metode online marketing maupun offline .(Tim Kanal MitraVisi:::::Mitra Jasa Pemasaran Dan Review Produk CP. 081275582550).
source : Wikipedia, Kopi Luwak Nusantara
EmoticonEmoticon