Usaha Kecil Peyek Garing Olahan Bu Nyimas. Peyek merupakan salah satu jenis kudapan yang banyak digemari hampir di seluruh kawasan di Indonesia. Hanya saja cara pengelolaan produk maupun administrasi pemasarannya mempunyai konsep yang berbeda.
Ibu Nyimas Atika, warga RT 12, salah seorang penggiat usaha kecil ini bersama-sama tidak eksklusif terlibat dalam proses pembuatan peyek di Kelurahan Betungan Kota Bengkulu. Meskipun tidak eksklusif terlibat dalam pengolahannya, bukan berarti ia tidak pernah turun eksklusif dalam mengolah pembuatannya. Hal ini disebabkan lantaran ia yaitu seorang penjual sayur keliling, sehingga waktunya tidak banyak dalam membantu pengolahan peyek yang dikerjakan saudaranya.
Namun lantaran ia yaitu pedagang sayur keliling justru bermanfaat eksklusif dalam proses pemasarannya, sehingga pangsa pasar yang tadinya sebatas lingkungan RT atau pusat jual di bandara Fatmawati sekarang menjadi lebih luas ke kecamatan lain. Ini tidak terlepas dari kiprah serta ia sebagai salah seorang pengurus BKM Serambi Betungan Kelurahan Betungan, sehingga pada ketika tertentu bersama tim BKM dalam urusan administratif ataupun kegiatan-kegiatan training penguatan yang berlangsung di sekretariat PNPM-P2KP Koorkot Kota Bengkulu ia turut menyertakan produk peyek sebagai materi 'cuci mata' yang mengundang selera di pengecap sebagai kudapan pengisi waktu luang.
Produk peyek yang dipasarkan oleh Ibu Nyimas telah beberapa kali tampil di sejumlah even pekan raya produk, baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun lembaga-lembaga lainnya. Sebagai contoh, produk laku ini tampil di Festival Tabot 2011 dan Bengkulu Expo 2012 yang difasilitasi oleh Tim 3 PNPM-P2KP sebagai tim fasilitator eksklusif kelurahan yang bersangkutan bersama Koorkot, Konsultan dan disokong pula oleh Kanal MitraVisi, kawan pemberdayaan Tim 3 dalam bentuk labelling dan covering produk. Maka jadilah Peyek Daun Jeruk perjuangan kecil Ibu Nyimas dan keluarganya menjadi kudapan yang laris, bersama dengan Keripik Rengginang dan Keripik Pisang Cokelat dari BKM Danau Indah Kelurahan Dusun Besar yang juga dampingan Tim 3.
Namun, produk paten tidak selamanya selaris produk-produk kemasan lain yang lebih populer. Ini disebabkan oleh terbatasnya modal, tenaga kerja dan pangsa pasar, apalagi mengingat perjuangan peyek di Kota Bengkulu bukan hanya digiatkan atau dilakoni oleh jaringan Ibu Nyimas. Ditambah lagi proses pemasarannya yang masih manual, yaitu sambil menjual sayur dengan sepeda motor ke instansi-instansi tertentu.
Oleh lantaran itu tentu saja ini menjadi kiprah bersama, khususnya bagi pihak-pihak yang berkompeten dalam pembinaan dan pengembangan usaha kecil. Cara meningkatkan ketersediaan pasar merupakan salah satu inspirasi yang dikemukan oleh Kanal Mitravisi bersama Tim 3 dan pengurus BKM kelurahan dampingan di Tim 3 dalam sejumlah diskusi nonformal di sejumlah pertemuan. Dengan kata lain, kalau hanya masyarakat saja yang memikirkan dan melaksanakan ini tanpa sokongan penuh dari lembaga-lembaga di atasnya, akan terasa berat pada kesudahannya dalam pengembangan usaha-usaha sejenis. Bilapun berkembang, namun akan membutuhkan waktu yang lebih lama, modal yang lebih besar, sementara persaingan lebih tinggi. Bila tidak ada regulasi atau kebijakan-kebijakan positif dalam aplikasinya, bisa-bisa perjuangan kecil ibarat ini mandeg, bahkan kolaps.
sumber : MEDIA INFO
sumber : MEDIA INFO
EmoticonEmoticon